Kamis, 16 Oktober 2025

7 Makanan yang Dapat Merusak Usus, Sering Dikonsumsi

7 Makanan yang Dapat Merusak Usus, Sering Dikonsumsi
7 Makanan yang Dapat Merusak Usus, Sering Dikonsumsi

JAKARTA - Kesehatan usus kini menjadi sorotan utama dalam gaya hidup sehat. Organ vital ini tidak hanya bertanggung jawab pada pencernaan, tetapi juga memengaruhi keseimbangan mikroba, metabolisme, hingga mood. Apa pun yang Anda konsumsi akan melewati usus, sehingga memilih makanan dengan tepat menjadi sangat penting.

Ahli gizi Alma Simmons menjelaskan, “Mikrobioma usus sangat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan karena beberapa fungsi seperti perkembangan sistem kekebalan tubuh, metabolisme manusia, dan bahkan fungsi kognitif.” Ketika mikrobioma terganggu, dampaknya bisa luas, mulai dari gangguan pencernaan, kelelahan, hingga perubahan suasana hati.

Berikut adalah tujuh jenis makanan yang dapat merusak usus jika dikonsumsi berlebihan, mengutip berbagai sumber medis dan penelitian.

Baca Juga

Raffi Ahmad Hadiahkan Mobil Mewah untuk Irfan Hakim

1. Daging Olahan

Daging olahan, seperti sosis, ham, dan bacon, dapat menurunkan jumlah bakteri baik di usus. Ketidakseimbangan ini berisiko memicu obesitas, diabetes, serta penyakit kardiovaskular.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, sehingga penting membatasi porsinya dalam menu harian.

2. Makanan Ultra-Proses

Ultra-processed food (UPF) termasuk produk pangan olahan yang banyak mengandung pengemulsi, gula tambahan, garam, dan pengawet.

Praktisi kesehatan Anish A. Sheth menyebutkan, “Bahan aditif ini mengganggu mikrobioma dan menyebabkan peradangan, meningkatkan risiko penyakit radang usus seperti Crohn dan kolitis ulseratif.”

Makanan jenis ini biasanya hadir dalam kemasan siap saji, camilan olahan, hingga minuman ringan.

3. Makanan dengan Pemanis Buatan

Pemanis buatan, seperti aspartam, sukralosa, asesulfam-K, dan sakarin, banyak digunakan dalam minuman diet, yogurt rendah kalori, atau permen bebas gula.

Konsumsi berlebihan dapat mengganggu mikrobioma usus. Dalam jangka panjang, risiko munculnya intoleransi glukosa dan gangguan metabolisme meningkat, sehingga penting membatasi konsumsi pemanis sintetis.

4. Biji-Bijian Olahan

Produk berbahan biji-bijian olahan, seperti mi instan, roti putih, pizza, dan pasta putih, terlihat lezat namun berpotensi menurunkan keragaman mikroba usus.

Keragaman mikroba yang rendah dikaitkan dengan peradangan, gangguan metabolisme, dan meningkatnya risiko penyakit kronis. Alternatif sehat adalah biji-bijian utuh seperti beras merah, quinoa, atau roti gandum utuh.

5. Makanan dengan Gula Tambahan

Camilan manis seperti permen, kue, cake, es krim, dan minuman bersoda memang menggoda, tetapi gula tambahan bisa mengganggu keseimbangan bakteri usus.

Konsumsi berlebihan berisiko menimbulkan kram, diare, dan gangguan pencernaan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa gula dapat menurunkan jumlah bakteri baik sekaligus meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya.

6. Gorengan

Makanan yang digoreng, baik deep fried maupun light fried, mengandung lemak jenuh dan lemak trans.

Pola makan tinggi lemak jenis ini terbukti menurunkan keragaman mikrobioma usus serta mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya. Selain itu, konsumsi gorengan secara rutin juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme.

7. Alkohol

Alkohol termasuk salah satu faktor yang merusak kesehatan usus. Konsumsi alkohol dapat memicu peradangan, mengubah mikrobioma, dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan hingga kanker saluran cerna, termasuk esofagus, lambung, dan usus besar.

Sheth menambahkan, “Karbohidrat dan gula menyebabkan mikrobioma yang tidak sehat, yang mengakibatkan gas, kembung, dan feses yang encer.” Oleh karena itu, batasi konsumsi alkohol dan kombinasinya dengan makanan tinggi gula untuk menjaga kesehatan usus.

Usus adalah pusat kesehatan tubuh yang memengaruhi pencernaan, metabolisme, dan bahkan suasana hati. Mengonsumsi makanan yang merusak mikrobioma usus secara berlebihan dapat berdampak jangka panjang.

Memilih makanan lebih alami dan minim proses, mengurangi gula tambahan, serta membatasi daging olahan dan alkohol menjadi langkah tepat untuk menjaga kesehatan usus. Perubahan kecil dalam pola makan bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan pencernaan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

9 Sayuran Tinggi Protein Cocok untuk Diet Sehat

9 Sayuran Tinggi Protein Cocok untuk Diet Sehat

7 Bahan Alami Ampuh Redakan Batuk dan Sariawan

7 Bahan Alami Ampuh Redakan Batuk dan Sariawan

Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia

Cilok Goes International, Pria Korea Bawa Camilan Indonesia

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

7 Makanan Ini Diam-diam Bisa Memicu Stres Tubuh

5 Nyeri Tubuh Ini Harus Segera Ditangani Darurat

5 Nyeri Tubuh Ini Harus Segera Ditangani Darurat