 
                                             JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk, anggota MUFG, mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2025.
Laba bersih konsolidasian tercatat sebesar Rp2,8 triliun, naik 21 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Lonjakan profitabilitas ini menunjukkan efektivitas strategi Danamon dalam menjaga pertumbuhan bisnis sekaligus menekan risiko.
Direktur Utama Danamon, Daisuke Ejima, menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam menjaga kinerja bank.
Baca Juga
“Sepanjang sembilan bulan pertama di tahun 2025, kinerja bisnis Danamon yang positif merupakan hasil dari komitmen Danamon membangun bisnis dengan pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan, implementasi tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik, serta dengan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian,” kata Ejima.
Pendapatan Operasional dan PPOP Tumbuh Stabil
Hingga September 2025, Danamon membukukan pendapatan operasional konsolidasian sebesar Rp14,4 triliun, meningkat 1 persen yoy. Pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) juga tumbuh 2 persen yoy menjadi Rp6,4 triliun.
Margin bunga bersih (NIM) tercatat sebesar 6,9 persen, mencerminkan efisiensi operasional yang tetap terjaga di tengah tekanan pasar.
Kinerja pendapatan ini menegaskan bahwa Danamon mampu menjaga stabilitas keuangan dan operasional meski kondisi ekonomi menghadapi tantangan. Peningkatan PPOP menandai kemampuan bank untuk mempertahankan profitabilitas sebelum mempertimbangkan pencadangan kredit.
Kredit dan Trade Finance Tumbuh Sehat
Dalam hal intermediasi, Danamon mencatatkan total kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp196,2 triliun hingga kuartal III-2025, tumbuh 5 persen yoy. Angka ini mencakup surat berharga yang dapat diperjualbelikan (marketable securities), menegaskan diversifikasi portofolio kredit yang sehat.
Pertumbuhan kredit ini didorong oleh strategi bank yang menyeimbangkan ekspansi kredit dengan pengelolaan risiko, sehingga tetap menjaga kualitas aset. Penurunan biaya kredit secara konsisten sebesar 18 persen yoy juga menjadi faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan laba bersih.
Penghimpunan Dana Terus Menguat
Dari sisi penghimpunan, total simpanan pihak ketiga konsolidasian mencapai Rp170,3 triliun, meningkat 14 persen yoy. Dari jumlah tersebut, pendanaan granular yang mencakup rekening tabungan, giro (current account and savings account), dan deposito berjangka reguler dari segmen Consumer Banking dan SME Banking, tumbuh 4 persen.
Pertumbuhan dana granular ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap stabilitas Danamon dan keberlanjutan layanan yang disediakan, baik bagi konsumen individu maupun segmen usaha kecil dan menengah.
Kualitas Aset Tetap Terjaga
Kinerja positif Danamon tidak hanya terlihat dari laba dan pertumbuhan kredit, tetapi juga dari kualitas aset yang tetap terjaga. Rasio loan-at-risk (LAR), dengan memperhitungkan penundaan pembayaran akibat pandemi COVID-19, membaik 250 basis poin yoy menjadi 9,0 persen.
Selain itu, rasio NPL bruto membaik 20 basis poin yoy menjadi 1,8 persen, sementara rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) meningkat 260 basis poin yoy menjadi 274,9 persen. Data ini menunjukkan efektivitas manajemen risiko Danamon dalam menjaga portofolio kredit tetap sehat.
Permodalan dan Likuiditas Kuat
Danamon juga didukung oleh permodalan yang solid. Rasio kecukupan modal (CAR) konsolidasian meningkat 50 basis poin yoy menjadi 26,6 persen. Selain itu, rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio) tercatat 145,7 persen, dan net stable funding ratio (NSFR) mencapai 123,2 persen, menegaskan posisi keuangan bank yang stabil dan aman.
Permodalan dan likuiditas yang kuat memungkinkan Danamon untuk mendukung ekspansi bisnis dan memberikan pembiayaan yang lebih luas tanpa mengorbankan kesehatan keuangan jangka panjang.
Sinergi Ekosistem Otomotif dan Pembiayaan Syariah
Kinerja operasional Danamon juga terlihat dari kolaborasi strategis di sektor otomotif. Melalui kerja sama dengan Adira Finance, pembiayaan sinergis tercatat sebesar Rp1,5 triliun, naik 57 persen yoy. Strategi ini memperkuat ekosistem pembiayaan otomotif Danamon sekaligus meningkatkan penetrasi pasar di segmen kendaraan bermotor.
Di sisi Unit Usaha Syariah (UUS), penghimpunan dana Danamon Syariah untuk haji dan umrah meningkat 109 persen yoy, dengan jumlah rekening bertambah 52 persen yoy, sebagian besar didominasi oleh layanan haji reguler. Peningkatan ini menegaskan bahwa segmen syariah menjadi kontributor penting dalam memperluas basis nasabah Danamon.
Prospek dan Komitmen Berkelanjutan
Kinerja Danamon hingga kuartal III-2025 mencerminkan kombinasi strategi pertumbuhan yang hati-hati, pengelolaan risiko yang matang, dan fokus pada profitabilitas berkelanjutan. Bank terus memanfaatkan peluang di sektor otomotif, segmen ritel, SME, dan layanan syariah untuk mendorong ekspansi bisnis.
Dengan rasio kecukupan modal yang kuat, likuiditas terjaga, dan kualitas aset tetap sehat, Danamon berada dalam posisi yang stabil untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Pertumbuhan laba yang solid dan strategi bisnis yang terdiversifikasi menunjukkan bahwa Danamon tetap menjadi pemain utama di industri perbankan Indonesia.
 
                                    Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Emas Antam Naik Lagi Jumat 31 Oktober 2025, Simak Pecahannya
- 31 Oktober 2025
2.
Prudential Syariah Dorong Wakaf Melalui Produk Asuransi Modern
- 31 Oktober 2025
3.
Bank Neo Commerce Catat Laba Fantastis Kuartal III 2025
- 31 Oktober 2025










