Kontainer Minerba Tertahan, INSA Ingatkan Risiko Lumpuh Logistik

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:25:26 WIB
Kontainer Minerba Tertahan, INSA Ingatkan Risiko Lumpuh Logistik

JAKARTA - Kelancaran distribusi logistik melalui jalur laut saat ini tengah menghadapi ancaman serius. Ratusan kontainer bermuatan mineral dan batu bara (minerba) yang tertahan di sejumlah pelabuhan Indonesia menimbulkan kekhawatiran besar bagi para pelaku usaha. 

Kondisi ini dinilai berpotensi melumpuhkan kegiatan logistik nasional jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), Carmelita Hartoto, menegaskan bahwa keterlambatan distribusi akibat penahanan kontainer bisa berdampak luas, mulai dari terhambatnya arus barang antar pulau hingga memunculkan beban baru bagi ekonomi masyarakat di berbagai daerah.

“Dampak dari kondisi yang kami dengar adalah kerugian tertahannya kontainer milik perusahaan pelayaran, dan terjadi moratorium pengiriman batu bara di kontainer antar pulau,” ujar Carmelita dalam keterangannya.

Kekhawatiran Dunia Pelayaran

Carmelita menuturkan bahwa penahanan ratusan kontainer bermuatan batu bara di berbagai pelabuhan sudah menjadi perhatian serius di kalangan pelaku bisnis pelayaran. Pasalnya, kontainer-kontainer tersebut merupakan sarana vital dalam distribusi logistik antarpulau yang menunjang keberlangsungan roda ekonomi nasional.

Penahanan dilakukan lantaran adanya dugaan ketidaksesuaian antara isi muatan dengan dokumen manifest serta Izin Usaha Pertambangan (IUP). Namun, Carmelita menekankan bahwa persoalan keabsahan dokumen bukanlah tanggung jawab pihak pelayaran.

“Ini merupakan persoalan dokumentasi pengiriman batu bara di dalam kontainer. Keabsahan dokumentasi barang dan dari lokasi tambang area bukan kapasitas pihak pengangkut. Sejak dari pelabuhan muat, jika memang diduga bermasalah, instansi terkait bisa memberi sinyal untuk tidak diangkut,” jelasnya.

Menurut Carmelita, jika penahanan kontainer ini berlangsung dalam waktu lama, dampaknya akan sangat serius. Kegiatan distribusi logistik bisa terganggu karena kontainer yang ditahan sebenarnya merupakan aset perusahaan pelayaran yang digunakan untuk menunjang pengiriman barang ke berbagai wilayah Indonesia.

“Jika penahanan kontainer ini terjadi dalam waktu lama, tentunya akan berdampak pada kegiatan pengiriman barang logistik, mengingat kontainer ini kan miliknya pelayaran untuk kegiatan distribusi logistik antar pulau di Indonesia,” lanjutnya.

Ratusan Kontainer dari Kalimantan

Kondisi serupa juga diungkapkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto. Ia menyebutkan, saat ini terdapat ratusan kontainer yang sudah diperiksa dan ditahan oleh pihak berwenang. Menariknya, sebagian besar kontainer tersebut berasal dari wilayah Kalimantan.

Adik menilai, isu ini semakin berkembang sejak merebaknya dugaan adanya izin tambang tak berizin serta maraknya aktivitas pertambangan ilegal. Aparat penegak hukum pun memperluas lingkup penyelidikan hingga melibatkan pihak pengangkut dan pemilik kapal.

Padahal, menurutnya, perusahaan angkutan atau pelayaran pada dasarnya tidak memiliki akses langsung untuk mengetahui isi kontainer. Proses pengisian dilakukan oleh pemilik komoditas di masing-masing daerah, sementara pihak pelayaran hanya bertanggung jawab dalam aspek transportasi.

“Pemerintah sebaiknya segera turun tangan mencari solusi agar rantai logistik nasional tidak lumpuh karena menimbulkan kekhawatiran serius di sektor pelayaran,” tegas Adik.

Beban Ekonomi Daerah

Selain menimbulkan kerugian langsung bagi perusahaan pelayaran akibat tertahannya kontainer, kondisi ini juga diprediksi akan berdampak pada ekonomi daerah. Distribusi barang ke berbagai wilayah, terutama yang bergantung pada pasokan batu bara maupun komoditas lain melalui jalur laut, berpotensi terganggu.

Bagi masyarakat, keterlambatan arus barang bisa memicu peningkatan harga dan kelangkaan pasokan, terutama di daerah-daerah yang sangat bergantung pada jalur distribusi antarpulau. Situasi ini jelas akan menambah beban ekonomi yang sudah cukup berat akibat berbagai tekanan global dan domestik.

Pentingnya Solusi Cepat

Para pelaku usaha mendesak agar pemerintah segera mencari solusi konkret. Koordinasi lintas kementerian dan lembaga dianggap penting untuk memastikan kasus penahanan kontainer ini tidak menjadi preseden buruk yang bisa mengganggu stabilitas rantai logistik nasional.

Penyelesaian persoalan dokumentasi tambang memang krusial, namun pelaku usaha menilai perlu ada mekanisme yang jelas agar pihak pelayaran tidak ikut menjadi korban dari masalah yang berada di luar kapasitas mereka.

“Sejak dari pelabuhan muat, jika memang diduga bermasalah, instansi terkait bisa memberi sinyal untuk tidak diangkut,” kata Carmelita menekankan kembali.

Tantangan Regulasi dan Pengawasan

Kasus ini sekaligus membuka ruang diskusi lebih luas mengenai sistem pengawasan distribusi barang tambang di Indonesia. Selama ini, celah dalam perizinan dan dokumentasi sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, sehingga aparat terpaksa memperketat pengawasan di pelabuhan.

Namun, langkah penegakan hukum juga perlu mempertimbangkan keberlangsungan kegiatan logistik nasional. Tanpa kebijakan yang seimbang, risiko lumpuhnya rantai distribusi bisa menjadi ancaman nyata bagi perekonomian Indonesia, terutama di sektor transportasi laut yang merupakan tulang punggung logistik antar pulau.

Jalan Tengah yang Diharapkan

Pelaku usaha berharap pemerintah mampu menemukan jalan tengah. Di satu sisi, upaya penertiban izin usaha pertambangan dan pemberantasan tambang ilegal memang tidak bisa ditawar. Namun, di sisi lain, kelancaran distribusi logistik juga harus dijaga agar tidak menimbulkan dampak berantai terhadap perekonomian nasional maupun daerah.

Jika masalah penahanan kontainer ini bisa segera diselesaikan, maka kepercayaan pelaku usaha terhadap iklim bisnis di Indonesia tetap terjaga. Sebaliknya, apabila dibiarkan berlarut, bukan hanya pelayaran yang akan terpuruk, tetapi juga sektor perdagangan dan masyarakat luas yang bergantung pada arus barang lintas pulau.

Terkini