JAKARTA - Memasuki akhir Oktober 2025, pelanggan listrik prabayar di seluruh Indonesia harus menyesuaikan pengeluaran untuk kebutuhan listrik rumah tangga, bisnis, industri, dan fasilitas publik.
PT PLN (Persero) telah menetapkan harga token listrik yang berlaku pada 27 Oktober hingga 2 November 2025, sebagai upaya pemerintah memastikan transparansi dan kemudahan perencanaan pengeluaran energi.
Penetapan harga ini juga penting agar konsumen dapat mengatur penggunaan listrik sesuai kemampuan finansial dan kebutuhan sehari-hari.
Baca JugaUEA Pimpin Revolusi Energi Bersih Dunia Lewat Proyek PLTS dan Baterai Raksasa
Beragam Nominal Token Listrik
Pelanggan PLN prabayar bisa membeli token listrik dengan nominal mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 1 juta, sesuai kebutuhan masing-masing. Nominal token tersebut nantinya akan dikonversikan ke satuan kilowatt hour (kWh) pada meteran listrik rumah tangga maupun bisnis.
Proses konversi ini memungkinkan pelanggan memantau konsumsi listrik mereka, sehingga penggunaan listrik menjadi lebih efisien.
Pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA akan membayar tarif dasar Rp 1.352 per kWh, sedangkan rumah tangga dengan daya 1.300 VA atau 2.200 VA memiliki tarif Rp 1.444,70 per kWh. Bagi rumah tangga menengah hingga besar, tarif listrik ditetapkan Rp 1.699,53 per kWh.
Tarif Listrik untuk Pelanggan Bisnis dan Industri
Pelanggan bisnis memiliki tarif berbeda sesuai kapasitas daya. Golongan B-2/TR kecil dengan daya 6.600 VA hingga 200 kVA membayar Rp 1.444,70 per kWh. B-3/TM menengah dengan daya di atas 200 kVA dikenakan tarif Rp 1.114,74 per kWh.
Sementara untuk pelanggan industri, golongan I-3/TM di atas 200 kVA tarifnya sama yakni Rp 1.114,74 per kWh, dan I-4/TT daya di atas 30.000 kVA membayar Rp 996,74 per kWh.
Untuk fasilitas pemerintah, penerangan jalan umum, dan pelayanan sosial, PLN menetapkan tarif tersendiri. Misalnya, golongan P-1/TR untuk pemerintah tarifnya Rp 1.699,53 per kWh, sementara golongan S-1/TR untuk pelayanan sosial mulai dari Rp 325 per kWh hingga Rp 900 per kWh tergantung kapasitas daya.
Token Rp 50.000, Berapa Lama Digunakan?
Salah satu pertanyaan umum adalah berapa lama token listrik tertentu dapat digunakan. Misalnya, pelanggan rumah tangga 900 VA di Jakarta membeli token Rp 50.000. Dengan tarif dasar Rp 1.352 per kWh dan PPJ daerah 2,4 persen, token tersebut menghasilkan sekitar 36,09 kWh listrik.
Penggunaan listrik harian rumah tangga kecil berkisar 2–2,5 kWh per hari. Dengan asumsi konsumsi 2 kWh per hari, token Rp 50.000 bisa bertahan sekitar 18 hari. Sedangkan jika konsumsi 2,5 kWh per hari, token hanya cukup untuk 14 hari. Dengan kata lain, rata-rata token Rp 50.000 digunakan selama dua minggu bagi pelanggan rumah tangga kecil.
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik
Konsumsi listrik harian tidak hanya bergantung pada nominal token. Subuh Pramono, dosen Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), menjelaskan bahwa jenis perangkat elektronik dan lama pemakaiannya menjadi faktor utama.
Jumlah penghuni rumah, kebiasaan penggunaan listrik, serta ukuran rumah juga turut memengaruhi kWh yang dikonsumsi setiap hari.
Misalnya, rumah tangga dengan AC, pemanas air, atau kulkas besar akan menggunakan listrik lebih banyak dibanding rumah tangga dengan peralatan sederhana. Dengan memahami faktor-faktor ini, pelanggan bisa memperkirakan berapa kWh yang dibutuhkan untuk periode tertentu dan menentukan nominal token yang sesuai.
