
JAKARTA - Pemerintah Indonesia bersama Konservasi Indonesia (KI) dan sejumlah mitra strategis memperkuat langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui perluasan restorasi daerah aliran sungai (DAS) di kawasan lanskap Gunung Gede Pangrango dan Halimun Salak (Gedepahala), Jawa Barat.
Langkah tersebut akan mencakup area seluas 500 hektare yang menjadi bagian penting dari ekosistem di wilayah penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari program Green Wall yang telah berjalan sejak 2008 hingga 2022. Program tersebut berhasil memulihkan sekitar 300 hektare area penyangga TNGGP dan menjadi contoh kolaborasi nyata antara pemerintah, lembaga konservasi, serta sektor swasta. Kolaborasi ini melibatkan Kementerian Kehutanan, Conservation International, Konservasi Indonesia, dan perusahaan Daikin Industries sebagai mitra utama.
Baca Juga
Vice President Program Konservasi Indonesia, Fitri Hasibuan, menegaskan bahwa kegiatan restorasi ini bukan sekadar penghijauan, melainkan sebuah gerakan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. “Bersama seluruh pihak terkait, KI akan memfasilitasi pemulihan ekosistem melalui restorasi seluas 500 hektare lahan terdegradasi di desa penyangga TNGGP hingga 10 tahun mendatang,” ujarnya.
Kolaborasi Lintas Sektor Demi Alam dan Masyarakat
Menurut Fitri Hasibuan, kegiatan restorasi DAS ini tidak hanya berfokus pada penanaman kembali lahan kritis, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional. Kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat melibatkan generasi muda untuk ikut berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemulihan ekosistem bersama masyarakat, tetapi juga mencakup membangun kesadaran akan pentingnya alam kepada pemuda dan pelajar selaku agen perubahan,” tambahnya.
Rencana penanaman pohon akan dimulai di Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Desa tersebut memiliki posisi strategis sebagai salah satu wilayah penyangga utama TNGGP yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan fungsi ekologis, termasuk ketersediaan air dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Fitri menekankan bahwa keberhasilan restorasi alam tidak bisa dicapai tanpa keterlibatan aktif masyarakat setempat. Oleh karena itu, pendekatan partisipatif menjadi kunci utama dalam setiap kegiatan. KI memastikan setiap tahapan restorasi dijalankan secara transparan dan berbasis sains agar hasilnya dapat berkelanjutan serta memberi manfaat ekonomi, sosial, dan ekologi bagi masyarakat di sekitar hutan.
Restorasi Berbasis Sains untuk Ketahanan Alam dan Iklim
Melalui kajian ilmiah yang dilakukan oleh Konservasi Indonesia, diketahui bahwa ekosistem di empat DAS besar di Jawa Barat telah mengalami degradasi seluas lebih dari 632 ribu hektare. Angka tersebut menunjukkan perlunya upaya serius dalam memperkuat ketahanan lingkungan melalui program restorasi yang berkelanjutan dan terarah.
Sejak 2008, kolaborasi antara pemerintah, Konservasi Indonesia, dan mitra lainnya telah berhasil memulihkan lahan terdegradasi seluas 385 hektare. Pencapaian ini menjadi dasar yang kuat untuk melanjutkan program perluasan restorasi hingga 500 hektare ke depan. Fitri menyebut, program ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan ekologi, air, dan iklim, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat.
“Sebagai mitra implementasi, Konservasi Indonesia memastikan bahwa proses restorasi berjalan berbasis sains, inklusif, dan melibatkan masyarakat serta generasi muda. Inisiatif ini tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati, tetapi juga membangun ketahanan sosial-ekonomi di tingkat lokal,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pendekatan berbasis ilmu pengetahuan menjadi jaminan agar hasil restorasi memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan alam.
Upaya ini sejalan dengan komitmen global untuk menjaga keseimbangan iklim dan keanekaragaman hayati. Pemulihan lahan terdegradasi tidak hanya menumbuhkan kembali vegetasi alami, tetapi juga membantu memperbaiki kualitas udara, air, dan tanah yang menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dukungan Masyarakat Jadi Kunci Keberhasilan
Dukungan masyarakat terhadap kegiatan restorasi ini menjadi faktor utama dalam keberhasilannya. Camat Ciambar, Arif Solihin, menyampaikan bahwa warga di wilayahnya menyambut baik program kolaborasi ini karena manfaatnya terasa langsung bagi kehidupan sehari-hari. “Kami menyambut baik kolaborasi ini karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, mulai dari perbaikan sumber air, peluang ekonomi, hingga pendidikan lingkungan bagi anak-anak kami,” ungkapnya.
Menurut Arif, masyarakat Desa Munjul kini mulai memahami bahwa menjaga hutan berarti menjaga masa depan generasi mendatang. Ia menambahkan bahwa kesadaran warga untuk melindungi hutan semakin tinggi sejak mereka dilibatkan dalam kegiatan penanaman pohon dan pemantauan hasil restorasi. “Kecamatan Ciambar bersama masyarakat Desa Munjul siap menjadi bagian dari upaya restorasi, karena kami percaya hutan yang sehat adalah warisan berharga bagi generasi mendatang,” katanya.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan, termasuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga. Langkah ini bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dari hutan secara berkelanjutan tanpa merusak ekosistem.
Program restorasi DAS di kawasan TNGGP dan Halimun Salak diharapkan menjadi contoh sinergi antara pemerintah, lembaga konservasi, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan hijau yang inklusif. Upaya ini tidak hanya menyelamatkan alam, tetapi juga memperkuat kesejahteraan sosial dan menciptakan masa depan yang lebih lestari bagi seluruh warga.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat dan dukungan masyarakat yang luas, Indonesia kembali menunjukkan komitmen dalam menjaga keseimbangan ekosistemnya. Restorasi yang dilakukan tidak hanya memulihkan alam yang rusak, tetapi juga menghidupkan kembali harapan bahwa pembangunan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Victoria Insurance Tingkatkan Modal Lewat Private Placement 146 Juta Saham
- Jumat, 17 Oktober 2025
Salesforce Andalkan Agentic AI untuk Transformasi Layanan Pelanggan
- Jumat, 17 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
BYD Perkuat Komitmen Keselamatan Lewat Penarikan 115 Ribu Mobil
- 17 Oktober 2025
2.
3.
4.
GTS International Siap Perkuat Armada dengan Kapal LNG Baru
- 17 Oktober 2025