
JAKARTA - Memasuki usia 60 tahun, banyak orang merasakan perubahan signifikan dalam gaya hidup dan aktivitas fisik.
Anggapan umum yang berkembang adalah bahwa semakin bertambah usia, sebaiknya aktivitas fisik dikurangi demi menjaga kesehatan, terutama kesehatan jantung.
Namun, kenyataannya, tetap aktif bergerak justru menjadi kunci utama menjaga kualitas hidup dan mencegah penyakit kronis pada lansia.
Baca Juga
Ketidakaktifan fisik setelah usia 60 justru dapat memperbesar risiko terkena berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan penurunan massa otot yang berdampak pada mobilitas.
Sebaliknya, olahraga teratur yang tepat dapat memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat jantung, dan mempertahankan kebugaran secara keseluruhan.
Namun, lansia tidak harus melakukan olahraga berat atau intens. Justru, “bergerak lebih cerdas” menjadi prinsip utama yang dianjurkan para ahli.
Olahraga yang sesuai dan aman akan membantu meningkatkan kesehatan jantung sekaligus menghindarkan dari risiko cedera dan kelelahan.
Aktivitas Fisik: Rahasia Kesehatan Kardiovaskular Lansia
Salah satu manfaat utama berolahraga bagi lansia adalah kesehatan jantung yang lebih baik. Aktivitas fisik tidak hanya membantu mengatur tekanan darah dan menjaga berat badan ideal, tetapi juga memperkuat otot-otot jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, olahraga merangsang produksi endorfin, hormon alami yang dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres. Bagi para lansia, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik agar dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk itu, menemukan olahraga yang mudah dilakukan, menyenangkan, dan dapat dilakukan secara konsisten adalah kunci keberhasilan menjaga kebugaran jangka panjang. Olahraga yang ringan dan bisa dilakukan tanpa alat khusus tentu menjadi pilihan ideal bagi banyak lansia.
Metode Jalan Kaki Ala Jepang: Solusi Olahraga yang Mudah dan Efektif
Salah satu metode olahraga ringan yang mendapat perhatian khusus adalah metode jalan kaki ala Jepang. Metode ini dirancang oleh Profesor Hiroshi Nose dan Shizue Maski dari Shinshu University sebagai cara efektif meningkatkan kesehatan jantung tanpa harus berlari atau melakukan latihan intens.
Teknik ini mengombinasikan interval jalan cepat dan lambat secara bergantian. Biasanya sesi latihan berlangsung selama 30 menit dengan pola 3 menit jalan cepat diikuti 3 menit jalan lambat, diulang beberapa kali.
Keunggulan metode ini adalah aksesibilitasnya yang tinggi hanya membutuhkan sepatu yang nyaman dan tempat yang aman untuk berjalan.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat meningkatkan kapasitas kardiovaskular, memperkuat otot, menjaga fleksibilitas sendi, dan mengontrol tekanan darah.
Untuk lansia, metode ini sangat cocok karena dapat disesuaikan dengan kondisi kebugaran masing-masing, memungkinkan pemula untuk memulai dengan interval yang lebih pendek dan perlahan-lahan meningkatkan intensitas.
Cara Memulai dan Menjaga Konsistensi
Memulai metode jalan kaki ala Jepang cukup sederhana. Awali dengan pemanasan berjalan santai selama 3-5 menit, lalu lakukan jalan cepat selama 3 menit dengan kecepatan yang membuat berbicara menjadi sulit tapi masih memungkinkan.
Setelah itu, jalan lambat selama 3 menit untuk pemulihan, dan ulangi siklus ini sampai 30 menit.
Jika 3 menit jalan cepat terasa terlalu berat di awal, disarankan untuk memulai dengan interval yang lebih pendek, seperti 30 detik hingga satu menit, kemudian ditingkatkan secara bertahap. Konsistensi menjadi hal yang paling penting, dengan rekomendasi 4-5 sesi setiap minggu.
Penting juga untuk mendengarkan tubuh. Bila muncul rasa tidak nyaman, sesak napas yang tidak biasa, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya istirahat dan konsultasi dengan dokter sebelum melanjutkan olahraga.
Manfaat Holistik Olahraga Ringan bagi Lansia
Tidak hanya untuk jantung, olahraga seperti metode jalan kaki ini memberikan dampak positif pada banyak aspek kesehatan. Peningkatan energi, suasana hati yang lebih baik, hingga peningkatan kemampuan fisik merupakan manfaat nyata yang dapat dirasakan oleh lansia secara langsung.
Mempertahankan aktivitas fisik juga berkaitan erat dengan kemandirian. Lansia yang rutin bergerak lebih mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga, berjalan ke toko, atau bermain dengan cucu tanpa kelelahan berlebihan.
Agar hasilnya lebih optimal, metode jalan kaki ala Jepang dapat dikombinasikan dengan aktivitas lain seperti peregangan, yoga ringan, atau latihan kekuatan ringan. Pendekatan ini membantu menjaga fleksibilitas, keseimbangan, dan kekuatan inti tubuh, sekaligus mengurangi risiko cedera.
Membangun Kebiasaan Sehat dan Gaya Hidup Aktif
Memulai olahraga bukan berarti harus berlari atau berenang setiap hari. Olahraga yang aman dan menyenangkan akan membuat lansia lebih mudah menjadikannya kebiasaan yang berkelanjutan. Ketika aktivitas fisik menjadi bagian dari rutinitas harian, maka akan terwujud gaya hidup yang sehat dan aktif.
Langkah sederhana seperti berjalan kaki rutin dengan metode ala Jepang ini dapat membawa perubahan besar dalam kualitas hidup lansia.
Perpaduan olahraga teratur, pola makan sehat, dan pemeriksaan kesehatan rutin adalah formula efektif menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dengan gaya hidup seperti ini, usia 60-an bukan lagi batasan untuk tetap sehat dan aktif. Justru, periode ini dapat menjadi masa di mana seseorang menikmati masa pensiun dengan penuh energi dan kemandirian, tanpa harus khawatir terhadap risiko penyakit kronis.
Jika Anda atau keluarga memasuki usia 60-an, mulailah bergerak dengan cara yang tepat. Metode jalan kaki ala Jepang bukan hanya olahraga yang mudah diikuti, tapi juga solusi cerdas untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara menyeluruh.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
7 Makanan Mengandung Gluten yang Sering Tak Disadari
- 16 Oktober 2025
2.
7 Makanan yang Dapat Merusak Usus, Sering Dikonsumsi
- 16 Oktober 2025
3.
Cara Mudah Buat Stiker WhatsApp di Android dan iPhone
- 16 Oktober 2025
4.
BYD Atto 1 Resmi Masuk Indonesia, Siap Kirim Oktober 2025
- 16 Oktober 2025
5.
TVS Apache RTX 300 Hadir Lengkapi Segmen Motor Adventure
- 16 Oktober 2025