
JAKARTA - Di tengah peralihan global menuju energi bersih, Indonesia menegaskan perannya melalui peluncuran produk logam ramah lingkungan.
PT Arsari Tambang, bagian dari Arsari Group, memperkenalkan Envirotin, timah hasil olahan yang diklaim diproduksi menggunakan teknologi rendah karbon serta energi terbarukan.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kontribusi Indonesia pada sektor logam hijau dunia.
Baca JugaPengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat
Dalam peluncuran produk yang dilakukan di ajang Minerba Convex 2025, Jakarta International Convention Center (JICC), Presiden Direktur Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo menekankan pentingnya posisi strategis timah dalam era transformasi energi global.
Menurut Aryo, dunia tidak lagi sekadar memerlukan timah untuk keperluan industri tradisional seperti kaleng makanan. Kini, logam ini menjadi komponen vital bagi pengembangan teknologi tinggi dan sistem energi berkelanjutan, mulai dari kendaraan listrik, pembangkit energi baru terbarukan, hingga semikonduktor.
“Dunia membutuhkan infrastruktur yang seperti timah. Bukan untuk kaleng makanan atau produk lainnya, tapi untuk mobil listrik, energi terbarukan, dan teknologi canggih seperti semikonduktor. Indonesia punya potensi besar,” kata Aryo.
Envirotin: Langkah Nyata Menuju Industri Tambang Hijau
Peluncuran Envirotin bukan sekadar peluncuran produk, tapi juga bagian dari pernyataan bahwa sektor pertambangan Indonesia mampu beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan global.
Aryo menjelaskan bahwa Envirotin diproduksi dengan teknologi tanur listrik yang menggunakan sumber energi dari PLTA dan PLTP milik PLN di wilayah Sumatera.
Proses ini dirancang untuk meminimalkan emisi karbon, sekaligus mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dalam proses produksinya, Arsari Tambang tidak menggunakan metode pembakaran konvensional, melainkan memanfaatkan teknologi tanur listrik bebas emisi, sebuah pendekatan yang sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia.
“Kenapa kita sebut timah ramah lingkungan? Karena produksi melalui proses rendah karbon, menggunakan teknologi tanur listrik dengan sumber listrik energi terbarukan. Teknologi tanur listrik bebas emisi ini sejalan dengan prinsip ESG dan upaya menuju net zero emission,” jelas Aryo.
Komitmen ini memperlihatkan bahwa sektor tambang nasional tidak lagi hanya soal ekstraksi sumber daya alam, tapi juga menyangkut tanggung jawab sosial dan lingkungan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan tuntutan global akan produk berkelanjutan.
Timah Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Simbol Inovasi Bangsa
Lebih dari sekadar produk pertambangan, Envirotin disebut Aryo sebagai simbol bahwa Indonesia bisa menjadi pemimpin industri logam hijau.
Produk ini merupakan bagian dari narasi besar mengenai kebangkitan industri hijau nasional, sekaligus bukti bahwa anak bangsa mampu menghasilkan produk dengan nilai tambah dan daya saing global.
Timah, yang selama ini identik dengan kebutuhan industri konvensional, kini punya peran sentral dalam pembuatan perangkat berteknologi tinggi. Baik itu ponsel pintar, laptop, kendaraan listrik kelas atas, maupun berbagai teknologi yang mendukung transisi ke energi bersih.
“Bayangkan, suatu saat nanti kita menggunakan ponsel, laptop, atau mobil listrik dengan komponen yang berasal dari Indonesia. Dari Envirotin, karya anak bangsa. Jadi meskipun barangnya impor, hatinya tetap Indonesia,” ungkap Aryo.
Pernyataan ini menjadi ajakan untuk memandang industri pertambangan dari perspektif baru bukan sekadar soal ekspor bahan mentah, tetapi juga soal inovasi, kemandirian industri, dan kebanggaan nasional.
Kontribusi Tambang Indonesia dalam Agenda Energi Bersih Global
Transformasi sektor tambang seperti yang dilakukan oleh Arsari Tambang sejalan dengan kebijakan energi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah telah menggariskan arah pembangunan menuju ekonomi rendah karbon, di mana industri energi dan pertambangan menjadi bagian penting dalam peta jalan tersebut.
Peluncuran Envirotin adalah contoh nyata bagaimana sektor swasta mendukung arah kebijakan tersebut. Ketika produk pertambangan dihasilkan secara bertanggung jawab, dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, maka kontribusinya terhadap pembangunan nasional menjadi semakin bernilai.
Timah sebagai bahan baku industri energi bersih, mulai dari baterai kendaraan listrik hingga panel surya, telah menjadi komoditas strategis yang tak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Namun, peluncuran Envirotin bukan akhir dari perjuangan. Aryo Djojohadikusumo menekankan bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat logam hijau dunia, diperlukan kolaborasi yang lebih luas antara pemerintah, swasta, dan lembaga riset.
Investasi pada teknologi bersih, pengembangan SDM, serta penguatan regulasi akan menjadi penentu utama keberlanjutan proyek-proyek seperti ini.
Di sisi lain, permintaan dunia terhadap logam hijau diproyeksikan akan terus meningkat. Dengan modal cadangan alam yang melimpah dan komitmen terhadap transformasi hijau, Indonesia berada di posisi yang sangat strategis untuk menjawab kebutuhan tersebut asalkan keberlanjutan tetap menjadi prioritas.
Dengan diluncurkannya Envirotin, PT Arsari Tambang menunjukkan bagaimana komoditas tradisional seperti timah bisa menjelma menjadi simbol inovasi dan keberlanjutan. Produk ini bukan hanya menunjukkan kemampuan teknologi nasional, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia dalam peta global industri hijau.
Dalam masa transisi energi yang tengah berlangsung di seluruh dunia, langkah seperti ini memperkuat keyakinan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pemain utama dalam menghadirkan solusi hijau untuk masa depan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut
- Kamis, 16 Oktober 2025
Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Raffi Ahmad Hadiahkan Mobil Mewah untuk Irfan Hakim
- 16 Oktober 2025
4.
BYD Atto 1 Resmi Tiba di Jakarta, Harga dan Spesifikasi
- 16 Oktober 2025
5.
Mengenal Varietas Kakao Dunia dari Criollo hingga Forastero
- 16 Oktober 2025