Kamis, 16 Oktober 2025

Mengenal Varietas Kakao Dunia dari Criollo hingga Forastero

Mengenal Varietas Kakao Dunia dari Criollo hingga Forastero
Mengenal Varietas Kakao Dunia dari Criollo hingga Forastero

JAKARTA - Sebagian besar orang mengenal cokelat hanya sebagai camilan manis atau sedikit pahit yang lembut di lidah. Namun, di balik sebatang cokelat yang dinikmati, tersimpan dunia rasa yang jauh lebih luas dan kompleks. Kualitas serta karakter rasa cokelat sesungguhnya ditentukan oleh jenis biji kakao yang digunakan, bukan sekadar teknik pengolahan.

Sama seperti kopi dan anggur, setiap varietas kakao menawarkan profil rasa berbeda, mulai dari aroma buah dan bunga, hingga sentuhan rempah dan kayu. Mengenal jenis kakao yang digunakan akan membuka pengalaman baru dalam menikmati cokelat, terutama bagi pencinta cokelat premium.

Criollo: Raja Kakao Dunia

Baca Juga

Raffi Ahmad Hadiahkan Mobil Mewah untuk Irfan Hakim

Salah satu varietas paling istimewa adalah Criollo, yang sering disebut “raja kakao”. Criollo dikenal sebagai salah satu dari tiga varietas utama kakao dunia, selain Forastero dan Trinitario. Biji Criollo menghasilkan aroma dan rasa paling halus, menjadikannya bahan utama cokelat premium dengan kualitas unggul.

Di Indonesia, Criollo termasuk varietas langka yang hanya tumbuh di wilayah tertentu di Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Blitar, hingga Pemalang. Tanah vulkanik yang subur dan iklim tropis menjadi faktor penting bagi pertumbuhan Criollo. Meski begitu, produksi globalnya diperkirakan hanya sekitar lima persen dari total kakao dunia, menjadikannya komoditas bernilai tinggi.

Biji Criollo sendiri memiliki warna lebih pucat hingga keputihan, berbeda dengan Forastero yang lebih gelap. Rasa cokelat dari biji ini lembut, kompleks, dan memiliki nuansa fruity serta sedikit aroma wine. Sayangnya, pohon Criollo tergolong rapuh, rentan penyakit, dan produksinya sedikit, sehingga sulit dibudidayakan.

Forastero: Kakao yang Tahan Banting

Berbeda dengan Criollo, Forastero menjadi varietas kakao paling umum di dunia. Tanaman ini lebih tahan terhadap hama dan penyakit, menghasilkan buah lebih banyak, serta mudah dibudidayakan di berbagai kondisi iklim.

Rasa biji Forastero cenderung lebih kuat dan pahit, sehingga lebih sering digunakan dalam produksi cokelat massal. Meskipun tidak memiliki aroma halus seperti Criollo, keunggulan Forastero terletak pada kestabilan produksinya, membuatnya menjadi tulang punggung industri cokelat global.

Trinitario: Perpaduan Dua Dunia

Varietas ketiga, Trinitario, muncul dari persilangan antara Criollo dan Forastero. Trinitario berusaha menggabungkan keunggulan keduanya: aroma halus Criollo dan daya tahan Forastero.

Hasilnya adalah biji kakao yang memiliki karakter unik, sering digunakan dalam cokelat premium yang tetap mudah diproduksi secara massal. Di pasar internasional, cokelat berbahan Trinitario sering dianggap sebagai pilihan tengah antara eksklusivitas Criollo dan ketahanan Forastero.

Karakter Rasa Kakao dan Pengaruh Lingkungan

Selain jenis biji kakao, lingkungan tumbuh juga memengaruhi rasa cokelat. Faktor seperti tanah, iklim, ketinggian tempat, hingga cara fermentasi biji akan menghasilkan nuansa rasa berbeda. Misalnya, cokelat Criollo dari Indonesia memiliki aroma buah tropis khas tanah vulkanik Jawa Timur.

Proses fermentasi dan pengeringan juga krusial. Biji Criollo yang ditangani dengan baik akan mempertahankan nuansa fruity dan wine, sedangkan Forastero lebih menonjol pada karakter pahit dan kuat. Keunikan ini yang membuat para penikmat cokelat semakin menghargai setiap jenis biji.

Mengapa Memilih Cokelat Berdasarkan Varietas?

Memahami jenis kakao memberikan pengalaman baru dalam menikmati cokelat. Sebagai contoh, cokelat premium dengan Criollo akan lebih cocok bagi mereka yang mencari sensasi aroma dan rasa yang halus. Sementara Forastero ideal untuk mereka yang menyukai cokelat dengan karakter lebih kuat dan pahit.

Trinitario menawarkan pilihan seimbang, dengan aroma lembut namun tetap memiliki ketahanan produksi tinggi. Dengan demikian, konsumen bisa menyesuaikan pilihan cokelat sesuai preferensi rasa maupun tujuan kuliner, seperti memasak atau membuat minuman cokelat berkualitas tinggi.

Kakao Indonesia: Potensi Global

Indonesia memiliki potensi besar dalam produksi kakao premium, terutama dengan varietas Criollo yang langka. Dukungan terhadap pengembangan kakao berkualitas tinggi bisa membuka peluang ekspor cokelat premium ke pasar internasional.

Pemerintah dan pelaku industri juga terus mendorong program perbaikan kualitas kakao, termasuk teknik fermentasi modern, pelatihan petani, serta penelitian varietas unggul. Dengan begitu, Indonesia bisa lebih bersaing di pasar cokelat dunia, khususnya untuk segmen premium yang sangat mengapresiasi kualitas biji Criollo dan Trinitario.

Dari Criollo yang lembut hingga Forastero yang kuat, dunia kakao menawarkan spektrum rasa yang luas dan eksotis. Memahami karakter biji kakao membantu penikmat cokelat menghargai setiap gigitan, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk memaksimalkan potensi kakao lokal.

Setiap batang cokelat yang dinikmati bukan sekadar camilan manis, tetapi hasil dari perpaduan varietas, lingkungan tumbuh, dan teknik pengolahan yang cermat. Dengan mengenal Criollo, Forastero, dan Trinitario, pengalaman menikmati cokelat menjadi lebih kaya dan berkelas.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

7 Bahan Alami Ampuh Redakan Batuk dan Sariawan

7 Bahan Alami Ampuh Redakan Batuk dan Sariawan

Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia

Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

5 Nyeri Tubuh Ini Harus Segera Ditangani Darurat

5 Nyeri Tubuh Ini Harus Segera Ditangani Darurat

Kombucha vs Kefir, Pilihan Terbaik Untuk Kesehatan Usus

Kombucha vs Kefir, Pilihan Terbaik Untuk Kesehatan Usus