
JAKARTA - Memasuki tahun baru, banyak orang memulai lembaran hidup dengan semangat dan rencana baru — termasuk dalam hal keuangan. Momen pergantian tahun bukan hanya waktu untuk membuat resolusi, tetapi juga saat yang tepat untuk meninjau ulang kondisi finansial dan merancang strategi menuju tujuan keuangan 2026.
Menurut panduan yang dibagikan oleh Kementerian Keuangan, menetapkan arah finansial sejak awal tahun akan membantu Anda mengelola pendapatan, pengeluaran, serta investasi secara lebih terarah. Dengan begitu, setiap keputusan finansial akan memiliki dasar yang jelas dan sejalan dengan tujuan jangka panjang.
Lebih dari sekadar menabung, perencanaan keuangan yang matang juga menciptakan rasa aman dan motivasi baru untuk mencapai kesejahteraan finansial. Agar tujuan keuangan di tahun 2026 dapat terwujud, berikut tujuh langkah strategis yang bisa diterapkan sejak sekarang.
Baca JugaUpdate Harga Emas Antam UBS Galeri24 Kompak Menguat Hari Ini 22 Oktober 2025
1. Evaluasi dan Refleksi Kondisi Keuangan Saat Ini
Langkah pertama yang penting dilakukan adalah melihat kembali kondisi keuangan Anda saat ini. Catat semua aset yang dimiliki — mulai dari tabungan, investasi, kendaraan, hingga properti — lalu bandingkan dengan seluruh kewajiban seperti utang, cicilan, atau pinjaman.
Dengan memahami posisi keuangan secara menyeluruh, Anda bisa mengidentifikasi potensi risiko dan menentukan prioritas utama.
Selain itu, lakukan evaluasi terhadap kesalahan atau kendala keuangan yang pernah terjadi di tahun sebelumnya. Apakah terlalu boros dalam pengeluaran konsumtif? Atau kurang disiplin dalam menabung? Gunakan pengalaman tersebut sebagai pelajaran berharga agar kesalahan serupa tidak terulang.
Jangan lupa pula untuk mengenali faktor-faktor yang mendukung keberhasilan finansial di masa lalu. Mungkin Anda pernah berhasil menabung konsisten atau mampu melunasi utang lebih cepat dari jadwal. Keberhasilan itu dapat dijadikan fondasi kuat dalam menyusun rencana finansial tahun ini.
2. Tetapkan Tujuan Finansial dengan Metode SMART
Agar rencana keuangan lebih terarah, gunakan kerangka SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) dalam menetapkan tujuan finansial.
Specific (Spesifik): Rumuskan tujuan secara jelas. Misalnya, bukan hanya “menabung lebih banyak,” tetapi “menabung Rp60 juta untuk biaya pernikahan di tahun 2026.”
Measurable (Terukur): Buat target yang bisa diukur agar kemajuannya mudah dipantau. Misalnya, menyisihkan Rp5 juta per bulan dari penghasilan.
Achievable (Dapat Dicapai): Tetapkan target realistis sesuai kemampuan finansial. Dengan penghasilan Rp10 juta per bulan, tentu tidak masuk akal menargetkan Rp1 triliun dalam setahun.
Relevant (Relevan): Pastikan tujuan sejalan dengan kebutuhan dan prioritas hidup Anda. Jika sedang berkeluarga, fokuslah pada dana pendidikan atau rumah.
Time-Bound (Berbatas Waktu): Tentukan tenggat waktu pencapaian, misalnya “mengumpulkan Rp60 juta dalam 12 bulan.”
Dengan kerangka ini, Anda tidak hanya memiliki tujuan yang jelas, tetapi juga strategi konkret untuk mencapainya.
3. Susun Anggaran Bulanan Secara Disiplin
Setelah mengetahui kondisi finansial dan menetapkan tujuan, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran keuangan bulanan. Anggaran ini berfungsi sebagai peta jalan agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Gunakan metode populer seperti 50-30-20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok (makan, tempat tinggal, transportasi), 30 persen untuk keinginan pribadi, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.
