iPhone 17 Series Melejit di AS dan China, Model Reguler Jadi Bintang Baru
- Kamis, 23 Oktober 2025

JAKARTA - Apple kembali menunjukkan dominasinya di pasar smartphone global lewat performa penjualan iPhone 17 Series yang melampaui ekspektasi. Dalam sepuluh hari pertama setelah peluncuran, seri terbaru ini mencatatkan lonjakan penjualan hingga 14 persen di dua pasar terbesar, Amerika Serikat dan China — menandai start yang jauh lebih kuat dibandingkan iPhone 16 Series tahun lalu.
Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research yang dirilis Rabu, 22 Oktober 2025, pertumbuhan ini dihitung dari data sell-out, yakni jumlah produk yang terjual langsung dari distributor ke konsumen. Angka tersebut menegaskan bahwa daya tarik lini iPhone 17 tetap tinggi meskipun pasar smartphone global sedang menghadapi perlambatan.
Peningkatan ini bukan hanya sekadar hasil inovasi, tetapi juga strategi harga Apple yang dinilai lebih rasional dibanding generasi sebelumnya. Tanpa menaikkan harga, Apple menghadirkan sejumlah pembaruan signifikan yang membuat perangkat ini menjadi pilihan menarik bagi pengguna lama maupun baru.
Baca Juga
Model Reguler Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan
Salah satu kejutan terbesar dalam laporan Counterpoint adalah lonjakan penjualan iPhone 17 reguler yang tumbuh paling tinggi di antara semua model, yakni mencapai 31 persen dibanding pendahulunya. Sementara itu, varian Pro dan Pro Max juga tetap mencatatkan performa solid dengan kenaikan 12 persen.
Meski kontribusi model premium masih mendominasi — menyumbang sekitar 75 persen dari total penjualan — angka ini sedikit turun dibanding porsi 76 persen pada iPhone 16 tahun sebelumnya. Pergeseran kecil ini menandakan meningkatnya minat konsumen terhadap model dasar iPhone 17 yang kini dianggap lebih sepadan dengan harga yang ditawarkan.
Analis senior Counterpoint, Mengmeng Zhang, menjelaskan bahwa Apple berhasil menggabungkan peningkatan teknologi dengan efisiensi harga. “Chip dan layar yang lebih baik, penyimpanan internal lebih besar, serta peningkatan kamera selfie, semuanya dibanderol dengan harga yang sama seperti iPhone 16,” ujarnya.
Menurut Zhang, kombinasi spesifikasi baru dengan harga stabil membuat iPhone 17 reguler menjadi pilihan populer, terutama di China. “Sederhananya, perangkat ini memberikan value for money bagi konsumen di China,” imbuhnya.
Pola Berbeda di Pasar AS: Pro Max Tetap Favorit
Menariknya, meski model reguler memimpin di China, tren berbeda justru terlihat di pasar Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, iPhone 17 Pro Max tetap menjadi model terlaris dan menjadi motor utama pertumbuhan penjualan Apple di segmen ultra-premium.
Fenomena ini sebagian besar didorong oleh strategi pemasaran agresif dari tiga operator besar di AS yang menawarkan subsidi hingga 10 persen atau setara US$100 untuk pembelian model Pro Max. Kebijakan ini membuat perangkat kelas atas Apple menjadi lebih terjangkau bagi konsumen yang sebelumnya enggan mengeluarkan dana ekstra.
“Penawaran Pro Max membuat perangkat Apple ultra-premium lebih mudah diakses,” kata analis Maurice Klaehne. Ia menilai langkah operator tersebut bukan hanya mengerek penjualan Apple, tetapi juga memperkuat ekosistem 5G dan layanan berlangganan yang menjadi fokus bisnis telekomunikasi di AS.
Selain itu, permintaan tinggi di segmen atas juga menunjukkan bahwa konsumen AS masih memprioritaskan kualitas dan inovasi, terutama dalam fitur kamera, performa prosesor, serta material bodi titanium yang menjadi nilai jual utama iPhone 17 Pro Max.
iPhone Air Jadi Pelengkap, Tapi Masih Produk Niche
Selain tiga model utama, Apple juga memperkenalkan iPhone Air, yang disebut-sebut sebagai alternatif ramping antara versi Plus dan Pro. Model ini ternyata juga menunjukkan performa positif dibanding pendahulunya, iPhone 16 Plus, terutama di kalangan pengguna yang mencari kombinasi antara desain ringan dan daya tahan baterai tinggi.
Namun, analis Ivan Lam dari Counterpoint menilai bahwa keberhasilan iPhone Air masih terbatas di tahap awal. “Karena harganya yang lebih tinggi dan periode pre-order di China yang lebih singkat, iPhone Air kemungkinan akan tetap menjadi produk niche pada awal penjualan,” jelasnya.
Dengan kata lain, meski menunjukkan potensi pasar tersendiri, iPhone Air belum menjadi fokus utama Apple dalam mendorong volume penjualan secara global. Apple tampaknya masih mengandalkan lini reguler dan Pro/Pro Max sebagai tulang punggung bisnis iPhone.
Pasar Utama Tetap AS dan China, India Jadi Harapan Baru
Data Counterpoint juga menegaskan kembali dominasi dua pasar utama Apple: Amerika Serikat dan China. AS sejauh ini masih menjadi kontributor terbesar dengan 62 persen pengiriman iPhone pada kuartal IV 2023, serta 155 juta pengguna aktif yang menjadi basis pelanggan setia Apple. Sementara itu, China mencatat 38,5 juta unit terjual sepanjang 2024, menjadikannya pasar terpenting kedua bagi perusahaan asal Cupertino itu.
Meskipun kedua negara masih menjadi pilar utama, Apple juga mulai melihat India dan Eropa sebagai wilayah dengan pertumbuhan potensial dalam beberapa tahun ke depan. Meningkatnya daya beli masyarakat kelas menengah dan ekspansi ritel resmi Apple di India diyakini dapat membantu perusahaan menjaga momentum positif.
Para analis menilai keberhasilan awal iPhone 17 Series menjadi sinyal kuat bahwa strategi Apple mempertahankan harga sambil meningkatkan spesifikasi adalah langkah tepat. Dengan model reguler yang kini tampil lebih menarik dan subsidi operator yang memperkuat penjualan model premium, Apple tampak berhasil menjangkau pasar yang lebih luas tanpa kehilangan citra eksklusifnya.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Samsung Galaxy Tab S10 Lite, Tablet Cerdas dan Stylish untuk Belajar dan Berkarya
- Kamis, 23 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Pelatihan KP2MI Siapkan Ribuan Pekerja Indonesia Bersaing Global
- 23 Oktober 2025
3.
4.
KLH Dorong Energi Terbarukan dari Sampah untuk Masa Depan
- 23 Oktober 2025
5.
Kemendag Percepat Revisi Kebijakan MinyaKita Demi Konsumen
- 23 Oktober 2025