Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut
- Kamis, 16 Oktober 2025

JAKARTA - Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau menghadapi tantangan besar dalam menjamin konektivitas antarwilayahnya.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berkomitmen kuat untuk mengatasi tantangan ini, salah satunya melalui layanan angkutan laut perintis.
Sejak 2015, layanan ini telah menjadi tulang punggung transportasi laut yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dan belum terlayani secara komersial.
Baca JugaPengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa hingga 2025, program ini telah melayani hampir 7,9 juta penumpang dan mengangkut lebih dari 1,3 juta ton barang.
Ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata upaya pemerintah memperkuat konektivitas yang berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).
Capaian dan Pengelolaan Trayek Angkutan Laut Perintis
Pada tahun 2025, layanan angkutan laut perintis mengoperasikan 107 trayek yang melayani 480 pelabuhan di 28 provinsi dan 184 kabupaten/kota.
Dari jumlah tersebut, 30 trayek dioperasikan oleh PT Pelni berdasarkan Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Kapal Perintis Milik Negara, sementara sisanya dijalankan oleh perusahaan nasional melalui mekanisme e-catalogue.
Realisasi operasionalnya mencapai 2.154 voyage, menandakan skala besar dan komitmen berkelanjutan dalam menjamin akses transportasi laut bagi masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau.
Tol Laut dan Program Angkutan Rede: Sinergi Penguatan Logistik
Selain angkutan perintis, Kemenhub juga menjalankan program Tol Laut yang berperan strategis dalam menekan disparitas harga dan menjaga pasokan barang kebutuhan pokok di seluruh Indonesia.
Hingga September 2025, program ini sudah melayani 523 pelayaran ke 104 pelabuhan dengan muatan barang yang terus meningkat, termasuk sekitar 19.713 TEUs muatan berangkat. Peningkatan ini membantu memperkuat distribusi logistik nasional, terutama di wilayah 3TP.
Di sisi lain, program Angkutan Rede mendukung konektivitas antarpulau jarak dekat dengan melayani 75 pelabuhan di 11 provinsi dan 25 kabupaten/kota.
Program ini berhasil melakukan 444 trip hingga Oktober 2025, dengan penumpang mencapai hampir 38 ribu orang, memperkuat sinergi antara layanan laut jarak jauh dan lokal.
Optimalisasi dan Inovasi untuk Efisiensi dan Efektivitas
Melihat capaian yang signifikan, Kementerian Perhubungan berencana melakukan optimalisasi trayek dan mekanisme subsidi Angkutan Perintis Barang (Tol Laut) di tahun 2026.
Perubahan pola subsidi dari langsung ke operasional kapal dan subsidi titip kontainer diharapkan dapat menghemat anggaran pemerintah sekaligus meningkatkan efektivitas distribusi logistik nasional.
Langkah ini menunjukkan kesiapan pemerintah untuk beradaptasi dan mengelola anggaran dengan lebih efisien tanpa mengurangi kualitas layanan, demi memastikan kelancaran konektivitas dan keberlanjutan ekonomi wilayah kepulauan.
Dampak Konektivitas Laut terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan
Layanan angkutan laut perintis bukan hanya soal transportasi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam pemerataan pembangunan ekonomi dan sosial.
Dengan membuka akses ke wilayah yang selama ini tertinggal, transportasi laut memperluas kesempatan perdagangan, mempermudah distribusi barang kebutuhan pokok, serta meningkatkan mobilitas masyarakat.
Program ini juga mendukung ketahanan logistik nasional, yang sangat vital di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi pasar global.
Keberhasilan angkutan laut perintis menegaskan peran sektor transportasi laut sebagai tulang punggung perekonomian nasional, khususnya dalam mewujudkan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
7 Makanan Mengandung Gluten yang Sering Tak Disadari
- 16 Oktober 2025
2.
7 Makanan yang Dapat Merusak Usus, Sering Dikonsumsi
- 16 Oktober 2025
3.
Cara Mudah Buat Stiker WhatsApp di Android dan iPhone
- 16 Oktober 2025
4.
BYD Atto 1 Resmi Masuk Indonesia, Siap Kirim Oktober 2025
- 16 Oktober 2025
5.
TVS Apache RTX 300 Hadir Lengkapi Segmen Motor Adventure
- 16 Oktober 2025