Harga Emas Antam Merosot Tajam Rp172.000, Tinggalkan Rekor Tertinggi

Harga Emas Antam Merosot Tajam Rp172.000, Tinggalkan Rekor Tertinggi

JAKARTA - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini anjlok tajam sebesar Rp172.000 per gram, menandai pembalikan signifikan dari lonjakan harga pada perdagangan sebelumnya. Penurunan tersebut menempatkan harga emas Antam di level Rp2.310.000 per gram, jauh dari posisi puncaknya yang sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sehari sebelumnya.

Berdasarkan data dari Logam Mulia, harga emas batangan Antam kini turun dari Rp2.487.000 per gram, menjadikannya salah satu penurunan harian paling signifikan tahun ini. Koreksi harga ini menandai berakhirnya reli panjang yang sempat mengangkat harga logam mulia ke titik tertinggi dalam sejarah perdagangan Antam.

Tak hanya harga jual, nilai buyback atau harga pembelian kembali emas Antam juga ikut merosot Rp172.000 per gram, dari Rp2.336.000 menjadi Rp2.164.000 per gram.

Baca Juga

Rekomendasi Saham dan Prediksi IHSG Menguat Hari Ini 22 Oktober 2025

Buyback Emas Antam Ikut Turun Signifikan

Penurunan harga buyback berarti pemegang emas batangan Antam akan mendapatkan nilai yang lebih rendah jika menjual kembali emasnya kepada perusahaan. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga tersebut berlaku di Butik Emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Namun, harga di lokasi penjualan Antam lainnya bisa sedikit berbeda mengikuti kondisi pasar dan biaya distribusi.

Buyback sendiri merupakan mekanisme di mana pemilik emas dapat menjual kembali emas batangan yang dimiliki ke Antam. Harga buyback harian menjadi acuan penting bagi investor logam mulia karena menggambarkan nilai riil emas di pasar sekunder.

Penurunan yang cukup tajam kali ini dipengaruhi oleh koreksi harga emas dunia, yang juga sedang berada di fase penyesuaian setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

Ketentuan Pajak Pembelian dan Penjualan Emas

Selain harga, masyarakat juga perlu memperhatikan ketentuan pajak dalam transaksi emas batangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, setiap pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen bagi pembeli tanpa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Namun, apabila pembeli mencantumkan NPWP saat transaksi, tarif pajak lebih rendah, yakni 0,25 persen sesuai ketentuan terbaru dalam PMK Nomor 38 Tahun 2023. Setiap pembelian akan disertai dengan bukti potong PPh 22 sebagai tanda bahwa pajak telah dibayarkan.

Untuk penjualan kembali (buyback), emas dengan nilai di atas Rp10 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemilik NPWP dan 3 persen bagi non-NPWP. Pajak ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang diterima oleh penjual emas.

Kebijakan pajak ini bertujuan menjaga transparansi transaksi emas batangan serta mencegah praktik spekulatif yang berlebihan di pasar logam mulia.

Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut adalah daftar lengkap harga emas Antam pada perdagangan Rabu, 22 Oktober 2025 berdasarkan ukuran beratnya:

Penurunan harga ini menandai momen penting bagi investor emas. Setelah beberapa minggu terakhir mencatatkan kenaikan konsisten, harga kini mulai terkoreksi mengikuti pergerakan emas global yang juga tengah melunak.

Emas Dunia Ikut Anjlok Setelah Sentuh Rekor Tertinggi

Harga emas dunia turut melemah setelah sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah. Tekanan jual dari investor global yang melakukan aksi ambil untung (profit taking) membuat harga emas internasional terkoreksi.

Situasi ini berimbas langsung pada harga emas domestik, termasuk emas batangan Antam, yang biasanya mengikuti tren pergerakan global. Meskipun begitu, banyak analis menilai penurunan ini bersifat sementara karena ketidakpastian ekonomi global masih menjadi faktor pendorong permintaan emas di masa mendatang.

Anjloknya harga emas Antam hari ini menjadi pengingat bagi investor bahwa pasar logam mulia tetap fluktuatif dan dipengaruhi oleh faktor global. Meski meninggalkan rekor tertingginya di level Rp2,487 juta per gram, harga Rp2,31 juta per gram masih mencerminkan nilai yang kuat dibandingkan rata-rata harga tahun sebelumnya.

Dengan penurunan yang cukup signifikan ini, sebagian investor mungkin melihatnya sebagai peluang untuk membeli kembali di harga yang lebih rendah, sementara investor jangka pendek perlu berhati-hati terhadap potensi koreksi lanjutan.