Kamis, 16 Oktober 2025

Penerapan AI Warnai Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta

Penerapan AI Warnai Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta
Penerapan AI Warnai Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta

JAKARTA - Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta akan menandai babak baru dalam sejarah olahraga senam dunia.

Untuk pertama kalinya, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan diterapkan secara resmi dalam sistem penilaian. Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden Federasi Senam Internasional (FIG), Morinari Watanabe, yang menilai penerapan AI akan menjadi pembeda utama dari seluruh kejuaraan sebelumnya.

“Di arena nanti, kamu akan melihat gimnastik yang terintegrasi dengan AI. Dengan AI ini, semuanya menjadi lebih mudah dipahami dan bisa meningkatkan transparansi,” ujar Watanabe.

Baca Juga

BRIN Perkuat Riset Teknologi AWD untuk Mobil Listrik Nasional

Menurutnya, penerapan AI akan membawa kejuaraan ini ke level yang lebih modern dan kredibel. Sistem penilaian berbasis AI memungkinkan setiap hasil pertandingan dapat diketahui publik secara cepat dan akurat. Dengan begitu, baik juri, atlet, maupun penonton akan memperoleh pengalaman yang lebih adil dan transparan.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Penerapan Perdana AI

Morinari Watanabe menyebut Indonesia mendapat kehormatan besar karena menjadi negara pertama yang menerapkan sistem skoring AI dalam ajang sebesar Kejuaraan Dunia Gimnastik. Menurutnya, momentum ini menegaskan posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang siap menyongsong era digitalisasi olahraga.

“Indonesia berperan penting karena menjadi tuan rumah saat AI mulai diterapkan untuk Kejuaraan Dunia Gimnastik,” tutur Watanabe.

Pihak FIG memilih Jakarta bukan hanya karena fasilitas yang memadai, tetapi juga karena semangat besar yang ditunjukkan Indonesia dalam membangun ekosistem olahraga modern. Dengan kesiapan infrastruktur seperti Indonesia Arena dan Jakarta Convention Center (JCC), penyelenggaraan kejuaraan ini diyakini akan berjalan lancar dan berstandar internasional.

Selain itu, Indonesia juga menjadi tuan rumah di saat teknologi dan olahraga saling berpadu untuk menghadirkan pengalaman baru bagi atlet dan penonton. Penerapan AI diharapkan mampu memberikan dampak besar bagi perkembangan gimnastik nasional maupun global.

Kebangkitan Gimnastik Indonesia di Panggung Dunia

Watanabe juga menyoroti perkembangan olahraga gimnastik Indonesia yang terus menunjukkan kemajuan pesat. Ia menilai, delapan tahun sejak olahraga ini mulai berkembang serius di Tanah Air, kemajuannya kini sudah tampak signifikan.

“Menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 adalah seperti papan loncatan. Suatu hari nanti mereka (para pesenam Indonesia) pasti bisa meraih medali,” ujar Watanabe penuh optimisme.

Menurutnya, kehadiran kejuaraan dunia ini menjadi momen penting bagi Indonesia untuk memperkuat pondasi pembinaan atlet gimnastik. Selain sebagai ajang bergengsi, kejuaraan ini juga akan membuka peluang besar bagi atlet lokal untuk belajar langsung dari pesenam-pesenam top dunia.

Bahkan, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menilai kejuaraan ini dapat menjadi pemacu lahirnya atlet berprestasi baru di cabang gimnastik. Dukungan fasilitas modern, sistem pelatihan yang semakin baik, serta pengalaman bertanding di ajang kelas dunia akan mempercepat proses pembinaan olahraga ini di Indonesia.

Ajang Bergengsi Hadirkan Ratusan Atlet Dunia

Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 akan berlangsung pada 19 hingga 25 Oktober 2025 di Jakarta. Ajang ini akan diikuti oleh sekitar 490 atlet dari 77 negara, menjadikannya salah satu kompetisi senam terbesar yang pernah digelar.

Hingga Rabu (15/10), sebagian besar kontingen peserta telah tiba di Jakarta dan mulai menjalani latihan awal di Jakarta Convention Center (JCC). Para atlet kemudian akan melanjutkan latihan resmi atau podium training di Indonesia Arena selama tiga hari sebelum pertandingan dimulai.

Watanabe mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kesiapan Indonesia dalam menyambut ajang ini. Ia menilai atmosfer antusias yang ditunjukkan penyelenggara, pelatih, dan masyarakat menjadi modal penting keberhasilan acara. “Gimnastik Indonesia kini sudah memiliki fasilitas yang bagus, dan ini akan menjadi titik awal kebangkitan,” ucapnya.

Penerapan AI dalam kejuaraan dunia ini bukan hanya menjadi simbol modernisasi, tetapi juga bukti bahwa olahraga kini bergerak menuju masa depan yang lebih terbuka dan berbasis teknologi.

Dengan dukungan dari Federasi Senam Internasional, pemerintah Indonesia, dan seluruh pihak terkait, Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Jakarta diharapkan akan menjadi tonggak sejarah baru. Tak hanya memperkenalkan sistem penilaian berbasis AI, ajang ini juga memperlihatkan kesiapan Indonesia sebagai pusat inovasi olahraga global.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

UI Geser UGM, Ini 10 Universitas Terbaik Indonesia 2026

UI Geser UGM, Ini 10 Universitas Terbaik Indonesia 2026

MacBook Pro 14 Inci M5 Resmi Dirilis, Baterai 24 Jam

MacBook Pro 14 Inci M5 Resmi Dirilis, Baterai 24 Jam

Bioetanol Tantang Keandalan Mesin Motor 2-Tak Klasik Indonesia

Bioetanol Tantang Keandalan Mesin Motor 2-Tak Klasik Indonesia

PSSI Akhiri Kontrak Tim Pelatih, Fokus Evaluasi Timnas

PSSI Akhiri Kontrak Tim Pelatih, Fokus Evaluasi Timnas

PSSI Pantau Empat Pelatih Asing BRI Liga Gantikan Kluivert

PSSI Pantau Empat Pelatih Asing BRI Liga Gantikan Kluivert