Rabu, 22 Oktober 2025

Indonesian Paradise Property Pertahankan Pendapatan Lewat Bisnis Hotel

Indonesian Paradise Property Pertahankan Pendapatan Lewat Bisnis Hotel
Indonesian Paradise Property Pertahankan Pendapatan Lewat Bisnis Hotel

JAKARTA - PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan properti yang fokus pada pengembangan sumber pendapatan berkelanjutan. 

Dalam bisnis properti yang cenderung volatil, INPP mengambil langkah strategis dengan menekankan pada pendapatan berulang (recurring income) yang diperoleh dari sektor hotel dan pusat perbelanjaan (mal).

Pendapatan berulang ini menjadi pilar utama bagi kestabilan keuangan perusahaan di tengah ketidakpastian pasar properti nasional dan global. 

Baca Juga

Indocement Kembangkan Ekonomi Sirkular dan Konservasi Hayati Lewat Jangkrik BOS

Hingga semester I tahun 2025, INPP berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp870 miliar, tumbuh 57 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Komposisi pendapatan ini terdiri dari 38 persen berasal dari penjualan properti, sementara 32 persen dari sektor hotel, dan 30 persen dari bisnis mal.

Pendapatan Berulang: Pilar Utama Stabilitas Keuangan INPP

CEO INPP, Anthony Prabowo Susilo, menegaskan bahwa porsi pendapatan berulang menjadi kunci utama dalam strategi bisnis perusahaan. 

Menurut Anthony, bisnis hotel dan mal menawarkan pendapatan yang lebih stabil dan dapat diprediksi dibandingkan dengan penjualan properti yang cenderung bersifat sekali bayar dan fluktuatif.

"Yang mau kami jaga adalah porsi recurring income itu 80 persen. Bisnis seperti hotel dan mal lebih predictable, tidak fluktuatif. Kenaikannya stabil, tapi juga tidak mudah anjlok,” jelas Anthony.

Pendapatan berulang tidak hanya memberikan kestabilan cash flow bagi perusahaan, tetapi juga memungkinkan perencanaan bisnis yang lebih matang dan berkelanjutan. 

Hal ini penting bagi perusahaan yang ingin menjaga pertumbuhan jangka panjang sekaligus mengurangi risiko ketergantungan pada penjualan properti yang bisa sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar.

Komposisi Ideal: 80% Recurring Income dan 20% Pengembangan

Anthony juga mengungkapkan bahwa komposisi ideal portofolio bisnis INPP adalah sekitar 80 persen dari recurring income dan 20 persen sisanya berasal dari pengembangan proyek baru (non-recurring income). Model ini dianggap memberikan keseimbangan antara pendapatan yang stabil dan peluang pertumbuhan melalui proyek baru.

Dengan model bisnis ini, INPP dapat menjaga pendapatan yang stabil sekaligus terus tumbuh secara organik. Bahkan, aset hotel dan mal diperkirakan mampu bertumbuh secara alami sebesar 6-8 persen per tahun, memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi perusahaan dan pemegang saham.

Perluasan Ekspansi ke Kota-Kota Besar Indonesia

Untuk mendukung pertumbuhan recurring income, INPP tengah fokus melakukan ekspansi ke berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini, perusahaan telah mengembangkan proyek di delapan kota besar dan sedang menyelesaikan pembangunan tahap pertama di Semarang dan Balikpapan.

Anthony menyampaikan bahwa perusahaan juga sedang mengerjakan satu proyek lagi di sebuah kota di wilayah barat Indonesia, yang nantinya akan menjadi kota ke-9 dalam jaringan proyek INPP. 

Ekspansi ini diharapkan dapat memperkuat jaringan aset hotel dan mal yang menjadi sumber pendapatan berulang, sekaligus memperbesar pangsa pasar INPP di berbagai daerah strategis.

Strategi Kemitraan dan Pengelolaan Kreatif

INPP bukanlah perusahaan properti yang mengandalkan cadangan lahan (landbank) besar atau kas besar sebagai modal utama. Perusahaan justru memanfaatkan kemitraan strategis dan pengelolaan kreatif untuk mengembangkan proyek-proyek baru dan memperkuat bisnis existing.

