Rabu, 10 September 2025

Indonesia Tingkatkan Ekspor Lemak dan Minyak Hewan ke Bosnia dan Herzegovina senilai US$ 0,54 Juta pada 2023

Indonesia Tingkatkan Ekspor Lemak dan Minyak Hewan ke Bosnia dan Herzegovina senilai US$ 0,54 Juta pada 2023
Indonesia Tingkatkan Ekspor Lemak dan Minyak Hewan ke Bosnia dan Herzegovina senilai US$ 0,54 Juta pada 2023

JAKARTA - Indonesia berhasil mencatatkan ekspor senilai US$ 0,91 juta ke Bosnia dan Herzegovina pada Desember 2023, meskipun mengalami penurunan sebesar 5,49% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 0,96 juta. Penurunan ini menjadi perhatian seiring dengan menurunnya tren ekspor Indonesia ke negara Balkan yang dalam dekade terakhir menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan.

Menurut data dari Trademap, Indonesia telah mengurangi ekspornya ke Bosnia dan Herzegovina secara drastis selama 10 tahun terakhir. Angka terendah ekspor tercatat sebesar US$ 0,7 juta, sementara angka tertinggi mencapai US$ 2,99 juta. Tren penurunan ekspor ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjaga pangsa pasar di salah satu negara di Eropa Tenggara tersebut.

Meski demikian, lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba, serta produk belahannya tetap menjadi andalan ekspor Indonesia ke Bosnia dan Herzegovina. Pada tahun 2023, Indonesia membukukan ekspor senilai US$ 0,54 juta untuk produk-produk ini. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai US$ 631 ribu, namun tetap menempatkannya sebagai produk dengan kontribusi terbesar di antara barang-barang lain yang diekspor ke negara ini.

Selain lemak dan minyak hewan, Indonesia juga mencatatkan ekspor produk lainnya ke Bosnia dan Herzegovina. Berikut adalah lima produk utama lainnya yang diekspor ke negara tersebut:

Bahan Bakar Mineral dan Produk Penyulingan


Produk ini menempati urutan kedua setelah lemak dan minyak hewan. Ekspor bahan bakar mineral dan produk penyulingannya mencapai US$ 0,13 juta pada 2023. Tidak ada catatan ekspor untuk produk ini pada tahun sebelumnya, menunjukkan adanya peningkatan permintaan dari Bosnia dan Herzegovina.

Reaktor Nuklir, Boiler, Mesin, dan Peralatan Mekanis


Ekspor reaktor nuklir, boiler, mesin, dan peralatan mekanis ke Bosnia dan Herzegovina mencapai US$ 75 ribu pada 2023. Meskipun angka ini tidak sebesar ekspor produk lemak dan minyak, tetap menjadi bagian penting dari portofolio ekspor Indonesia. Selain ke Bosnia dan Herzegovina, produk ini juga diekspor ke Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris, dan Meksiko.

Kayu dan Barang-Barang dari Kayu

Baca Juga

Maher Zain Akan Gelar Konser di Tiga Kota Besar Indonesia pada November 2025


Ekspor untuk kategori ini tercatat sebesar US$ 68 ribu. Tujuan utama ekspor kayu dan barang-barang kayu dari Indonesia juga mencakup negara-negara seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, dan Inggris. Permintaan terhadap produk kayu khas Indonesia masih cukup stabil meski persaingan di pasar internasional semakin ketat.

Persiapan Daging, Ikan, Krustasea, Moluska, atau Invertebrata Akuatik Lainnya

Indonesia juga mengekspor persiapan daging, ikan, krustasea, moluska, atau invertebrata akuatik lainnya senilai US$ 67 ribu ke Bosnia dan Herzegovina pada 2023. Sama seperti bahan bakar mineral, produk ini belum ada catatan ekspor pada tahun sebelumnya, menandakan adanya pasar baru yang tengah berkembang di sana.

Menurut seorang narasumber yang tidak disebutkan namanya, "Penurunan nilai ekspor Indonesia ke Bosnia dan Herzegovina mencerminkan dinamika pasar yang sedang berubah. Namun, tetap ada kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor dengan meningkatkan mutu produk dan diversifikasi barang yang diekspor."

Di tengah tantangan tersebut, Indonesia masih memiliki peluang untuk memperluas pasar di Bosnia dan Herzegovina. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi produk andalan seperti lemak dan minyak hewan, serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk lainnya. Peningkatan hubungan bilateral dan memperluas jangkauan kerjasama perdagangan juga dapat menjadi kunci untuk mendongkrak nilai ekspor ke depan.

Adanya penurunan tren ekspor ini seharusnya tidak menyurutkan semangat para eksportir Indonesia. Dengan strategi yang tepat, seperti memperkuat promosi produk di pasar tujuan, melakukan peningkatan mutu, serta menjaga ketahanan pasokan, diharapkan nilai ekspor Indonesia bisa kembali meningkat di masa mendatang.

Bagi Indonesia, Bosnia dan Herzegovina merupakan pasar yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Meski nilai ekspor lemak dan minyak hewan telah mengalami penurunan, masih ada peluang perbaikan yang bisa dilakukan melalui inovasi dan strategi pemasaran yang lebih baik.

Ke depan, diharapkan para pelaku bisnis Indonesia dapat lebih gencar melakukan penetrasi pasar di Bosnia dan Herzegovina, mengeksplorasi produk baru, dan menjajaki kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Dengan demikian, diharapkan nilai ekspor Indonesia ke negara ini kembali meningkat dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Dunia Menguat Didukung OPEC+

Harga Minyak Dunia Menguat Didukung OPEC+

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman