
JAKARTA - Harga emas batangan bersertifikat produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan pada perdagangan Senin, 20 Oktober 2025.
Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam turun dari Rp 2.428.000 per gram menjadi Rp 2.186.500 per gram. Penurunan harga ini mencapai Rp 241.500 per gram dari harga sebelumnya.
Selain harga jual, harga buyback atau harga pembelian kembali emas Antam oleh Logam Mulia juga mengalami penurunan sebesar Rp 13.000 per gram. Harga buyback hari ini tercatat Rp 2.264.000 per gram, turun dari posisi sebelumnya di Rp 2.277.000 per gram.
Baca Juga
Dengan demikian, selisih harga antara harga jual dan harga buyback pada hari ini adalah sebesar Rp 151.000 per gram. Selisih ini menjadi acuan penting bagi investor dalam menghitung potensi keuntungan atau kerugian saat bertransaksi emas batangan Antam.
Dua Harga Emas Antam yang Perlu Diketahui Investor
Seperti biasa, PT Aneka Tambang menetapkan dua jenis harga untuk produk emas batangan mereka. Pertama adalah harga jual emas yang berlaku ketika konsumen membeli emas dari gerai Logam Mulia.
Kedua adalah harga buyback, yaitu harga yang diterima saat konsumen menjual kembali emas kepada gerai tersebut.
Investor yang serius dalam berinvestasi emas perlu memahami perbedaan dua harga ini agar mampu menghitung potensi keuntungan secara realistis.
Harga jual yang lebih tinggi dibandingkan harga buyback merupakan margin yang ditetapkan oleh penjual sebagai biaya transaksi dan penyimpanan.
Investor yang membeli emas dengan tujuan jangka panjang diharapkan dapat mengantisipasi fluktuasi harga tersebut. Sementara bagi investor yang ingin mengambil keuntungan cepat (trading), memahami spread harga jual dan buyback menjadi faktor kunci pengambilan keputusan.
Ilustrasi Potensi Untung dan Rugi dari Investasi Emas
Untuk lebih memudahkan pemahaman, berikut adalah ilustrasi potensi keuntungan dan kerugian jika investor membeli emas pada beberapa tanggal tertentu di masa lalu dan menjualnya pada harga buyback saat ini, Senin, 20 Oktober 2025.
Membeli emas pada 13 Oktober 2025 dengan harga Rp 2.331.000 per gram menghasilkan potensi kerugian sebesar 2,87%.
Membeli pada 20 September 2025 dengan harga Rp 2.122.000 per gram memberikan keuntungan sebesar 6,69%.
Membeli pada 20 Juli 2025 dengan harga Rp 1.927.000 per gram berpotensi untung 17,49%.
Membeli pada 20 April 2025 dengan harga Rp 1.965.000 per gram berpotensi untung 15,22%.
Membeli pada 20 Januari 2025 dengan harga Rp 1.585.000 per gram berpotensi untung 42,84%.
Membeli pada 20 Oktober 2024 dengan harga Rp 1.514.000 per gram berpotensi untung 49,54%.
Membeli pada 20 Juli 2024 dengan harga Rp 1.404.000 per gram berpotensi untung 61,25%.
Membeli pada 20 April 2024 dengan harga Rp 1.347.000 per gram berpotensi untung 68,08%.
Membeli pada 20 Januari 2024 dengan harga Rp 1.128.000 per gram berpotensi untung 100,71%.
Dari data tersebut terlihat bahwa investasi emas dalam jangka panjang umumnya memberikan keuntungan signifikan, meski ada beberapa periode jangka pendek yang menunjukkan potensi kerugian, seperti pada Oktober 2025 lalu.
Strategi Berinvestasi Emas: Sabar dan Pahami Fluktuasi Harga
Seperti halnya instrumen investasi lain, emas memiliki karakteristik harga yang berfluktuasi. Oleh sebab itu, kesabaran menjadi kunci utama untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal.
Investor yang membeli emas dan bersedia menahan investasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun biasanya akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Dalam periode tertentu, harga emas memang bisa turun sehingga berpotensi menyebabkan kerugian jika dijual dalam waktu singkat. Namun, tren jangka panjang harga emas yang cenderung naik menjadikannya instrumen yang cukup aman sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.
Investor juga disarankan untuk selalu memantau harga emas secara rutin melalui situs resmi Logam Mulia atau sumber terpercaya lainnya agar dapat menentukan waktu terbaik untuk membeli maupun menjual emas batangan.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Antam
Harga emas Antam tidak hanya ditentukan oleh kondisi pasar dalam negeri, tapi juga oleh dinamika pasar global.
Harga emas secara global sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi dunia, nilai tukar dolar AS, dan kebijakan moneter bank sentral seperti Federal Reserve AS.
Saat dolar AS melemah, harga emas biasanya menguat karena emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Sebaliknya, jika dolar menguat, harga emas cenderung turun.
Selain itu, ketidakpastian geopolitik, inflasi, dan tingkat suku bunga juga menjadi faktor pendorong utama harga emas di pasar internasional. Oleh sebab itu, fluktuasi harga emas Antam juga mengikuti pergerakan pasar global tersebut.
Emas Antam Masih Menjadi Pilihan Investasi
Meskipun harga emas Antam hari ini mengalami penurunan, produk emas batangan ini masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi emas secara aman dan resmi.
Dengan harga yang transparan dan dijamin oleh PT Aneka Tambang, emas Antam memberikan kemudahan dan kepercayaan bagi investor.
Investor disarankan untuk mempertimbangkan investasi emas sebagai bagian dari portofolio keuangan mereka dengan pendekatan jangka panjang.
Memahami perbedaan harga jual dan buyback, serta mengikuti perkembangan harga secara berkala, akan membantu investor mengambil keputusan yang tepat dan memaksimalkan keuntungan investasi emas.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Kristalin Gaet Investasi Dubai, Dorong Blockchain Syariah Tambang Emas
- Senin, 20 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Harga Emas Antam Naik, Pegadaian Semarang Tetap Stabil
- 20 Oktober 2025
2.
3.
Investasi Domestik Pecah Rekor, Motor Baru Ekonomi Nasional
- 20 Oktober 2025
4.
IHSG Turun, Asing Diam-Diam Borong Saham CASA Jumbo
- 20 Oktober 2025
5.
Daftar Saham Pilihan Pekan Ini, Simak Proyeksi Analis
- 20 Oktober 2025