KPR In House adalah sebuah program Kredit Pemilikan Rumah yang dirancang untuk mempermudah proses pembelian rumah. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan saat mencoba mendapatkan KPR dari bank-bank konvensional.
Sebagai alternatif, skema KPR In House dapat menjadi solusi bagi calon pembeli yang kesulitan memperoleh KPR dari lembaga keuangan tradisional.
Dengan KPR In House, pembiayaan diberikan langsung oleh pengembang perumahan tanpa melibatkan bank atau lembaga keuangan lainnya.
Baca Juga
Pada dasarnya, KPR In House adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin membeli rumah dengan cara yang lebih mudah dan fleksibel.
KPR In House adalah
KPR In House adalah sebuah skema pembelian rumah yang memungkinkan calon pembeli melakukan cicilan langsung dengan pengembang atau developer perumahan tanpa melibatkan bank atau lembaga keuangan lainnya.
Dalam sistem ini, pengembang menawarkan opsi kredit kepada pembeli, dan cicilan dibayarkan langsung kepada pengembang setiap bulan sesuai dengan periode yang telah disepakati bersama.
Perbedaan utama antara KPR In House dan KPR konvensional terletak pada jangka waktu dan biaya yang harus dibayar. KPR konvensional biasanya memiliki jangka waktu yang lebih panjang, mulai dari 5 hingga 30 tahun, sementara KPR In House memiliki jangka waktu yang lebih pendek, maksimal 5 tahun atau 60 kali cicilan.
Dengan jangka waktu yang lebih singkat, cicilan per bulan pada KPR In House cenderung lebih besar.
Namun, meskipun cicilannya lebih besar per bulan, total biaya yang dikeluarkan untuk KPR In House umumnya lebih ringan dibandingkan dengan KPR konvensional.
Hal ini karena KPR In House tidak dikenakan bunga, sehingga cicilan bulanan hanya mencakup harga rumah yang dibagi dengan tenor pembayaran. Inilah yang membuat KPR In House menjadi pilihan menarik bagi sebagian orang.
Kelebihan KPR In House
Agar kamu lebih memahami sistem KPR In House, berikut adalah penjelasan mengenai berbagai kelebihannya yang perlu diketahui.
1. Tenor Lebih Singkat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, KPR In House menawarkan tenor maksimal 5 tahun atau 60 kali cicilan. Ini memungkinkan proses pelunasan lebih cepat dan dapat mengurangi beban keuangan dalam jangka panjang.
2. Tanpa Uang Muka atau DP
Kelebihan lain dari KPR In House, yaitu tidak adanya kewajiban uang muka atau DP, yang biasanya menjadi syarat dalam KPR konvensional. Sebagai gantinya, kamu hanya perlu membayar Booking Fee sebagai tanda keseriusan untuk melanjutkan transaksi.
Besarannya ditentukan oleh kebijakan pengembang dan umumnya bisa dicicil dalam 10 hingga 20 kali pembayaran.
3. Tanpa Bunga
KPR In House tidak mengenakan bunga, sehingga cicilan yang kamu bayarkan hanya mencakup harga rumah yang dibagi sesuai dengan tenor pembayaran yang telah disepakati.
4. Proses Pengajuan Cepat dan Mudah
Pengajuan KPR In House jauh lebih sederhana dan cepat dibandingkan KPR konvensional. Hal ini karena prosesnya tidak melibatkan bank sebagai pihak ketiga, melainkan langsung dengan pengembang.
Selain itu, rumah akan diserahterimakan setelah pembayaran mencapai lebih dari 80% dari harga rumah, tergantung kebijakan pengembang.
5. Tanpa Biaya Pengajuan
Kelebihan terakhir adalah tidak adanya biaya-biaya pengajuan tambahan seperti biaya provisi, biaya administrasi, biaya akad kredit, atau biaya lainnya yang biasa ditemukan pada KPR konvensional. Hal ini tentu memberikan keuntungan lebih dalam hal penghematan biaya.
Kekurangan KPR In House
Tidak lengkap rasanya jika hanya membahas kelebihan KPR In House tanpa mengetahui beberapa kekurangannya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan.
1. Kredibilitas Tergantung pada Pengembang
Pada KPR In House, kepercayaan terhadap properti sangat bergantung pada kredibilitas pengembang.
Dalam beberapa kasus, ada pembeli yang menerima unit yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, proses pembangunan yang terlambat, atau masalah administratif seperti SHM yang tidak segera diberikan.
Jika hal-hal tersebut terjadi, kamu bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu, penting untuk memilih pengembang yang sudah terbukti terpercaya untuk meminimalkan risiko.
2. Butuh Dana Besar untuk Melunasi Cicilan
Walaupun tenor KPR In House lebih singkat, angsuran bulanan yang harus dibayar bisa jauh lebih besar. Dengan tenor yang lebih pendek, jumlah cicilan setiap bulan akan lebih tinggi dibandingkan KPR konvensional dengan harga rumah yang sama.
Namun, meskipun cicilan bulanan lebih tinggi, total biaya yang dikeluarkan untuk KPR In House bisa lebih rendah karena tidak adanya bunga, berbeda dengan KPR konvensional yang dikenakan bunga bank.
Sebagai penutup, KPR In House adalah solusi pembiayaan yang praktis bagi kamu yang ingin membeli rumah tanpa melalui bank, dengan berbagai keunggulan dan pertimbangan yang perlu dipahami sebelum memutuskan.
Redaksi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Erick Thohir Tugaskan 8 BUMN Dukung Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo
- Jumat, 15 November 2024
Presiden Prabowo Subianto akan Berkantor di Ibu Kota Nusantara pada 2028
- Senin, 09 Desember 2024
Terpopuler
1.
Black Card BRI adalah: Fasilitas, Syarat, dan Cara Membuat
- 09 Desember 2024
2.
2 Cara Melaporkan Rekening Penipuan, Bisa via Online
- 07 Desember 2024
3.
KSP Temukan Dugaan Penyebab Harga Minyakita Melejit di Atas HET
- 03 Desember 2024
4.
Daftar 10 Dompet Digital Terbaik 2024 di Indonesia
- 02 Desember 2024
5.
Asuransi Dwiguna adalah: Jenis, Produk, dan Cara Daftar
- 02 Desember 2024