SBY dan Jokowi Kawal Investasi Nasional Lewat Danantara
- Selasa, 25 Februari 2025

JAKARTA - Dua mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), secara resmi akan mengawal operasional Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai Dewan Penasihat. Keputusan ini diambil untuk memastikan badan investasi tersebut dikelola oleh figur berintegritas dan memiliki komitmen kuat terhadap kepentingan nasional.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa keterlibatan kedua tokoh tersebut diharapkan dapat memperkuat pengawasan dan kebijakan strategis Danantara. “Mantan Presiden akan bergabung dalam Dewan Penasihat guna menjaga lembaga ini agar tetap berada di jalur yang benar, dengan pengawasan dari figur berpengalaman dan nasionalis,” ujar Hasan dalam peluncuran Danantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sebagai Dewan Penasihat, SBY dan Jokowi akan bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada Danantara. Salah satu anggota dewan akan diangkat sebagai Ketua, sementara pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan akan berada di tangan Presiden.
Baca JugaUlangTahun ke-74 Prabowo Dirayakan dengan Hadirnya Tokoh Nasional
Struktur Eksekutif dan Pengawas
Selain Dewan Penasihat, Danantara juga memiliki struktur kepemimpinan eksekutif yang dipimpin oleh Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO) atau Kepala Badan Pelaksana. Ia akan didampingi oleh Pandu Patria Sjahrir selaku Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operational Officer (COO).
Menariknya, baik Rosan maupun Dony masih memegang jabatan di Kabinet Merah Putih. Rosan menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, sementara Dony merupakan Wakil Menteri BUMN. Meski demikian, keduanya tetap akan menjalankan peran di Danantara secara bersamaan. Rosan menegaskan bahwa praktik rangkap jabatan ini bukan hal baru dan telah diterapkan di berbagai negara lain. “Di Uni Emirat Arab, ada menteri yang juga memimpin badan investasi. Jadi ini bukan hal yang asing,” jelasnya.
Sementara itu, Dewan Pengawas Danantara dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas. Ia didampingi oleh Muliaman Hadad, yang sebelumnya telah dilantik sebagai Kepala BPI Danantara oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Potensi Keterlibatan Tony Blair
Dalam perkembangan terbaru, muncul kabar bahwa mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, akan bergabung sebagai bagian dari Dewan Pengawas Danantara. Rosan Roeslani mengonfirmasi informasi tersebut dan menyebut Blair sebagai salah satu tokoh yang tengah dipertimbangkan. “Iya, salah satunya,” ujarnya singkat.
Dengan formasi kepemimpinan yang kuat serta pengawasan dari figur-figur berpengalaman, Danantara diharapkan mampu memainkan peran strategis dalam mengelola investasi nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia ke depan.
(kkz/kkz)

Kevin Khanza
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Garuda Indonesia Tunjuk Dua Direksi Asing, Upaya Perkuat Manajemen dan Finansial
- Minggu, 19 Oktober 2025
PTPP Catat Kontrak Baru Tertinggi di BUMN Karya, Lampaui Rp16,68 Triliun
- Minggu, 19 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
3.
Harga CPO Menguat di Tengah Tekanan Permintaan India Melemah
- 18 Oktober 2025
4.
5.
Indonesia Punya Cadangan Panas Bumi Terbesar Kedua Dunia
- 18 Oktober 2025