Tips Mengatur Pemakaian Token Listrik
Agar token listrik digunakan secara efisien, pelanggan dapat mencatat konsumsi harian per perangkat elektronik, mematikan peralatan yang tidak digunakan, dan menggunakan perangkat hemat energi. Menentukan jam penggunaan lampu, AC, atau alat elektronik lain dapat memperpanjang masa pakai token.
Selain itu, pelanggan bisa menyesuaikan pembelian token dengan perkiraan kebutuhan listrik. Misalnya, keluarga yang lebih banyak berada di rumah selama hari kerja dapat membeli token nominal lebih besar, sementara rumah yang lebih sering kosong bisa membeli nominal lebih kecil agar tidak terjadi pemborosan.
Rumus Konversi Token ke kWh
PLN menggunakan rumus sederhana untuk menghitung kWh dari token listrik:
(Nominal token – PPJ daerah) ÷ tarif dasar listrik = kWh yang diperoleh
Contoh: token Rp 50.000 dikurangi PPJ 2,4 persen menjadi Rp 48.800. Dibagi tarif dasar Rp 1.352 per kWh, hasilnya 36,09 kWh. Nilai ini muncul di meteran dan menjadi daya listrik yang dapat digunakan selama beberapa hari.
Manfaat Pemahaman Tarif Listrik
Memahami tarif listrik dan konversi token membantu pelanggan merencanakan pengeluaran energi secara efektif. Dengan mengetahui kebutuhan kWh harian, pelanggan dapat membeli nominal token yang tepat, menghindari kehabisan listrik mendadak, dan mengatur anggaran bulanan dengan lebih baik.
Pelanggan rumah tangga, bisnis, dan industri juga dapat menyesuaikan nominal token sesuai pola konsumsi, sehingga pemakaian listrik menjadi lebih hemat dan efisien.
Token listrik Rp 50.000 bagi pelanggan rumah tangga kecil dapat bertahan 14–18 hari tergantung konsumsi harian. Pemahaman tarif dasar, PPJ daerah, dan kWh yang dikonversikan menjadi kunci agar pengelolaan listrik prabayar lebih efisien.
PLN menyediakan nominal token mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 1 juta untuk menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan finansial pelanggan. Dengan perencanaan yang tepat, penggunaan token listrik menjadi hemat, efektif, dan dapat diprediksi masa pakainya.
Dengan memahami tarif listrik dan penggunaan token, pelanggan rumah tangga maupun bisnis dapat lebih mudah mengatur konsumsi listrik, menjaga pengeluaran bulanan, dan memastikan ketersediaan listrik yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Prabowo Hadiri Sejumlah Pertemuan di Sela KTT ASEAN Kuala Lumpur
- Senin, 27 Oktober 2025
Harga Sembako Hari Ini 27 Oktober 2025 di Banten: Beras, Minyak, dan Cabai Naik
- Senin, 27 Oktober 2025
Berita Lainnya
Harga BBM Terkini di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Masih Stabil hingga Akhir Oktober
- Senin, 27 Oktober 2025
Tarif Listrik PLN Tetap Stabil, Pelanggan Bisa Atur Konsumsi dengan Lebih Efisien
- Senin, 27 Oktober 2025
Rekomendasi Rumah Murah di Metro Lampung, Pilihan Ideal untuk Milenial dan Keluarga Muda
- Senin, 27 Oktober 2025
Pilihan 5 Rumah Subsidi Strategis di Rancaekek dengan Harga Mulai Rp150 Juta
- Senin, 27 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Mobil Listrik BYD K-Car Tampil Tanpa Kamuflase Harga Terjangkau
- 27 Oktober 2025
2.
Ungkap Spesifikasi Vivo X300 Pro dan Standar, Harga Terjangkau
- 27 Oktober 2025
3.
Spesifikasi Oppo Find X9 Lengkap dengan AI Gemini Terbaru Global
- 27 Oktober 2025
4.
5.
Real Madrid Raih Kemenangan El Clasico Berkat Jude Bellingham
- 27 Oktober 2025












