Jumat, 31 Oktober 2025

Kinerja Jasa Marga (JSMR) Tertekan Kuartal III 2025, Ini Kata Analis

Kinerja Jasa Marga (JSMR) Tertekan Kuartal III 2025, Ini Kata Analis
Kinerja Jasa Marga (JSMR) Tertekan Kuartal III 2025, Ini Kata Analis

JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) menghadapi penurunan kinerja pada sembilan bulan pertama tahun 2025. Emiten pengelola jalan tol terbesar di Indonesia ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp21,08 triliun hingga kuartal III/2025, turun 5,3% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp22,45 triliun.

Penurunan kinerja pendapatan tersebut turut berdampak pada laba bersih perusahaan. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tercatat Rp2,72 triliun, melemah 17,32% year-on-year (YoY) dari Rp3,3 triliun pada kuartal III/2024.

Penyebab utama penurunan laba ini adalah adanya peningkatan pada beberapa pos beban, terutama di sektor perpajakan. Pada pos total beban pajak penghasilan, JSMR mencatat arus keluar sebesar Rp1,21 triliun pada kuartal III/2025, berbanding terbalik dengan arus masuk Rp73,12 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga

SSMS Mantapkan Ekspansi Bisnis, Akuisisi Sawit Mandiri Lestari Disetujui

Selain itu, arus keluar sebesar Rp8,71 miliar juga muncul pada pos pajak penghasilan terkait, sedangkan tahun sebelumnya pos ini masih mencatat arus masuk Rp16 miliar.

Peningkatan Laba Inti di Tengah Penurunan Laba Bersih

Meskipun secara keseluruhan laba bersih menurun, Jasa Marga masih mencatatkan laba inti yang tumbuh 5,02% YoY, mencapai Rp2,74 triliun per kuartal III/2025.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menuturkan bahwa kenaikan laba inti tersebut dipicu oleh penurunan biaya keuangan secara konsolidasi hingga 14,21% YoY.

“Ini sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh perseroan pada kuartal IV/2024 lalu,” ujar Rivan dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, langkah efisiensi yang dilakukan melalui restrukturisasi dan optimalisasi aset jalan tol menjadi salah satu strategi utama perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah tekanan beban dan perlambatan ekonomi.

Analis: Margin JSMR Masih Tertekan oleh Beban dan Capex

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menilai bahwa kinerja JSMR dari sisi volume pendapatan jalan tol masih terbatas. Menurutnya, beban bunga dan belanja modal (capex) yang tinggi turut menekan margin laba perusahaan.

“Sehingga secara fundamental agak sedikit tertekan untuk margin,” ungkap Indy kepada Kontan, Kamis (30/10).

Indy mencatat bahwa total liabilitas Jasa Marga mencapai Rp94,05 triliun pada akhir September 2025, naik dari Rp89,81 triliun pada akhir Desember 2024. Sementara ekuitas juga meningkat dari Rp58,83 triliun menjadi Rp60,98 triliun.

Namun, dari sisi kas, JSMR mencatat penurunan cukup tajam. Kas dan setara kas di akhir periode September 2025 sebesar Rp5,54 triliun, jauh menurun dibandingkan Rp13,68 triliun di periode sama tahun lalu.

Meski demikian, Indy melihat potensi pertumbuhan volume pendapatan jalan tol masih terbuka hingga 2026 mendatang. “Namun memang beban utang bisa menekan margin, juga diperkirakan bisa meningkat karena beban utang dan capital expenditure (capex),” tambahnya.

Atas dasar analisis fundamental tersebut, Indy merekomendasikan beli untuk saham JSMR dengan target harga Rp4.000 per saham.

Rekomendasi Teknis: Wait and See untuk JSMR

Dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai bahwa pergerakan saham JSMR saat ini berada di kisaran support Rp3.590 per saham dan resistance Rp3.750 per saham.

Ia menyarankan investor untuk bersikap wait and see, mengingat volatilitas pasar dan tren pelemahan kinerja keuangan di kuartal III masih membayangi prospek jangka pendek.

Menurut Herditya, potensi pemulihan harga saham bisa terjadi apabila JSMR mampu mempertahankan efisiensi biaya serta meningkatkan pendapatan dari proyek-proyek tol baru yang tengah digarap.

“Prospek jangka menengah JSMR masih cukup baik seiring dengan proyek ekspansi dan dukungan pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur jalan tol,” ujarnya.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meski menghadapi tekanan dari sisi beban dan pendapatan yang menurun, Jasa Marga dinilai masih memiliki prospek jangka panjang yang positif. Program pengembangan jalan tol baru dan potensi peningkatan lalu lintas kendaraan diperkirakan menjadi katalis utama pada 2026 mendatang.

Rivan menegaskan, perseroan akan terus berupaya menjaga kinerja melalui efisiensi dan penguatan struktur modal. “Kami terus berkomitmen untuk mendukung konektivitas nasional melalui pembangunan infrastruktur jalan tol yang berkelanjutan,” jelasnya.

Dengan efisiensi yang lebih baik dan strategi pengelolaan utang yang hati-hati, Jasa Marga berpotensi memperbaiki kinerja pada tahun-tahun mendatang.

Kinerja Jasa Marga (JSMR) pada kuartal III 2025 memang menunjukkan penurunan laba bersih dan pendapatan akibat meningkatnya beban pajak dan biaya operasional. Namun, pertumbuhan laba inti serta efisiensi biaya keuangan menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan kinerja jangka panjang.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Trimitra Trans (BLOG) Kuatkan Ekspansi Logistik Nasional Lewat Inovasi

Trimitra Trans (BLOG) Kuatkan Ekspansi Logistik Nasional Lewat Inovasi

VKTR Teknologi Pacu Produksi Kendaraan Listrik Lokal Berbasis TKDN

VKTR Teknologi Pacu Produksi Kendaraan Listrik Lokal Berbasis TKDN

Properti PIK 2 Moncer, PANI Bukukan Laba Rp791 Miliar

Properti PIK 2 Moncer, PANI Bukukan Laba Rp791 Miliar

Indika Energy Perkuat Bisnis Hijau Lewat Akuisisi PLTS Rp31 Miliar

Indika Energy Perkuat Bisnis Hijau Lewat Akuisisi PLTS Rp31 Miliar

PLN Jateng-DIY Siaga Amankan Listrik Saat Banjir Semarang Meluas

PLN Jateng-DIY Siaga Amankan Listrik Saat Banjir Semarang Meluas