Kamis, 16 Oktober 2025

Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia

Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia
Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia

JAKARTA - Cilok, jajanan khas Indonesia, kini menyeberang batas negara. Seorang pria asal Korea Selatan mendadak viral karena menjual cilok keliling dengan sepeda, membawa cita rasa Indonesia langsung ke kota Ansan, Negeri Ginseng. Fenomena ini menarik perhatian netizen karena menampilkan cara berjualan yang mirip pedagang cilok di tanah air, lengkap dengan bumbu khas Indonesia.

Hengnim, begitu ia disapa, memberi nama bisnisnya Cilok Hengnim, diambil dari istilah Korea yang berarti “kakak” atau bentuk penghormatan untuk pria dewasa. Ia mengaku terinspirasi dari abang-abang keliling di Indonesia.

“Saya terinspirasi dari abang-abang keliling di Indonesia. Rasanya senang bikin mereka merasa seperti di kampung halaman,” ujar Hengnim seperti dilaporkan detikFood.

Baca Juga

Raffi Ahmad Hadiahkan Mobil Mewah untuk Irfan Hakim

Jajanan Indonesia di Tanah Korea

Cilok Hengnim dijajakan menggunakan sepeda, persis seperti pedagang keliling di Indonesia. Bahan-bahannya dibuat oleh istrinya, seorang warga negara Indonesia (WNI). Ide ini lahir untuk mendatangkan suasana Indonesia bagi warga Indonesia yang tinggal di Ansan.

“Jajanan seperti cilok jarang ada. Saya ingin bantu teman-teman Indonesia di sini yang rindu jajanan itu,” imbuh Hengnim.

Hingga kini, penjualan cilok Hengnim masih terbatas di komunitas orang Indonesia. Namun beberapa orang Korea yang pernah tinggal di Indonesia juga mulai mencoba cilok ini.

Proses Penjualan dan Resep yang Terus Dikembangkan

Dalam video yang beredar di media sosial, Hengnim terlihat cekatan mengambil butiran cilok, menempelkan tusukan, dan menambahkan saus khas Indonesia. Satu porsi dijual 10 ribu won atau sekitar Rp115 ribu. Memang harga ini relatif tinggi bila dibandingkan di Indonesia, tetapi wajar untuk jajanan impor di Korea Selatan.

Hengnim menekankan, rasa cilok selalu dikembangkan agar mendekati cita rasa asli Indonesia. Bahan-bahan dasar masih bisa diperoleh di Korea Selatan, sementara bumbu rempah tersedia di Asia Mart—supermarket yang menyediakan bahan makanan Asia di Ansan.

Viralnya Cilok di Media Sosial

Cilok Hengnim baru beberapa hari dijajakan, namun video yang diunggah seorang netizen langsung viral. Banyak netizen tertarik karena orang Korea umumnya belum mengenal cilok. Selain komunitas Indonesia di Ansan, beberapa orang Korea yang pernah tinggal di Indonesia juga mulai mencoba jajanan ini.

Hengnim mengatakan, respons masyarakat lokal masih terbatas, namun ia optimistis akan menarik lebih banyak pelanggan seiring berjalannya waktu. Ia juga terus menyesuaikan resep agar sesuai dengan lidah orang Korea sekaligus mempertahankan keaslian rasa Indonesia.

Cilok: Jajanan Kecil, Dampak Besar

Fenomena ini menunjukkan bagaimana kuliner lokal Indonesia bisa menembus pasar internasional, bahkan melalui inisiatif sederhana seperti berjualan keliling dengan sepeda. Cilok bukan hanya sekadar camilan; bagi komunitas diaspora, ia menjadi pengingat kampung halaman dan identitas budaya.

Selain itu, kisah Hengnim juga menunjukkan adaptasi budaya yang kreatif. Dengan memanfaatkan keahlian istrinya, bahan lokal, dan sedikit bahan impor, Hengnim berhasil menghadirkan makanan khas Indonesia di tengah kota asing, sekaligus menarik perhatian publik lewat media sosial.

Tantangan dan Peluang

Menjual jajanan Indonesia di Korea Selatan bukan tanpa tantangan. Harga yang lebih tinggi dan terbatasnya kesadaran masyarakat lokal terhadap cilok membuat penjualan awal lebih banyak menyasar komunitas Indonesia. Namun, peluang untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar global terbuka lebar, terutama melalui media sosial dan komunitas diaspora.

Hengnim sendiri masih terus berinovasi. Ia menyesuaikan tekstur cilok, variasi saus, hingga penyajian agar lebih praktis bagi konsumen di Korea, tanpa kehilangan rasa khas Indonesia. Pendekatan ini bisa menjadi model bisnis kuliner internasional berbasis komunitas diaspora, yang memanfaatkan nostalgia dan rasa ingin tahu masyarakat lokal.

Cilok Hengnim membuktikan bahwa makanan sederhana Indonesia bisa go international. Dari sepeda keliling hingga resep buatan tangan istrinya, Hengnim menghadirkan kenangan kampung halaman bagi warga Indonesia di Ansan dan memperkenalkan kuliner unik Indonesia kepada orang Korea. 

Fenomena ini tidak hanya viral karena keunikan camilan, tetapi juga karena kisah di balik usaha kecil yang membawa dampak budaya dan sosial.

Dengan kreativitas dan dedikasi, camilan lokal seperti cilok memiliki potensi besar untuk menjadi ikon kuliner lintas negara, menginspirasi diaspora lain untuk membawa cita rasa tanah air ke kancah internasional.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

9 Sayuran Tinggi Protein Cocok untuk Diet Sehat

9 Sayuran Tinggi Protein Cocok untuk Diet Sehat

7 Bahan Alami Ampuh Redakan Batuk dan Sariawan

7 Bahan Alami Ampuh Redakan Batuk dan Sariawan

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

5 Nyeri Tubuh Ini Harus Segera Ditangani Darurat

5 Nyeri Tubuh Ini Harus Segera Ditangani Darurat

Kombucha vs Kefir, Pilihan Terbaik Untuk Kesehatan Usus

Kombucha vs Kefir, Pilihan Terbaik Untuk Kesehatan Usus