Rabu, 22 Oktober 2025

PT Bukit Asam Dorong Kemandirian Energi Petani Lewat PLTS Irigasi

PT Bukit Asam Dorong Kemandirian Energi Petani Lewat PLTS Irigasi
PT Bukit Asam Dorong Kemandirian Energi Petani Lewat PLTS Irigasi

JAKARTA - Langkah nyata menuju transisi energi bersih kembali diwujudkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui pembangunan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) irigasi di Desa Matas dan Desa Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Kedua proyek tersebut diresmikan sebagai wujud komitmen perusahaan dalam memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di sektor pertanian.

Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Ihsanuddin Usman, menegaskan bahwa pembangunan PLTS irigasi ini bukan hanya tentang penyediaan energi bersih, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat sekitar agar lebih produktif dan mandiri dalam mengelola lahan pertanian mereka.

Baca Juga

Purbaya Pastikan Kompensasi Energi Lebih Cepat Cair Lewat Sistem Bulanan

“Hingga saat ini, PTBA telah membangun 11 PLTS irigasi di sekitar wilayah operasional, antara lain di Nanjungan, Muara Lawai, Tanjung Raja, Karang Raja, dan Tanjung Agung,” ujar Ihsanuddin.

Memberi Dampak Langsung bagi Petani Lokal

Pembangunan dua PLTS irigasi ini membawa manfaat besar bagi masyarakat, khususnya para petani. Ihsanuddin menyampaikan bahwa total penerima manfaat dari PLTS irigasi tersebut mencapai 1.169 petani, dengan cakupan lahan pertanian seluas kurang lebih 639 hektar.“Total penerima manfaat sebanyak 1.169 petani dan luas lahan yang terairi kurang lebih mencapai 639 hektar,” tambahnya.

Dengan adanya fasilitas ini, petani di Desa Matas dan Desa Tanjung Agung kini dapat mengoptimalkan sistem irigasi tanpa bergantung pada bahan bakar fosil atau pompa konvensional. Aliran air yang stabil sepanjang tahun memungkinkan peningkatan produktivitas lahan.

“Dengan adanya PLTS ini, diharapkan produktivitas petani di Desa Matas dan Tanjung Karangan meningkat dari satu menjadi dua hingga tiga kali panen per tahun, dengan potensi tambahan hasil sekitar 200–300 ton gabah kering giling per tahun,” jelas Ihsanuddin.

Selain meningkatkan hasil panen, keberadaan PLTS juga membantu menekan biaya operasional pertanian dan menciptakan sistem irigasi yang lebih efisien. Penggunaan tenaga surya mengurangi ketergantungan petani terhadap pasokan listrik konvensional, sekaligus menjadi solusi atas tantangan energi di wilayah pedesaan.

Mendukung Program Bauran Energi Nasional

Pembangunan PLTS irigasi oleh PTBA sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat bauran energi nasional. Dengan mengganti sumber energi berbasis fosil menjadi energi terbarukan, langkah ini mendukung target pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dan memperluas akses energi bersih di sektor pertanian.

Usman menuturkan, perusahaan berkomitmen untuk terus menambah pembangunan PLTS irigasi di sejumlah titik lain, termasuk di kawasan Muara Gula Baru, Kepur, dan Muara Lawai Seberang.
Menurutnya, pengembangan infrastruktur energi bersih di sektor pertanian akan menjadi katalisator bagi peningkatan ekonomi pedesaan yang berkelanjutan.

Peresmian dua PLTS irigasi ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, antara lain Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Bupati Muara Enim H. Edison, Wakil Bupati Sumarni, unsur Forkopimda, serta jajaran manajemen PTBA, termasuk Direktur SDM Ihsanuddin Usman dan Sustainability Division Head Dedy Saptaria Rosa. Hadir pula perwakilan dari 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan energi hijau di tingkat daerah.

Langkah Konkret Menuju Pertanian Ramah Lingkungan

PLTS irigasi yang dibangun di dua desa tersebut merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan yang mulai dikerjakan pada Mei 2025 dan selesai pada Agustus 2025. Setiap unit memiliki kapasitas terpasang sebesar 11,8 kilowatt peak, dengan 20 keping panel surya berdiri di atas lahan seluas 150 meter persegi. Masing-masing PLTS mampu mengairi lahan pertanian sekitar 20 hektar di tiap desa.

Selain menyediakan energi bersih, PLTS irigasi ini juga berperan dalam menekan emisi karbon dari aktivitas pertanian. Dengan sistem tenaga surya, penggunaan bahan bakar fosil untuk irigasi dapat diminimalkan, sehingga mendukung praktik pertanian berkelanjutan.

Usman menambahkan, keberadaan PLTS irigasi ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi wilayah lain di Indonesia dalam memadukan inovasi energi dengan pengembangan sektor pertanian.

Upaya PT Bukit Asam ini menunjukkan bahwa transisi menuju energi hijau tidak harus terbatas pada sektor industri besar, melainkan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa. Dengan sinergi antara energi bersih dan produktivitas pertanian, Indonesia selangkah lebih maju dalam mewujudkan kemandirian energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menkeu Purbaya Perkuat Industri Tekstil Lewat Kebijakan Bea Masuk

Menkeu Purbaya Perkuat Industri Tekstil Lewat Kebijakan Bea Masuk

BP BUMN Resmi Gantikan Kementerian, Publik Bereaksi

BP BUMN Resmi Gantikan Kementerian, Publik Bereaksi

Harga BBM Terbaru Pertamina per 22 Oktober 2025 Resmi Dirilis

Harga BBM Terbaru Pertamina per 22 Oktober 2025 Resmi Dirilis

Cek Syarat Beli Rumah Subsidi dengan Bunga Flat Lima Persen

Cek Syarat Beli Rumah Subsidi dengan Bunga Flat Lima Persen

Tarif Listrik PLN Oktober 2025 Tetap Stabil untuk Semua Golongan

Tarif Listrik PLN Oktober 2025 Tetap Stabil untuk Semua Golongan