Anthony menegaskan, “Keberadaan investor bikin kita naik kelas. Kita bisa berkembang dengan berbagai jurus, bukan hanya jurus sendiri, tapi juga jurus pinjaman bank, saham, dan obligasi. Tidak banyak perusahaan pengembang di Indonesia yang bisa melengkapi berbagai jurus ini.”

Strategi pembiayaan yang beragam ini memungkinkan INPP untuk tetap fleksibel dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis, sekaligus memaksimalkan peluang ekspansi tanpa membebani struktur modal secara berlebihan.

Pencapaian Pendapatan dan Optimisme Pertumbuhan

Hingga pertengahan tahun 2025, INPP telah menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan pertumbuhan pendapatan hingga 57 persen year on year. Perusahaan optimistis dapat mempertahankan momentum ini hingga akhir tahun dan menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit.

Optimisme ini didasarkan pada keberhasilan strategi bisnis yang fokus pada recurring income, yang kini menjadi tren utama di kalangan investor dan pelaku bisnis properti. Pendapatan yang stabil dan dapat diprediksi menjadi nilai jual utama di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Tantangan dan Peluang di Pasar Properti

Sektor properti Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari ketidakpastian ekonomi global, perubahan preferensi konsumen, hingga dinamika regulasi pemerintah. Dalam konteks tersebut, INPP mengambil pendekatan yang cermat dengan memprioritaskan pendapatan berulang sebagai sumber utama.

Bisnis hotel dan mal memiliki karakteristik yang relatif tahan banting karena pengunjung dan penyewa umumnya bersifat jangka panjang dan loyal, sehingga memberikan aliran kas yang konsisten.

Selain itu, peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat turut mendukung permintaan terhadap layanan hotel dan pusat perbelanjaan.

Recurring Income: Kunci Daya Saing dan Kelangsungan Usaha

Model bisnis recurring income ini bukan hanya sekadar tren sesaat, melainkan fondasi penting bagi kelangsungan bisnis properti. Dengan pendapatan yang lebih stabil, perusahaan dapat mengelola operasional dan pengembangan proyek dengan lebih baik, serta meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Anthony menambahkan bahwa kestabilan pendapatan juga membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan mengantisipasi risiko yang mungkin muncul, sehingga mampu bertahan dan tumbuh di masa depan.

Menyongsong Masa Depan dengan Strategi Terintegrasi

Dalam 23 tahun perjalanan bisnisnya, Indonesian Paradise Property telah berkembang menjadi perusahaan yang adaptif dan inovatif. 

Dengan mengombinasikan berbagai sumber pendanaan dan mengoptimalkan recurring income dari aset hotel dan mal, INPP membangun landasan yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas portofolio aset yang menghasilkan pendapatan berulang, sekaligus mengelola pengembangan proyek baru secara strategis. Pendekatan ini diharapkan dapat membawa INPP menjadi salah satu pemain utama di sektor properti nasional yang tahan banting dan berkelanjutan.

Indonesian Paradise Property (INPP) membuktikan bahwa menjaga proporsi pendapatan berulang menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan industri properti yang fluktuatif. 

Dengan fokus pada bisnis hotel dan mal, serta dukungan strategi pembiayaan yang beragam dan kemitraan yang kuat, INPP berhasil mempertahankan pendapatan stabil dan tumbuh signifikan.

Pendekatan ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar dan investor, tetapi juga menjadi landasan bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, menjadikan INPP sebagai contoh perusahaan properti yang adaptif dan inovatif di Indonesia.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Pesawat Murah Saat Nataru

Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Pesawat Murah Saat Nataru

Merdeka Gold Tingkatkan Produksi Emas Lewat Pabrik Persiapan Bijih

Merdeka Gold Tingkatkan Produksi Emas Lewat Pabrik Persiapan Bijih

Segar Kumala Indonesia Lakukan Stock Split, Harga Saham Rp700

Segar Kumala Indonesia Lakukan Stock Split, Harga Saham Rp700

United Tractors Perluas Bisnis Emas Blok Doup Strategis

United Tractors Perluas Bisnis Emas Blok Doup Strategis

Perusahaan Nikel Neo Energy Siap Debut di BEI dengan IPO

Perusahaan Nikel Neo Energy Siap Debut di BEI dengan IPO