Senin, 20 Oktober 2025

Investasi Domestik Pecah Rekor, Motor Baru Ekonomi Nasional

Investasi Domestik Pecah Rekor, Motor Baru Ekonomi Nasional
Investasi Domestik Pecah Rekor, Motor Baru Ekonomi Nasional

JAKARTA - Realisasi investasi di Indonesia pada kuartal III 2025 mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, peran investor dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencatat kontribusi terbesar, menembus level tertinggi sejak 2007.

Lembaga riset independen NEXT Indonesia Center menyebut capaian ini sebagai salah satu tonggak penting yang menandai semakin kuatnya kepercayaan investor dalam negeri terhadap iklim usaha nasional.

Rekor 18 Tahun, PMDN Lampaui Investasi Asing

Baca Juga

Harga Emas Antam UBS di Pegadaian Stabil Hari Ini

Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, realisasi investasi pada kuartal III 2025 mencapai Rp 491,4 triliun. Angka ini tumbuh 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year). Dari total itu, kontribusi PMDN tercatat mencapai 56,86 persen, level tertinggi dalam 18 tahun terakhir.

Direktur Eksekutif NEXT Indonesia Center, Christiantoko, menekankan bahwa catatan ini sangat istimewa karena terakhir kali PMDN mendominasi realisasi investasi dalam jumlah besar terjadi hampir dua dekade lalu.

“Peran investor dalam negeri itu merupakan pencapaian tertinggi dalam 18 tahun terakhir,” ungkap Christiantoko seperti dilansir Antara.

Dalam catatan risetnya, kontribusi terbesar PMDN hanya pernah terjadi tiga kali sepanjang dua dekade terakhir: kuartal IV 2005 (59,04 persen), kuartal II 2007 (58,88 persen), dan kini kuartal III 2025 dengan 56,86 persen.

Modal Berputar di Dalam Negeri

Christiantoko menilai, tren meningkatnya peran PMDN adalah sinyal positif bagi perekonomian nasional. Dengan mayoritas modal berasal dari dalam negeri, perputaran dana juga lebih banyak terjadi di Indonesia.

“Modalnya ditanam di sini, kemudian belanjanya pun cenderung dilakukan juga di dalam negeri. Sehingga, yang terbang ke luar negeri semakin minim,” jelasnya.

Tak hanya itu, menariknya sebagian besar investasi domestik kali ini justru diarahkan ke luar Pulau Jawa. Berdasarkan data BKPM, sebesar 54,09 persen atau Rp 256,8 triliun dari total investasi direalisasikan di luar Jawa. Ini menunjukkan upaya diversifikasi lokasi investasi semakin nyata dan diharapkan mampu memperkecil ketimpangan pembangunan antarwilayah.

Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Investasi merupakan salah satu komponen penting dalam Produk Domestik Bruto (PDB), setelah konsumsi rumah tangga. Saat ini kontribusinya mencapai sekitar 29 persen. Jika tren investasi terus terjaga, peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen terbuka lebar.

“Kalau investasi bisa didorong hingga rata-rata di atas 30 persen per tahun, peluang ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen akan sangat besar,” ungkap Christiantoko.

Ia membandingkan dengan negara lain. India, misalnya, mencatat rata-rata kontribusi investasi terhadap PDB sebesar 31,3 persen dengan pertumbuhan ekonomi 6,4 persen per tahun. Sementara China jauh lebih tinggi, dengan kontribusi investasi mencapai 41,9 persen dan pertumbuhan 8,2 persen per tahun.

Tantangan: Stabilitas Politik dan Kemudahan Berusaha

Meski rekor investasi domestik patut diapresiasi, tantangan tetap ada. Christiantoko mengingatkan pemerintah agar terus menjaga iklim investasi dengan memastikan stabilitas politik dan sosial. Selain itu, regulasi yang kontra-produktif harus dihindari agar investor tidak kehilangan kepercayaan.

Ia juga menyoroti pentingnya Ease of Doing Business (EoDB), indeks yang disusun Bank Dunia untuk mengukur tingkat kemudahan berusaha suatu negara. Indikator utama yang perlu diperhatikan antara lain kemudahan perizinan, efisiensi birokrasi, hingga ketersediaan energi.

“Semakin besar hambatan atau semakin berbelit perizinan, maka biaya regulasi akan mahal dan berpengaruh pada efisiensi investasi,” katanya.

Selain itu, konsistensi pemerintah daerah dalam mendukung iklim investasi juga sangat krusial. Hambatan di daerah bisa membuat realisasi investasi melambat, meski iklim nasional sudah relatif kondusif.

Prospek ke Depan

Dengan capaian kuartal III 2025, harapan terhadap peran investor domestik semakin besar. Tren ini menandakan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap stabilitas ekonomi dalam negeri.

Namun, momentum ini hanya bisa bertahan jika pemerintah mampu menjaga stabilitas makro, memperbaiki regulasi yang tumpang tindih, serta mendorong investasi ke sektor produktif, termasuk manufaktur, energi baru terbarukan, dan infrastruktur digital.

Jika kondisi ini terus terjaga, bukan tidak mungkin Indonesia mampu menyaingi India dalam hal kontribusi investasi terhadap PDB, bahkan mendekati capaian China dalam jangka panjang.

Realisasi investasi kuartal III 2025 bukan hanya soal angka Rp 491,4 triliun, tetapi juga bukti nyata bahwa investor dalam negeri kini menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi. Dengan kontribusi 56,86 persen, PMDN mencatat rekor tertinggi sejak 2007 dan memberi sinyal positif terhadap kemandirian ekonomi nasional.

Namun, untuk mempertahankan momentum, pemerintah dituntut konsisten menciptakan iklim investasi yang kondusif, memangkas hambatan perizinan, serta menjaga stabilitas politik dan sosial. Jika itu semua terwujud, Indonesia berpeluang memperkuat posisi sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan investasi paling menjanjikan di Asia.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dana Pemda Mengendap Rp233 Triliun, Tito Ungkap Sembilan Alasan

Dana Pemda Mengendap Rp233 Triliun, Tito Ungkap Sembilan Alasan

Harga Emas Antam Naik, Pegadaian Semarang Tetap Stabil

Harga Emas Antam Naik, Pegadaian Semarang Tetap Stabil

Kristalin Gaet Investasi Dubai, Dorong Blockchain Syariah Tambang Emas

Kristalin Gaet Investasi Dubai, Dorong Blockchain Syariah Tambang Emas

IHSG Turun, Asing Diam-Diam Borong Saham CASA Jumbo

IHSG Turun, Asing Diam-Diam Borong Saham CASA Jumbo

Daftar Saham Pilihan Pekan Ini, Simak Proyeksi Analis

Daftar Saham Pilihan Pekan Ini, Simak Proyeksi Analis