Sabtu, 18 Oktober 2025

Investor Arab Dukung Penuh Pendirian Maskapai Aceh Airlines

Investor Arab Dukung Penuh Pendirian Maskapai Aceh Airlines
Investor Arab Dukung Penuh Pendirian Maskapai Aceh Airlines

JAKARTA - Rencana pendirian maskapai penerbangan asal Aceh mendapat dukungan kuat dari investor Timur Tengah. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengungkapkan bahwa investor asal Arab Saudi telah menyatakan kesiapannya menyediakan delapan unit pesawat guna mendukung operasional Aceh Airlines.

Kabar tersebut disampaikan Mualem setelah memaparkan berbagai potensi investasi di Aceh dalam pertemuan bersama para pengusaha Timur Tengah di Kota Makkah. Dalam forum tersebut, Mualem menjelaskan bahwa pendirian Aceh Airlines merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas udara, baik di tingkat domestik maupun internasional.

“Perusahaan Alzayer Group dari Arab Saudi menyatakan kesiapannya berinvestasi di Aceh Airlines dengan perencanaan penyediaan delapan unit pesawat berbagai ukuran,” ujar Mualem.

Baca Juga

Kontes Robot Terbang Indonesia 2025 Bukti Inovasi Mahasiswa

Peningkatan Konektivitas dan Akses Ekonomi Aceh

Menurut Mualem, keberadaan Aceh Airlines nantinya diharapkan mampu mempercepat mobilitas masyarakat dan memperluas jalur penerbangan langsung ke sejumlah negara di Timur Tengah. Langkah ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata religi, seperti perjalanan umrah dan haji, tetapi juga memperkuat hubungan dagang antara Aceh dan negara-negara Arab.

“Pendirian maskapai Aceh Airlines ini menjadi langkah strategis untuk membuka konektivitas udara langsung domestik dan internasional dari Aceh,” tegasnya.

Melalui proyek ini, pemerintah Aceh ingin menunjukkan keseriusannya dalam membangun kemandirian ekonomi daerah sekaligus mengundang lebih banyak investasi asing untuk berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur transportasi.

Potensi Alam dan Industri Jadi Daya Tarik Investor

Dalam pertemuan tersebut, Mualem memaparkan sejumlah potensi besar Aceh yang menarik minat investor. Ia menyoroti kekayaan sumber daya alam seperti minyak bumi, batu bara, tambang emas, dan bijih besi yang menjadi sektor unggulan.

Selain sektor tambang, Aceh juga memiliki kekuatan besar di bidang pertanian dan perkebunan. Beberapa komoditas unggulan seperti cengkeh, pala, dan kayu manis dikenal memiliki nilai ekspor tinggi dan banyak diminati oleh pasar Timur Tengah.

“Selain itu, Aceh juga memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan, terutama komoditas unggulan seperti cengkeh, pala, dan kayu manis yang sangat diminati oleh pasar Timur Tengah,” ujar Mualem.

Keberagaman sumber daya ini menjadi modal penting untuk menjadikan Aceh sebagai wilayah yang kompetitif dalam menarik investasi global.

Investor Timur Tengah Tertarik Kembangkan Industri Pengolahan

Tak hanya berfokus pada sektor penerbangan, sejumlah investor juga menunjukkan minatnya terhadap berbagai proyek industri pengolahan di Aceh. Dalam kesempatan tersebut, Mualem mengajak para pengusaha untuk bekerja sama dalam membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, pabrik ikan kaleng, industri biomassa, hingga pabrik serbuk kayu (wood pellet).

Ajakan ini disambut dengan antusias oleh para pengusaha dari beberapa negara Timur Tengah. Beberapa perusahaan bahkan menyampaikan komitmen konkret untuk menanamkan modal di Aceh dalam waktu dekat.

Sadeen Al-Bait Group, misalnya, menyatakan rencana untuk berinvestasi di sektor energi biomassa. Sementara itu, Al-Barrak Company dari Kuwait menunjukkan ketertarikan untuk membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan pabrik ikan kaleng di wilayah Aceh.

Rencana Kunjungan dan Tindak Lanjut Investasi

Mualem menyampaikan bahwa hasil dari pertemuan tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan kunjungan langsung para investor ke Aceh. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang telah dibahas sekaligus meninjau langsung potensi dan kesiapan daerah dalam menerima investasi.

“Para investor tersebut juga berencana melakukan kunjungan ke Aceh dalam waktu dekat untuk menindaklanjuti pembahasan kerja sama tersebut,” tutur Mualem.

Pemerintah Aceh berkomitmen untuk menyiapkan berbagai fasilitas dan kemudahan yang dapat memperlancar proses investasi, mulai dari penyederhanaan perizinan hingga penyediaan infrastruktur pendukung.

Langkah kolaboratif antara pemerintah daerah dan pihak swasta ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam transformasi ekonomi Aceh. Dengan adanya Aceh Airlines, mobilitas akan meningkat, potensi wisata berkembang, dan peluang perdagangan terbuka lebih luas, terutama dengan negara-negara di Timur Tengah.

Melalui dukungan penuh dari para investor, Aceh kini selangkah lebih dekat untuk mewujudkan cita-cita menjadi pusat ekonomi baru di kawasan barat Indonesia.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Restorasi DAS TNGGP Diperluas, Alam dan Warga Kuat Bersama

Restorasi DAS TNGGP Diperluas, Alam dan Warga Kuat Bersama

Duta Muda BPJS Kesehatan Wujudkan Generasi Cerdas dan Sehat

Duta Muda BPJS Kesehatan Wujudkan Generasi Cerdas dan Sehat

Gibran Terima Gelar Kaicil Kastela, Simbol Persaudaraan Nusantara

Gibran Terima Gelar Kaicil Kastela, Simbol Persaudaraan Nusantara

Luhut Pastikan Family Office Dorong Investasi Tanpa Bebani APBN

Luhut Pastikan Family Office Dorong Investasi Tanpa Bebani APBN

Masyarakat Diminta Waspada Paparan UV di Musim Panas

Masyarakat Diminta Waspada Paparan UV di Musim Panas