JAKARTA - Menjelang November 2025, aktivitas pelayaran di Pelabuhan Loktuan, Bontang, dipastikan akan berlangsung padat. PT Laut Bontang Bersinar (LBB) selaku operator pelabuhan telah merilis jadwal resmi keberangkatan kapal untuk bulan depan.
Dari jadwal tersebut, tercatat lima kali keberangkatan kapal Pelni, sementara armada kapal swasta masih menjalani proses pemeliharaan dan perawatan rutin. Langkah ini dilakukan guna menjaga keselamatan serta kesiapan operasional seluruh armada menjelang akhir tahun.
Menurut Manajer Operasional PT LBB, Jackthin Pamasi, Pelabuhan Loktuan tetap menjadi salah satu titik penting bagi pergerakan logistik dan penumpang di wilayah Kalimantan Timur. “Untuk kapal Pelni, ada lima jadwal keberangkatan selama November mendatang,” ujar Jackthin.
Baca JugaDorong Transisi Energi, KAI Properti Terapkan Panel Surya di Stasiun Kiaracondong Bandung
Lima Jadwal Keberangkatan Kapal Pelni dari Loktuan
Jadwal pelayaran pertama dimulai 8 November 2025 dengan KM Egon. Kapal ini dijadwalkan berangkat pukul 10.00 Wita menuju Parepare, Sulawesi Selatan. Rute ini merupakan salah satu trayek reguler yang banyak diminati masyarakat karena menghubungkan Bontang dengan kawasan ekonomi penting di Sulawesi Selatan.
Dua hari setelah keberangkatan pertama, KM Egon kembali bersandar di Pelabuhan Loktuan untuk melanjutkan pelayaran dengan rute yang lebih panjang. Kapal akan berlayar melewati Parepare – Batulicin – Surabaya – Lembar – hingga Waingapu, dan dijadwalkan berangkat pukul 20.00 Wita.
“Jadwal ini sudah dikonfirmasi oleh pihak Pelni. KM Egon akan melayani dua rute berbeda di bulan November,” jelas Jackthin.
Selain KM Egon, jadwal padat juga datang dari KM Binaiya, kapal Pelni dengan kapasitas hampir 1.000 penumpang. KM Binaiya dijadwalkan berangkat 11 November 2025 pukul 10.00 Wita, membawa penumpang menuju Parepare, Makassar, Labuan Bajo, Bima, Benoa, Waingapu, Ende, hingga Kupang.
“KM Binaiya akan kembali masuk pada 25 November dan berangkat lagi dari Bontang pukul 10.00 Wita dengan tujuan Parepare,” tambah Jackthin.
Sementara itu, keberangkatan terakhir dari Pelabuhan Loktuan untuk kapal Pelni dijadwalkan 27 November pukul 22.00 Wita. Kapal akan berlayar menuju Awerange, Makassar, Labuan Bajo, Bima, dan Tanjung Benoa.
“Penumpang sudah bisa membeli tiket baik secara langsung di area pelabuhan maupun melalui situs resmi milik Pelni,” ujar Jackthin.
Armada Swasta Masih Jalani Pemeliharaan
Berbeda dengan kapal Pelni yang telah menyiapkan lima jadwal pelayaran, kapal swasta masih dalam tahap pemeliharaan. Menurut Jackthin, KM Cattleya Express yang biasanya melayani rute Parepare saat ini masih dalam proses perawatan (docking) sehingga belum memiliki jadwal keberangkatan untuk bulan November.
Hal serupa juga terjadi pada KM Entebe Express. Kapal tersebut tengah menjalani proses dok rutin untuk pemeriksaan mesin dan kelayakan pelayaran. Namun, agar layanan penumpang tidak terganggu, operator telah menyiapkan kapal pengganti yakni KM Pasifik Samudera Satu yang akan melayani rute ke Mamuju.
“KM Pasifik Samudera Satu sudah mulai beroperasi sejak bulan lalu menggantikan sementara kapal yang sedang dok,” jelasnya.
Jackthin memastikan bahwa langkah perawatan kapal swasta ini merupakan bagian dari prosedur keselamatan standar agar armada yang berlayar tetap dalam kondisi prima. “Lebih baik armada istirahat untuk pemeliharaan daripada memaksakan pelayaran dengan risiko teknis di laut,” tegasnya.
Peningkatan Aktivitas Pelayaran di Akhir Tahun
Kepadatan jadwal pelayaran di Pelabuhan Loktuan pada November mendatang tidak terlepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun. Selain untuk kebutuhan transportasi penumpang, rute laut Bontang juga menjadi jalur penting distribusi barang menuju kawasan timur Indonesia.
