Unilever Indonesia Hadapi Tantangan, Tetap Optimis Bagikan Dividen Penuh
- Kamis, 16 Oktober 2025

JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sedang menghadapi masa yang penuh dinamika.
Perusahaan konsumer ini memastikan tetap membagikan dividen penuh meski menghadapi penurunan kinerja keuangan dan pengurangan tenaga kerja.
Direktur Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menyatakan komitmen perusahaan untuk membayar dividen dengan payout ratio 100%. Pembayaran tersebut akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu akhir tahun 2025 dan pertengahan 2026.
Baca JugaJadwal dan Harga Kapal Pelni Rute Manokwari ke Sorong 16 Oktober 2025
“Kami berkomitmen memberikan pembayaran dividen 100% kepada pemegang saham,” ujar Neeraj. Dividen akan dibagi dalam bentuk dividen interim dan final sesuai jadwal tahunan perusahaan.
Meski demikian, besaran dividen interim pada akhir 2025 belum diumumkan secara pasti. Neeraj memastikan investor dapat mengharapkan pembagian dividen seperti tahun-tahun sebelumnya.
Secara historis, Unilever rutin membagikan dividen interim di Desember dan dividen final pertengahan tahun berikutnya. Pada tahun buku 2024, misalnya, dividen interim sebesar Rp1,56 triliun dibagikan pada 19 Desember 2024.
Dividen final sebesar Rp1,79 triliun juga telah dibayarkan pada pertengahan 2025. Langkah ini menegaskan konsistensi Unilever dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham.
Tekanan Kinerja Keuangan yang Muncul
Komitmen membayar dividen penuh muncul di tengah tantangan kinerja keuangan Unilever. Hingga semester pertama 2025, penjualan bersih perusahaan turun menjadi Rp18,20 triliun.
Penurunan itu dibandingkan dengan Rp19,04 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Laba bersih juga menyusut menjadi Rp2,15 triliun dari Rp2,46 triliun di semester pertama 2024.
Data tersebut menggambarkan tekanan bisnis yang dialami perusahaan di tengah dinamika pasar konsumer. Penurunan ini memengaruhi strategi dan operasional Unilever ke depan.
Meskipun menghadapi penurunan, perusahaan tetap fokus menjaga stabilitas keuangan dan berupaya melakukan efisiensi. Langkah ini penting agar bisnis tetap berjalan sehat dalam jangka panjang.
Pengurangan Jumlah Karyawan
Dampak tekanan bisnis juga terlihat pada jumlah tenaga kerja Unilever Indonesia. Perusahaan mengalami tren penurunan karyawan secara konsisten selama lima tahun terakhir.
Jumlah tenaga kerja tercatat menurun 22,09% dari 2020 hingga paruh pertama 2025. Pada 2020, Unilever memiliki 5.222 karyawan, namun pada paruh pertama 2025 tersisa 4.068 orang.
Penurunan terbesar terjadi pada 2024, saat perusahaan mengurangi karyawan lebih banyak dari biasanya. Pada tahun itu, penjualan turun 9,01% year on year menjadi Rp35,13 triliun.
Laba bersih 2024 juga merosot tajam hingga 30% menjadi Rp3,36 triliun dari Rp4,80 triliun pada 2023. Kondisi tersebut memicu kebijakan efisiensi dan restrukturisasi tenaga kerja.
Sepanjang Januari hingga Juni 2025, Unilever kembali mengurangi 198 karyawan. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan terus melakukan penyesuaian dalam menghadapi tantangan pasar.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan bahwa fokus utama adalah penguatan kapabilitas sumber daya manusia. Transformasi bisnis juga berjalan seiring dengan perubahan lingkungan teknologi.
“Akan selalu ada pro dan kontra dalam berbagai fungsi,” kata Benjie. Ia menegaskan bahwa perusahaan berusaha mendorong budaya kerja tinggi dan produktivitas yang berorientasi teknologi.
Penyegaran Direksi Sebagai Langkah Strategis
Selain masalah kinerja dan karyawan, Unilever juga melakukan perubahan pada struktur manajemen. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pemegang saham menyetujui pengangkatan Hendri Widiarta sebagai direktur.
Hendri menggantikan Willy Saelan yang mengundurkan diri setelah 30 tahun bergabung dengan Unilever. Hendri akan menjabat sebagai Direktur Human Resources yang sebelumnya dipegang oleh Willy.
Sekretaris Perusahaan Unilever, Padwestiana Kristanti, mengonfirmasi keputusan ini kepada media. Pengangkatan Hendri efektif sejak tanggal 15 Oktober 2025 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2026.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi Unilever memperkuat kapabilitas dan menyesuaikan arah perusahaan di masa mendatang. Penyegaran direksi diharapkan membawa dinamika positif.
Pandangan Analis dan Prospek Saham UNVR
Di tengah ketidakpastian kinerja hingga akhir 2025, para analis memiliki pandangan yang beragam terkait saham UNVR. Dari 29 analis, 10 merekomendasikan buy, 13 hold, dan 6 sell.
Variasi rekomendasi ini mencerminkan situasi perusahaan yang tengah berjuang namun juga memiliki peluang pemulihan. Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi faktor optimisme.
Abdul Azis, Equity Research Analyst dari Kiwoom Sekuritas, optimistis akan perbaikan kinerja pada kuartal IV/2025. Stimulus pemerintah dan momen Nataru diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Potensi perbaikan pada kuartal IV cukup besar,” katanya kepada Bisnis. Selain itu, aksi buyback saham juga menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap prospek UNVR.
Azis merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp2.400 per lembar saham. Target tersebut berarti potensi kenaikan sebesar 30,79% dari harga saat ini yang Rp1.835 per lembar.
Sementara itu, analis Sinar Mas Sekuritas, Vita Lestari, memberikan rekomendasi add. Menurut Vita, saham Unilever unggul dibandingkan saham sektor konsumer lain selama enam bulan terakhir.
Kinerja penjualan dan volume yang membaik menjadi alasan utama rekomendasi tersebut. Dengan dukungan stimulus dan perayaan akhir tahun, Unilever diharapkan bangkit kembali.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut
- Kamis, 16 Oktober 2025
Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Jadwal KA Bandara Yogyakarta Terbaru 16 Oktober 2025 dengan Tarif Terjangkau
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Prabowo Ungkap Strategi Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- 16 Oktober 2025
2.
3.
Prabowo Perketat SOP MBG Demi Cegah Insiden Keracunan
- 16 Oktober 2025
4.
Prabowo Tegaskan Antikorupsi, Tolak Kontrak Libatkan Keluarga
- 16 Oktober 2025
5.
Prabowo Perintahkan TNI Kawal Jaksa Sita Lahan Sawit Ilegal
- 16 Oktober 2025