Senin, 20 Oktober 2025

Polisi Telusuri Dugaan Kelalaian di Balik Kebakaran Kapal Federal II

Polisi Telusuri Dugaan Kelalaian di Balik Kebakaran Kapal Federal II
Polisi Telusuri Dugaan Kelalaian di Balik Kebakaran Kapal Federal II

JAKARTA - Penyelidikan mendalam terhadap kebakaran kapal tanker MT Federal II kini berfokus pada kemungkinan adanya kelalaian dalam penerapan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) mengerahkan tim gabungan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait peristiwa tragis yang menewaskan sebelas orang dan melukai 20 orang lainnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri, Kombes Pol. Ade Mulyana, menyampaikan bahwa tim penyidik sedang menelusuri berbagai keterangan saksi mata guna memastikan penyebab kebakaran yang memicu ledakan di lokasi perbaikan kapal tersebut.

“Makanya dilihat di tempat kejadian perkara itu ada bekas sisa dari isi tangki atau tidak, kenapa bisa meledak berarti ada gas di situ. Misalnya, minyak dalam tangki itu masih ada gasnya atau dari oli atau selang pengelasannya, kan (pengelasan) itu menggunakan tabung,” ujar Ade saat dikonfirmasi di Batam.

Baca Juga

6 Alternatif Pangan Lokal Pengganti Beras untuk Energi

Menurut Ade, temuan ini penting untuk memastikan apakah ledakan dipicu oleh gas sisa dalam tangki atau ada faktor lain yang memperbesar dampak kebakaran.

Puslabfor Polri Turun Tangan Periksa TKP

Proses penyelidikan melibatkan berbagai pihak, termasuk Satreskrim Polresta Barelang, Ditreskrimum Polda Kepri, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Ade Mulyana menegaskan, hasil investigasi dari Puslabfor akan menjadi dasar dalam menentukan ada atau tidaknya tindak pidana dalam insiden tersebut.

Hingga Sabtu malam, tim gabungan dari Puslabfor Polri, penyidik Satreskrim Polresta Barelang, serta Ditreskrimum Polda Kepri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pemeriksaan mendetail ini dilakukan untuk mengidentifikasi sisa material, jejak ledakan, dan kondisi peralatan kerja yang digunakan saat insiden terjadi.

“Terkait dugaan kelalaian itu yang masih kami dalami,” kata Ade.

Dugaan kelalaian muncul setelah sejumlah pekerja menyampaikan bahwa pihak subkontraktor kurang memperhatikan standar keselamatan kerja saat melakukan pekerjaan panas (hot work). Faktor inilah yang kini menjadi perhatian serius penyidik untuk menentukan apakah ada pelanggaran prosedur keselamatan.

Penelusuran Administrasi Tenaga Kerja dan Prosedur K3

Penyelidikan tidak hanya berhenti pada olah TKP, tetapi juga merambah aspek administrasi dan legalitas operasional di galangan tempat kapal Federal II diperbaiki. Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin menegaskan, aparat kepolisian juga menelusuri kelengkapan administrasi tenaga kerja, kontrak kerja subkontraktor, serta penerapan prosedur K3 oleh perusahaan galangan kapal tersebut.

Langkah ini diambil untuk memastikan apakah semua kegiatan perbaikan kapal telah memenuhi standar keselamatan kerja sebagaimana mestinya. Bila ditemukan kelalaian administratif atau pelanggaran prosedur, hal tersebut dapat menjadi dasar penetapan tersangka.

Berdasarkan laporan internal perusahaan (Fire Incident Report), kebakaran terjadi di area WBT 2S ketika sedang dilakukan pengelasan di dalam tangki. Kegiatan hot work yang seharusnya dijalankan dengan pengawasan ketat justru berujung pada peristiwa mematikan.

Kronologi Kebakaran dan Ledakan di Kapal Federal II

Peristiwa bermula ketika sejumlah pekerja dari PT Rotary Engineer dan PT PTM tengah melakukan pengelasan di dalam cargo oil tank (COT) kapal Federal II. Saat pekerjaan berlangsung, api tiba-tiba muncul dari dalam tangki, memicu ledakan hebat yang menyebabkan kobaran api meluas ke area kerja.

Kejadian ini berlangsung cepat pada pukul 04.20 WIB. Tim keselamatan perusahaan segera melakukan upaya pemadaman dan evakuasi korban. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB, setelah menelan korban jiwa dan luka-luka dalam jumlah besar.

Tragedi ini bukan pertama kalinya terjadi di kapal yang sama. Sebelumnya, kebakaran juga pernah melanda kapal Federal II pada 24 Juni 2025. Dalam kejadian itu, empat pekerja meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka. Polisi kala itu telah menetapkan dua orang subkontraktor sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan kematian dan luka berat.

Dengan catatan sejarah kecelakaan yang berulang, penyidik kini semakin menaruh perhatian pada aspek keamanan kerja di lingkungan galangan tersebut. Dugaan bahwa standar keselamatan tidak dijalankan secara maksimal menjadi salah satu titik krusial dalam penyelidikan.

Investigasi Menyeluruh untuk Cegah Tragedi Terulang

Kasus kebakaran kapal Federal II ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap prosedur K3 di lingkungan kerja berisiko tinggi seperti galangan kapal. Aktivitas hot work yang melibatkan pengelasan di ruang terbatas dengan potensi gas mudah terbakar harus dijalankan dengan standar keselamatan yang sangat ketat.

Penyidik dari Polda Kepri bersama Puslabfor Polri terus bekerja untuk memastikan akar penyebab kebakaran dan mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab. Jika terbukti ada unsur kelalaian atau pelanggaran prosedur, proses hukum akan dilanjutkan.

Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi peringatan bagi perusahaan galangan kapal lainnya agar tidak mengabaikan aspek keselamatan kerja. Pengawasan internal, pelatihan pekerja, serta kepatuhan pada prosedur K3 menjadi kunci pencegahan insiden serupa di masa mendatang.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KMP Bahteramas Perkuat Akses Laut dan Konektivitas Wilayah

KMP Bahteramas Perkuat Akses Laut dan Konektivitas Wilayah

Trump Perkuat Industri Otomotif AS Lewat Kebijakan Tarif Baru

Trump Perkuat Industri Otomotif AS Lewat Kebijakan Tarif Baru

Penerbangan Langsung Tiongkok–India Dibuka Kembali, Hubungan Membaik

Penerbangan Langsung Tiongkok–India Dibuka Kembali, Hubungan Membaik

BYD Recall 115 Ribu Mobil di China, Indonesia Aman

BYD Recall 115 Ribu Mobil di China, Indonesia Aman

BMKG Prediksi Cuaca 20 Oktober 2025: Panas Ekstrem dan Hujan

BMKG Prediksi Cuaca 20 Oktober 2025: Panas Ekstrem dan Hujan