Jumat, 24 Oktober 2025

Pegadaian Catat Lonjakan Pembiayaan Gadai Emas Rp 85 Triliun hingga Agustus 2025

Pegadaian Catat Lonjakan Pembiayaan Gadai Emas Rp 85 Triliun hingga Agustus 2025
Pegadaian Catat Lonjakan Pembiayaan Gadai Emas Rp 85 Triliun hingga Agustus 2025

JAKARTA - PT Pegadaian mencatat kinerja luar biasa sepanjang tahun 2025 dengan melonjaknya penyaluran pembiayaan gadai emas hingga mencapai Rp 85 triliun per Agustus 2025. Nilai ini mencerminkan sekitar 81% dari total portofolio perusahaan, menandai peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian, Ferdian Timur Satyagraha, menjelaskan bahwa pertumbuhan pembiayaan gadai emas kali ini jauh melampaui tren historis perusahaan.

“Secara historis, pembiayaan gadai emas tumbuh maksimal 10% per tahun. Namun sejak 2024 saja, pertumbuhannya sudah mencapai sekitar 30%,” ungkap Ferdian.

Baca Juga

Asuransi Asei Siapkan Langkah Strategis Penuhi Aturan OJK 2028

Pertumbuhan signifikan ini terjadi seiring kenaikan harga emas global yang menembus rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir, serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap emas sebagai instrumen lindung nilai dan sumber likuiditas cepat.

Harga Emas Tinggi Picu Lonjakan Permintaan Gadai

Menurut Ferdian, ada dua faktor utama yang mendorong kenaikan tajam pembiayaan gadai emas di Pegadaian. Pertama, meningkatnya kepemilikan emas di kalangan masyarakat sejak munculnya sinyal kenaikan harga emas pada 2024. Kedua, harga emas yang terus menanjak sepanjang 2025 membuat masyarakat lebih memilih menggadaikan emas ketimbang menjualnya, karena nilainya diperkirakan masih akan naik.

“Pembiayaan gadai emas menjadi pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dana tanpa harus melepaskan kepemilikan aset emasnya,” jelas Ferdian.

Kondisi tersebut membuat Pegadaian berada di posisi strategis sebagai penyedia akses pembiayaan berbasis aset yang aman dan fleksibel. Lonjakan permintaan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami nilai emas bukan hanya sebagai instrumen investasi, tetapi juga sebagai jaminan likuiditas jangka pendek.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat tren positif ini. Hingga Agustus 2025, total pembiayaan gadai emas di industri pergadaian nasional mencapai Rp 90,08 triliun, naik 33,43% secara tahunan (YoY).

Kebijakan Mitigasi Risiko Jaga Kualitas Pembiayaan

Meski pembiayaan tumbuh pesat, Pegadaian tetap menjaga kehati-hatian dalam manajemen risiko. Perusahaan menerapkan strategi mitigasi ketat, termasuk pengaturan loan to value (LTV) yang disesuaikan dengan fluktuasi harga emas agar tetap dalam batas aman.

“Kami juga memastikan konsistensi dalam eksekusi kredit macet pada pembiayaan gadai emas, sehingga kualitas kredit perusahaan tetap terjaga,” tegas Ferdian.

Langkah ini sejalan dengan prinsip prudential financing yang menjadi pedoman Pegadaian dalam menjaga stabilitas portofolio di tengah volatilitas harga komoditas global.

Selain itu, perusahaan juga terus memperkuat aspek manajemen risiko operasional dan keuangan, termasuk melalui digitalisasi proses penilaian agunan dan sistem monitoring nilai pasar emas secara real-time. Upaya tersebut memungkinkan Pegadaian meminimalkan risiko penurunan nilai agunan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Pegadaian Dorong Digitalisasi Gadai Emas Lewat TRING!

Tidak hanya mengandalkan kanal konvensional, Pegadaian kini semakin fokus pada transformasi digital. Melalui aplikasi TRING!, perusahaan mulai memperluas layanan gadai emas digital untuk menjangkau nasabah milenial dan masyarakat di daerah tanpa akses ke kantor cabang.

“Dengan meningkatnya jumlah nasabah dan tabungan emas di aplikasi TRING!, potensi pengembangan produk gadai emas digital akan semakin besar,” ujar Ferdian.

Inovasi digital ini memungkinkan nasabah menggadaikan emas yang tersimpan dalam bentuk tabungan emas tanpa perlu datang langsung ke outlet Pegadaian. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat inklusi keuangan sekaligus mendorong efisiensi operasional perusahaan.

Selain itu, Pegadaian juga berupaya meningkatkan integrasi antarproduk digital, sehingga nasabah dapat mengelola tabungan emas, melakukan gadai, dan menebus agunan melalui satu ekosistem layanan terpadu.

Upaya digitalisasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen yang semakin mengutamakan kemudahan dan kecepatan layanan.

Kinerja Positif Jadi Penopang Pertumbuhan Portofolio 2025

Dengan capaian pembiayaan gadai emas sebesar Rp 85 triliun, Pegadaian berhasil memperkuat posisi bisnisnya di tengah fluktuasi ekonomi global. Porsi pembiayaan ini yang mencapai 81% dari total portofolio perusahaan menegaskan bahwa produk gadai emas tetap menjadi kontributor utama pendapatan Pegadaian.

Selain itu, tren kenaikan harga emas dunia yang dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik dan kebijakan moneter global diyakini masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini berpotensi memberikan dorongan tambahan terhadap pertumbuhan pembiayaan di sektor ini.

“Ke depan, kami akan tetap fokus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas pembiayaan. Strategi kami adalah memperkuat fundamental bisnis sembari berinovasi di kanal digital,” tutur Ferdian.

Para analis menilai kinerja Pegadaian di segmen gadai emas akan menjadi indikator penting bagi industri pembiayaan berbasis aset. Dengan manajemen risiko yang baik, pengembangan teknologi, serta tingginya minat masyarakat terhadap emas, Pegadaian diyakini mampu mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan hingga akhir 2025.

Keberhasilan Pegadaian ini sekaligus menjadi contoh bagaimana lembaga keuangan tradisional dapat beradaptasi dengan transformasi digital dan dinamika pasar global, tanpa kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang telah menjadi bagian dari budaya ekonomi Indonesia selama puluhan tahun.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mandiri Mikro Fest 2025 Tegaskan Peran Bank Mandiri Dorong Ekonomi Kerakyatan

Mandiri Mikro Fest 2025 Tegaskan Peran Bank Mandiri Dorong Ekonomi Kerakyatan

Laba Bersih Prima Multi Usaha Naik 25,99% di Kuartal III-2025

Laba Bersih Prima Multi Usaha Naik 25,99% di Kuartal III-2025

BRI Rampungkan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Ekonomi Nasional

BRI Rampungkan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Ekonomi Nasional

BNI Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat 200 Proyek di Riau

BNI Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat 200 Proyek di Riau

Harga Saham Puri Global Meroket, BEI Hentikan Perdagangan Sementara

Harga Saham Puri Global Meroket, BEI Hentikan Perdagangan Sementara