Senin, 20 Oktober 2025

Lippo Akuisisi Hotel Aryaduta Perkuat Portofolio Properti Nasional

Lippo Akuisisi Hotel Aryaduta Perkuat Portofolio Properti Nasional
Lippo Akuisisi Hotel Aryaduta Perkuat Portofolio Properti Nasional

JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) semakin memperkokoh portofolio propertinya melalui akuisisi Imperial Aryaduta Hotel & Country Club dari entitas asal Singapura, First Real Estate Investment Trust (First REIT).
Transaksi ini dilakukan pada 17 Oktober 2025 melalui dua anak usaha Lippo, yaitu PT Abadi Jaya Sakti (AJS) dan PT Tigamitra Ekamulia (TME).

Corporate Secretary Lippo Karawaci Ratih Safitri menyatakan, akuisisi ini dilakukan untuk menambah nilai strategis portofolio properti perseroan di Indonesia, sekaligus mengoptimalkan aset hotel yang telah dikenal luas di pasar domestik. “Perseroan berpendapat rencana transaksi tidak mengakibatkan dampak negatif material terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan atau kelangsungan usaha,” ujar Ratih dalam keterbukaan informasi, Senin (20/10/2025).

Langkah ini menjadi bagian dari strategi ekspansi Lippo di sektor properti komersial, khususnya di segmen hospitality, yang dinilai memiliki prospek pemulihan dan pertumbuhan jangka panjang seiring meningkatnya aktivitas wisata domestik.

Baca Juga

Waskita Karya Garap Proyek Air Baku Karian–Serpong Senilai Rp900 Miliar

Transaksi dan Struktur Kepemilikan Hotel Aryaduta

Dalam transaksi ini, AJS dan TME membeli seluruh saham PT Karya Sentra Sejahtera (KSS), pemilik Imperial Aryaduta Hotel & Country Club, dari Lovage International Pte. Ltd. dan IAHCCI. Proporsi kepemilikan saham yang dialihkan adalah 99,99% dari Lovage dan 0,01% dari IAHCCI, dengan nilai transaksi mencapai Rp332,2 miliar sebelum penyesuaian, termasuk komponen kewajiban dan belanja modal yang sedang berjalan.

Struktur transaksi ini menunjukkan bahwa seluruh kepemilikan hotel kini berada di bawah kendali anak usaha Lippo, yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan. Keputusan untuk menempatkan aset dalam kendali anak usaha memungkinkan Lippo untuk mengelola operasi hotel secara langsung, memperkuat koordinasi, dan merancang strategi pengembangan yang selaras dengan target pertumbuhan perseroan.

Alasan Divestasi oleh First REIT

Dari sisi penjual, First REIT menilai divestasi ini sejalan dengan strategi “capital recycling” yang mereka jalankan. Direktur Eksekutif dan CEO First REIT Management Limited, Victor Tan, menjelaskan bahwa penjualan Imperial Aryaduta memberikan premi 22,2% dibandingkan biaya investasi awal, sekaligus meningkatkan fleksibilitas neraca dan struktur permodalan First REIT.

Victor menambahkan, aset IAHCC sudah beroperasi selama 31 tahun dan memerlukan peningkatan belanja modal (capex) untuk menjaga kualitas layanan dan daya saing. Selain itu, perjanjian sewa utama atau master lease akan berakhir pada 31 Desember 2025, yang berpotensi mengurangi pendapatan sewa jika tidak diperbarui. Dengan demikian, divestasi dianggap sebagai langkah tepat waktu untuk membuka nilai aset dan mengoptimalkan portofolio.

Sebagai catatan, First REIT sebelumnya mengakuisisi IAHCC pada 11 Desember 2006 senilai S$21,2 juta atau sekitar Rp271,8 miliar, sebagai bagian dari portofolio awal dalam penawaran umum perdana (IPO) mereka di Bursa Singapura (SGX). Langkah penjualan aset ini menandai keberhasilan strategi manajemen dalam melakukan evaluasi portofolio dan capital recycling secara disiplin.

Dampak dan Prospek Operasional Lippo

Bagi Lippo, akuisisi ini memberikan kesempatan untuk memaksimalkan potensi operasional dan meningkatkan kualitas layanan hotel melalui investasi tambahan dan manajemen internal yang lebih efisien. Imperial Aryaduta Hotel & Country Club diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan Lippo, terutama dari segmen hospitality yang kini mulai pulih pasca pandemi.

Selain itu, kepemilikan penuh atas aset memungkinkan Lippo untuk merencanakan renovasi, peningkatan fasilitas, serta strategi branding yang selaras dengan target pasar domestik dan internasional. Transaksi ini juga diharapkan memperkuat posisi Lippo sebagai pemain utama di sektor properti dan hospitality di Indonesia.

Dengan akuisisi ini, Lippo menegaskan komitmennya dalam memperluas portofolio properti yang berkualitas, sekaligus meningkatkan nilai aset perseroan bagi para pemegang saham. Langkah strategis ini dinilai mampu menciptakan fondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis jangka panjang, menjaga stabilitas operasional, dan membuka peluang pengembangan properti komersial lainnya di masa mendatang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Euforia iPhone 17 Dorong Prospek Bisnis Erajaya Makin Cerah

Euforia iPhone 17 Dorong Prospek Bisnis Erajaya Makin Cerah

Efisiensi Rantai Pasok Dorong Produksi dan Penjualan Batubara PTBA

Efisiensi Rantai Pasok Dorong Produksi dan Penjualan Batubara PTBA

HPM Pelajari Implementasi Campuran Etanol 10 Persen BBM

HPM Pelajari Implementasi Campuran Etanol 10 Persen BBM

BNI Dukung Koperasi Desa Merah Putih Perkuat Ekonomi

BNI Dukung Koperasi Desa Merah Putih Perkuat Ekonomi

Jasindo Catat Lonjakan Premi Engineering Dorong Kinerja

Jasindo Catat Lonjakan Premi Engineering Dorong Kinerja