Kamis, 11 September 2025

Waskita Karya Raih Kontrak Rp 1,4 Triliun per Juni 2025 dan Fokus Restrukturisasi serta Transformasi

Waskita Karya Raih Kontrak Rp 1,4 Triliun per Juni 2025 dan Fokus Restrukturisasi serta Transformasi
Waskita Karya Raih Kontrak Rp 1,4 Triliun per Juni 2025 dan Fokus Restrukturisasi serta Transformasi

JAKARTA – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dengan meraih kontrak baru senilai Rp 1,4 triliun per Juni 2025. Mayoritas dari kontrak tersebut melibatkan proyek-proyek konstruksi gedung, yang mencakup pembangunan gedung DPRD DIY, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim di Kalimantan Utara, dan RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kalimantan Barat.

Direktur Keuangan Waskita Karya, Wiwi Suprihatno, menjelaskan bahwa perusahaan kini mengelola 52 proyek di berbagai wilayah Indonesia. Proyek-proyek tersebut tersebar di sejumlah sektor, mulai dari pembangunan gedung hingga konektivitas transportasi, serta pengelolaan sumber daya air seperti bendungan dan irigasi.

Proyek-proyek Strategis yang Dikelola Waskita Karya

Baca Juga

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Wiwi menyebutkan bahwa Waskita juga terlibat dalam sejumlah proyek strategis yang menjadi perhatian nasional. Di antaranya adalah proyek Light Rail Transit (LRT) Velodrome-Manggarai, Jalan Tol Palembang-Betung, dan Bendungan Jragung. Tak hanya itu, Waskita Karya juga baru-baru ini memperoleh kontrak baru di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Proyek tersebut adalah Peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C IKN yang terletak di Kalimantan Timur, dengan nilai proyek mencapai Rp 396,6 miliar. “Ini adalah langkah strategis kami dalam mendukung pembangunan IKN yang menjadi prioritas pemerintah,” ujar Wiwi dalam keterangannya, Kamis (19/6).

Mitigasi Risiko dan Fokus pada Proyek yang Tepat

Wiwi mengungkapkan bahwa Waskita Karya sangat berhati-hati dalam memilih proyek baru. Sebelum mengambil keputusan, perusahaan terlebih dahulu melakukan mitigasi risiko dengan melibatkan komite manajemen konstruksi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap proyek yang diambil tidak membebani kondisi keuangan perusahaan dan dapat dikelola dengan risiko yang minimal.

“Kini Waskita lebih selektif dalam memilih proyek baru. Kami berfokus pada proyek-proyek dengan skema pembayaran bulanan (monthly payment) serta yang sudah memberikan uang muka,” jelasnya. Pendekatan ini diharapkan dapat menjaga likuiditas perusahaan, sambil memastikan kelancaran operasional di lapangan.

Restrukturisasi Keuangan dan Tata Kelola Perusahaan

Selain meraih kontrak-kontrak baru, Waskita Karya juga tengah fokus pada restrukturisasi keuangan dan perbaikan tata kelola perusahaan. Sebagai informasi, pada tahun lalu, perusahaan berhasil mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan untuk Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021, dengan total nilai outstanding mencapai Rp 31,65 triliun.

Restrukturisasi ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan kas dan skema cash waterfall, yang memungkinkan Waskita untuk menjalankan operasional perusahaan dengan lebih efisien. Pada Oktober 2024, usulan restrukturisasi MRA terbaru telah dinyatakan efektif.

Wiwi menambahkan bahwa restrukturisasi ini memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan. “Dengan demikian, Waskita sekarang memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan utang vendor,” ujar Wiwi.

Peningkatan Kinerja Keuangan

Selama tahun 2024, Waskita Karya berhasil mencatatkan peningkatan signifikan dalam pembayaran pajak. Perusahaan mencatatkan pembayaran pajak sebesar Rp 2,9 triliun, yang naik 116,05% secara year on year (YoY). Sementara itu, utang vendor yang telah jatuh tempo sejak 2022 berhasil dikurangi hingga 84%, dari Rp 2,1 triliun menjadi hanya Rp 340 miliar pada kuartal pertama 2025.

Selain itu, sejak restrukturisasi MRA berlaku, total utang perusahaan secara keseluruhan juga mengalami penurunan signifikan sebesar 18,8%, dari Rp 84 triliun menjadi Rp 68,14 triliun pada kuartal pertama tahun ini. “Perseroan berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban keuangan kepada seluruh kreditur,” tegas Wiwi.

Transformasi untuk Meningkatkan Kinerja

Ke depan, Waskita Karya akan terus fokus pada implementasi transformasi untuk memperkuat posisi keuangan dan operasional perusahaan. Transformasi ini meliputi beberapa aspek, antara lain stabilitas keuangan melalui proses restrukturisasi yang sedang berjalan, fokus kembali pada core business sebagai kontraktor murni, serta menghindari proyek-proyek investasi yang berisiko tinggi.

Selain itu, Waskita Karya juga berupaya memperkuat tata kelola perusahaan secara menyeluruh, termasuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui sertifikasi pegawai. Wiwi menegaskan, “Kami terus berupaya melakukan semua transformasi tersebut, agar Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha secara berkelanjutan.”

Peluang dan Tantangan ke Depan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi pasar dan persaingan industri konstruksi yang ketat, Waskita Karya optimis dapat terus tumbuh dan memperkuat posisi di pasar. Proyek-proyek besar yang tengah dikelola dan transformasi internal yang sedang dijalankan diharapkan dapat membawa perusahaan ini ke arah yang lebih baik.

Sebagai perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, Waskita Karya memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur negara. Dengan fokus pada proyek-proyek strategis dan pengelolaan risiko yang hati-hati, Waskita Karya siap menghadapi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang yang muncul di masa depan.

Dengan keberhasilan restrukturisasi keuangan dan transformasi operasional yang tengah berjalan, Waskita Karya berharap dapat mengembalikan kinerja perusahaan ke jalur positif dalam jangka panjang. Fokus pada pengelolaan proyek-proyek yang menguntungkan dan risiko yang terkontrol, serta penerapan tata kelola yang baik, menjadi kunci utama untuk keberlanjutan perusahaan.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

PTPP Hadirkan Infrastruktur Hijau Lewat Hydroseeding Trenggalek

PTPP Hadirkan Infrastruktur Hijau Lewat Hydroseeding Trenggalek

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Jadwal Kapal Pelni Baubau Makassar September 2025

Jadwal Kapal Pelni Baubau Makassar September 2025

Access By KAI Hadirkan Kemudahan Reservasi Tiket Cepat

Access By KAI Hadirkan Kemudahan Reservasi Tiket Cepat