Menurut catatan PT LBB, aktivitas pelabuhan meningkat signifikan setiap menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Karena itu, operator bersama instansi terkait terus berkoordinasi agar pelayanan tetap berjalan lancar dan aman.
Pelni sendiri telah memperkuat sistem tiket daring dan layanan digital untuk menghindari penumpukan penumpang di pelabuhan. Melalui situs resmi pelni.co.id dan aplikasi Pelni Mobile, masyarakat bisa memesan tiket tanpa harus datang langsung ke loket.
Jackthin juga mengimbau calon penumpang untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik, termasuk mengecek jadwal keberangkatan terbaru, membawa identitas diri saat check-in, dan datang minimal dua jam sebelum keberangkatan.
Pelabuhan Loktuan, Simpul Mobilitas Laut Kalimantan Timur
Sebagai pelabuhan utama di Kota Bontang, Pelabuhan Loktuan memegang peran strategis dalam mendukung konektivitas laut di Kalimantan Timur. Loktuan tidak hanya menjadi titik keberangkatan kapal penumpang Pelni, tetapi juga melayani kapal barang, kapal swasta, hingga kapal logistik industri migas dan pupuk yang banyak beroperasi di wilayah tersebut.
Kehadiran jadwal reguler Pelni seperti KM Egon dan KM Binaiya menjadi bukti bahwa pelabuhan ini terus berkembang menjadi gerbang transportasi laut yang vital bagi masyarakat. Selain menghubungkan Bontang dengan berbagai kota besar di Indonesia Timur, pelayaran rutin ini juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama sektor perdagangan dan pariwisata.
“Dengan beroperasinya lima kapal Pelni di bulan November, kami berharap pelayanan di Pelabuhan Loktuan dapat semakin optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Jackthin.
Tips untuk Penumpang Kapal Pelni
Bagi masyarakat yang berencana bepergian dari Pelabuhan Loktuan menggunakan kapal Pelni, berikut beberapa tips agar perjalanan lebih aman dan nyaman:
Pesan tiket lebih awal – Tiket sering habis menjelang akhir tahun. Disarankan memesan setidaknya dua minggu sebelum keberangkatan.
Gunakan kanal resmi Pelni – Pemesanan dapat dilakukan melalui situs, aplikasi Pelni Mobile, atau agen resmi.
Datang lebih awal ke pelabuhan – Tiba minimal dua jam sebelum keberangkatan untuk proses check-in dan pemeriksaan bagasi.
Siapkan dokumen identitas – KTP atau paspor wajib ditunjukkan saat boarding.
Pantau informasi terbaru – Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu karena kondisi cuaca atau operasional.
Dengan lima jadwal pelayaran kapal Pelni dan kesiapan armada pengganti untuk kapal swasta, Pelabuhan Loktuan Bontang siap menyambut lonjakan aktivitas penumpang di bulan November 2025. Meskipun sebagian kapal swasta masih menjalani pemeliharaan, PT LBB memastikan seluruh kegiatan pelayaran tetap berjalan aman dan terkendali.
Kehadiran Pelni sebagai operator nasional terus mendukung konektivitas antarpulau dan memperkuat posisi Loktuan sebagai salah satu pelabuhan utama di Kalimantan Timur.
Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Telkomsel Perluas Transformasi Digital Pelanggan Lewat Kolaborasi Global WanderJoy
- Rabu, 29 Oktober 2025
Pertumbuhan Kuat BLOG Dorong Laba dan Ekspansi Geografis Kuartal III/2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
DGWG Catat Pertumbuhan Positif Berkat Ekosistem Agribisnis Terintegrasi
- Rabu, 29 Oktober 2025
Jadwal KA Bandara YIA 29 Oktober 2025, Cek Rute Lengkap dan Cara Pesan Tiket
- Rabu, 29 Oktober 2025
Berita Lainnya
Jasa Raharja Perkuat Kolaborasi untuk Transportasi ASDP Aman dan Berkelanjutan
- Rabu, 29 Oktober 2025
OLIVE Group dan OLIV Kembangkan Kendaraan Niaga Listrik Ramah Lingkungan
- Rabu, 29 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Kementerian ESDM dan PLN Terangi 112 Rumah Warga Minahasa
- 29 Oktober 2025
3.
Pengamat: KAI Tak Mampu Tanggung Beban Proyek Whoosh
- 29 Oktober 2025
4.
Banjir Semarang Ganggu Jalur Kereta, KAI Ubah Rute KA Brantas
- 29 Oktober 2025












