
JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) atau CDI Group, emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, terus mendorong ekspansi di sektor energi baru terbarukan (EBT) sekaligus memperkuat lini logistiknya.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas portofolio bisnis, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan menegaskan posisi sebagai pemain utama di industri energi dan transportasi.
Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, menekankan bahwa proyek energi terbarukan merupakan fokus utama perusahaan. Melalui anak usahanya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 MWp di Cilegon, Banten.
Baca JugaJadwal dan Harga Kapal Pelni Rute Manokwari ke Sorong 16 Oktober 2025
Proyek ini akan menambah total kapasitas PLTS CDI Group menjadi 11 MWp, ditargetkan mulai beroperasi pada November 2025. Menurut Fransiskus, pencapaian ini sekaligus memperkuat kontribusi CDI Group terhadap bauran energi nasional serta mendukung agenda transisi energi di Indonesia.
“Portofolio PLTS CDI Group dengan total kapasitas 11 MWp yang tersebar di Kawasan Industri Krakatau maupun lokasi lain pada skala nasional menunjukkan komitmen kami dalam menghadirkan energi bersih. Ke depan, kami berkomitmen memperluas kapasitas PLTS sebagai bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” jelas Fransiskus.
Kontribusi Terhadap Target Pengurangan Emisi Karbon
Selain memperluas kapasitas energi, CDI Group menekankan kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon. Dengan total kapasitas PLTS sebesar 11 MWp, proyek-proyek CDI Group diproyeksikan mampu menekan emisi karbon hingga hampir 10.000 ton CO?eq per tahun, setara dengan penyerapan karbon dari lebih dari 469.000 pohon. Hal ini menunjukkan bahwa strategi energi bersih bukan sekadar inisiatif bisnis, tetapi bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.
Ekspansi energi hijau ini juga sejalan dengan tren global dan regulasi pemerintah terkait transisi energi. Langkah CDI Group dalam memperkuat portofolio PLTS menegaskan posisi perusahaan sebagai pelopor dalam adopsi energi terbarukan di sektor industri, sekaligus mendukung target nasional dalam penurunan emisi karbon dan peningkatan ketahanan energi.
Penguatan Lini Logistik Melalui Akuisisi Kapal
Tidak hanya di sektor energi, CDI Group juga memperkuat lini logistik dengan membeli dua kapal chemical vessel berkapasitas 9.000 Deadweight Tonnage (DWT) dari Jepang. Kapal ini dirancang untuk mengangkut bahan kimia, baik di jalur domestik maupun internasional, dan dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I/2026.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi bisnis CDIA untuk mendukung pertumbuhan operasional, sekaligus memperkuat konektivitas logistik bagi sektor industri dan perdagangan. Dengan tambahan armada baru, CDI Group mampu menghadirkan layanan transportasi yang lebih andal, efisien, dan kompetitif.
Kinerja Keuangan Tangguh dan Strategi Pendanaan Terdiversifikasi
Kinerja keuangan CDIA pada semester I/2025 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, CDIA membukukan pendapatan sebesar US$66,87 juta, naik 41,94% year-on-year (YoY) dari US$47,11 juta pada semester I/2024. EBITDA tercatat melonjak 468,3% YoY dari US$12,6 juta menjadi US$71,9 juta, sementara laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$67,84 juta atau naik lebih dari 330% dibandingkan periode sebelumnya.
Direktur CDI Group, Jonathan Kandinata, menegaskan bahwa hasil tersebut menunjukkan ketahanan dan disiplin strategi pertumbuhan perusahaan. “Kinerja kami pada semester I/2025 menunjukkan ketahanan sekaligus disiplin strategi pertumbuhan CDI Group. Hal ini semakin menegaskan kekuatan model bisnis berkelanjutan dan portofolio infrastruktur terdiversifikasi kami,” ujarnya.
Selain pertumbuhan operasional, CDIA juga memperkuat struktur permodalan melalui pendanaan terdiversifikasi. Pada I/2025, perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang senilai Rp2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menerima penyertaan modal tambahan sebesar US$185 juta dari pemegang saham strategis, Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) yang menghasilkan Rp2,4 triliun.
Jonathan menambahkan, pencapaian tersebut mencerminkan kepercayaan mitra, investor, dan kreditur terhadap prospek pertumbuhan CDI Group. “Dengan portofolio yang terus berkembang, CDI Group menunjukkan pertumbuhan bisnis yang kian positif. Strategi ekspansi yang terarah menjadikan CDIA sebagai emiten dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang kuat,” imbuhnya.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut
- Kamis, 16 Oktober 2025
Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Jadwal KA Bandara Yogyakarta Terbaru 16 Oktober 2025 dengan Tarif Terjangkau
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Prabowo Ungkap Strategi Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- 16 Oktober 2025
2.
3.
Prabowo Perketat SOP MBG Demi Cegah Insiden Keracunan
- 16 Oktober 2025
4.
Prabowo Tegaskan Antikorupsi, Tolak Kontrak Libatkan Keluarga
- 16 Oktober 2025
5.
Prabowo Perintahkan TNI Kawal Jaksa Sita Lahan Sawit Ilegal
- 16 Oktober 2025