Disiplin dalam mengikuti anggaran sangat penting. Jika ada pengeluaran yang tidak terencana, segera sesuaikan pos lain agar keseimbangan tetap terjaga.
4. Siapkan Dana Darurat
Banyak orang menyepelekan dana darurat, padahal komponen ini krusial dalam menghadapi situasi tak terduga. Idealnya, dana darurat minimal setara tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan.
Dana ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan. Menyimpan dana darurat dalam rekening terpisah juga akan membantu Anda menghindari godaan untuk menggunakannya secara impulsif.
5. Kelola Utang dengan Bijak
Utang tidak selalu buruk jika dikelola dengan benar. Gunakan utang hanya untuk hal produktif, seperti membeli rumah, modal usaha, atau pendidikan. Pastikan rasio cicilan bulanan tidak melebihi 30 persen dari total pendapatan.
Jika Anda memiliki beberapa pinjaman, prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Pendekatan ini akan mengurangi beban bunga jangka panjang dan mempercepat kebebasan finansial.
6. Rencanakan Investasi untuk Jangka Panjang
Menabung saja tidak cukup untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang, apalagi dengan adanya inflasi. Oleh karena itu, investasi menjadi langkah penting berikutnya.
Pilih instrumen investasi sesuai profil risiko Anda. Bagi yang konservatif, reksa dana pasar uang atau obligasi bisa menjadi pilihan. Sedangkan bagi yang agresif, saham atau reksa dana campuran dapat memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi.
Kunci utamanya adalah konsistensi. Mulailah berinvestasi secara rutin, meski dalam jumlah kecil, dan pantau perkembangan portofolio Anda secara berkala.
7. Evaluasi dan Perbarui Rencana Secara Berkala
Perencanaan keuangan bukan sesuatu yang statis. Kondisi ekonomi, kebutuhan pribadi, dan pendapatan dapat berubah seiring waktu. Karena itu, penting untuk meninjau kembali rencana finansial secara berkala, misalnya setiap tiga atau enam bulan.
Tinjau apakah strategi yang diterapkan masih relevan dengan situasi saat ini. Jika terjadi perubahan signifikan seperti kenaikan gaji, lahirnya anggota keluarga baru, atau pergeseran prioritas, segera sesuaikan rencana agar tetap realistis dan efektif.
Awal Tahun, Awal Kesuksesan Finansial
Awal tahun adalah waktu terbaik untuk memulai perjalanan menuju kemandirian finansial. Dengan refleksi yang jujur, tujuan yang jelas, serta disiplin dalam pelaksanaan, impian finansial tahun 2026 bukanlah hal yang mustahil.
Seperti disampaikan Kementerian Keuangan, kunci keberhasilan bukan terletak pada besar kecilnya pendapatan, tetapi pada kemampuan Anda mengelola keuangan dengan cerdas dan konsisten. Jadi, mulailah hari ini — karena langkah kecil yang dilakukan sekarang akan menentukan kesejahteraan finansial di masa depan.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenag Segera Bentuk Ditjen Pesantren, Menunggu Persetujuan Presiden
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Infrastruktur untuk Rakyat: Setahun Langkah Nyata Kementerian PU
- 22 Oktober 2025
2.
Rahasia Bumbu Halus Sayur Lodeh, Cita Rasa Gurih Khas Nusantara
- 22 Oktober 2025
3.
9 Seblak Paling Enak di Bandung yang Wajib Kamu Coba
- 22 Oktober 2025
4.
9 Tempat Makan Oseng Mercon Paling Pedas dan Enak di Jogja
- 22 Oktober 2025
5.
6 Resep Telur Rebus Sehat untuk Diet Kaya Nutrisi
- 22 Oktober 2025