Kamis, 16 Oktober 2025

Pertamina Pastikan Stok BBM Anambas Aman di Tengah Antrean Panjang

Pertamina Pastikan Stok BBM Anambas Aman di Tengah Antrean Panjang
Pertamina Pastikan Stok BBM Anambas Aman di Tengah Antrean Panjang

JAKARTA - Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah kepulauan kerap menjadi sorotan ketika antrean panjang mulai terjadi. Fenomena serupa kini muncul di Kabupaten Kepulauan Anambas. Selama empat hari terakhir, masyarakat setempat terlihat mengantre untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite. 

Meski begitu, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menegaskan bahwa pasokan BBM di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan terpantau.

“Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan penyaluran BBM jenis Pertalite di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas dalam kondisi aman dan tetap terpantau,” kata Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut.

Baca Juga

Pengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat

Stok Pertalite di SPBU Masih Cukup

Pertamina menegaskan, pasokan Pertalite masih tersedia di dua lembaga penyalur resmi yang beroperasi di Anambas, yakni SPBU Airsene Siantan dan SPBU Airsene Jemaja. Dari hasil pemantauan per 13 Oktober 2025, SPBU Airsene Siantan tercatat memiliki stok sebanyak 37 kiloliter. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelayanan pun tetap berjalan seperti biasa.

“SPBU Airsene Siantan masih memiliki stok Pertalite sebanyak 37 kiloliter dan tetap melayani masyarakat secara normal,” terang Fahrougi.

Ketersediaan stok di SPBU ini menjadi faktor penting dalam menjamin pasokan energi bagi masyarakat kepulauan, terutama saat permintaan meningkat.

Distribusi ke Jemaja Kembali Normal

Sementara itu, untuk wilayah Jemaja, distribusi Pertalite juga telah kembali dilakukan melalui pengiriman dari Fuel Terminal Natuna pada 12 Oktober 2025. Proses pengisian ulang dijadwalkan selesai pada 15 Oktober 2025. Dengan demikian, SPBU Airsene Jemaja dipastikan akan beroperasi normal kembali setelah proses tersebut rampung.

“Distribusi ke SPBU Airsene Jemaja sudah kembali dilakukan dari Fuel Terminal Natuna, dan akan beroperasi normal pada 15 Oktober,” ujar Fahrougi.

Dengan lancarnya kembali pasokan ke Jemaja, masyarakat diharapkan tidak lagi mengalami antrean panjang seperti beberapa hari terakhir. Pemulihan distribusi ini juga menjadi upaya Pertamina untuk menjaga stabilitas energi di wilayah kepulauan yang memiliki akses logistik terbatas.

Pemantauan Ketat dan Rutin

Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa pemantauan terhadap stok dan distribusi BBM di Kepulauan Anambas terus dilakukan secara rutin. Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan energi masyarakat tetap aman dan berkelanjutan. Pengawasan ketat juga menjadi strategi penting agar tidak terjadi kekosongan stok di tengah permintaan yang meningkat.

“Pemantauan terus dilakukan untuk memastikan distribusi BBM di Anambas tercukupi,” jelasnya.

Dalam praktiknya, pemantauan dilakukan mulai dari stok di Fuel Terminal, proses pengiriman, hingga pasokan di SPBU. Dengan mekanisme pemantauan yang ketat, perusahaan dapat segera mengambil langkah cepat bila terjadi gangguan suplai di lapangan.

Koordinasi dengan Pemda dan Aparat Penegak Hukum

Selain pengawasan internal, Pertamina juga aktif menjalin koordinasi dengan berbagai pihak. Pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan instansi terkait lainnya dilibatkan untuk menjaga kelancaran suplai energi. Langkah ini sangat krusial, terutama di wilayah kepulauan dan perbatasan yang memiliki tantangan logistik tersendiri.

“Koordinasi terus dijalin dengan pemda, aparat penegak hukum, serta instansi terkait lainnya agar suplai energi tetap lancar,” kata Fahrougi.

Kerja sama lintas pihak ini memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif jika terjadi kendala di lapangan. Dengan begitu, kebutuhan BBM masyarakat tidak terganggu meski terjadi peningkatan permintaan atau gangguan cuaca yang sering menjadi hambatan di daerah kepulauan.

Antrean Dipicu Lonjakan Permintaan Sementara

Meski stok BBM dipastikan aman, antrean panjang yang terjadi beberapa hari terakhir tak lepas dari peningkatan kebutuhan masyarakat. Faktor cuaca dan jadwal distribusi yang menyesuaikan kondisi laut juga ikut memengaruhi kelancaran pasokan di wilayah kepulauan seperti Anambas.

Kondisi ini bukan hal baru bagi masyarakat Anambas. Setiap kali terjadi keterlambatan distribusi, antrean di SPBU biasanya meningkat. Namun, Pertamina menegaskan situasi tersebut bersifat sementara dan akan normal kembali setelah suplai kembali stabil.

Komitmen Pertamina Menjamin Akses Energi

Pertamina Patra Niaga menyatakan komitmennya untuk terus menjaga ketersediaan energi, terutama di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang menantang seperti Kepulauan Anambas. Pengawasan ketat, koordinasi dengan berbagai pihak, serta optimalisasi distribusi menjadi kunci agar masyarakat tidak mengalami kelangkaan BBM.

Kehadiran dua SPBU resmi juga menjadi bagian dari strategi memperluas jangkauan layanan energi hingga ke pelosok daerah. Langkah ini selaras dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya di wilayah perbatasan dan kepulauan.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Keberhasilan Produk Lokal Tembus

Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Keberhasilan Produk Lokal Tembus

Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut

Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 16 Oktober 2025 di Indonesia

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 16 Oktober 2025 di Indonesia

Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan

Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan

FUTR Bersinergi dengan PLN dan China Kembangkan PLTS 130 MW Bali

FUTR Bersinergi dengan PLN dan China Kembangkan PLTS 130 MW Bali