Selasa, 21 Oktober 2025

Prabowo Subianto Usulkan Dana Korupsi Rp13T Untuk Pendidikan LPDP

Prabowo Subianto Usulkan Dana Korupsi Rp13T Untuk Pendidikan LPDP
Prabowo Subianto Usulkan Dana Korupsi Rp13T Untuk Pendidikan LPDP

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pendidikan nasional. 

Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Prabowo mengusulkan agar sebagian dana pengembalian kerugian negara dari tindak pidana korupsi sebesar Rp13 triliun yang baru saja diserahkan oleh Kejaksaan Agung, dialokasikan untuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Usulan ini merupakan bagian dari visi besar Presiden untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul, mampu bersaing secara global, dan menjawab tantangan zaman. 

Baca Juga

Jasa Marga Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lewat Infrastruktur Jalan Tol

Dengan memanfaatkan dana hasil korupsi, Prabowo berharap bisa memberikan kesempatan pendidikan bagi ribuan generasi muda, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu dan memiliki potensi besar.

Dana Korupsi Sebagai Investasi Pendidikan

Prabowo menjelaskan bahwa dana yang diperoleh dari sisa efisiensi dan hasil pengembalian dari koruptor sebaiknya tidak hanya digunakan secara konsumtif, melainkan diinvestasikan pada masa depan bangsa melalui pendidikan. 

"Uang-uang dari sisa efisiensi penghematan, uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu sebagian besar kita investasi di LPDP, mungkin yang Rp13 triliun disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung hari ini diserahkan ke Menteri Keuangan, mungkin sebagian bisa kita taruh di LPDP untuk masa depan ya," ujarnya.

Dana sebesar Rp13 triliun ini merupakan hasil dari penyerahan barang bukti sitaan dalam kasus tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya. Penyerahan tersebut dilakukan secara resmi oleh Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan pada hari yang sama.

Fokus pada Pendidikan Berkualitas dan Merata

Lebih jauh, dalam sidang kabinet, Presiden juga memaparkan program-program prioritas pemerintah di bidang pendidikan, termasuk pengembangan sekolah rakyat dan sekolah unggulan, seperti SMA Garuda. 

Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional secara merata dan membuka akses yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Prabowo juga menyoroti pentingnya memperluas beasiswa dan menambah fakultas kedokteran di berbagai wilayah sebagai bagian dari upaya memperkuat sumber daya manusia Indonesia. Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk membangun bangsa yang maju dan mandiri.

Sekolah Garuda dan Pencarian Anak Berbakat

Salah satu program strategis yang diperkenalkan Presiden adalah Sekolah Garuda. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan akses yang setara kepada siswa-siswa berbakat dari seluruh pelosok Indonesia.

Menurut Prabowo, selama ini sering terjadi kesalahpahaman bahwa siswa berprestasi hanya berasal dari keluarga menengah ke atas. 

Padahal, banyak anak-anak dari keluarga sederhana atau kurang mampu justru memiliki kecerdasan yang luar biasa dan berhak mendapatkan kesempatan belajar dengan beasiswa penuh.

 "Kita harus mencari mereka ini dan jangan anggap bahwa mereka itu anak-anak orang menengah ke atas, banyak anak orang bawah, orang miskin ternyata punya kecerdasan yang tinggi. Kita harus cari mereka," tegas Prabowo.

Untuk itu, Presiden meminta kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk mendukung pencarian dan pembinaan anak-anak berbakat.

 "Saya minta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dibantu oleh Menteri Sosial, dibantu oleh Panglima TNI, dibantu oleh Kapolri yang punya jaringan ke desa-desa, mungkin dibantu oleh ormas-ormas, dibantu oleh yang punya yayasan, cari mereka ini," ujar Prabowo.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pendidikan Inklusif

Prabowo menegaskan bahwa keterlibatan berbagai pihak seperti TNI, Polri, kementerian terkait, organisasi masyarakat, dan yayasan pendidikan sangat penting untuk menjangkau anak-anak berbakat di seluruh daerah, khususnya di wilayah terpencil. 

Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan pendidikan dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua kalangan masyarakat.

Selain itu, dengan adanya dana yang memadai dari sumber tidak konvensional seperti hasil pengembalian korupsi, pemerintah dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas beasiswa yang diberikan. 

Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan mutu sumber daya manusia dan pada akhirnya mempercepat pembangunan nasional secara menyeluruh.

Upaya Memperkuat LPDP sebagai Lembaga Strategis

LPDP merupakan lembaga pengelola dana pendidikan yang memiliki peranan strategis dalam mendorong peningkatan kualitas SDM Indonesia. 

Dengan dana tambahan dari hasil korupsi, LPDP bisa memperluas cakupan beasiswanya dan mendukung lebih banyak pelajar dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Menurut Prabowo, penguatan LPDP sangat penting agar Indonesia bisa mencetak generasi unggul yang memiliki daya saing tinggi dan mampu bersaing di era globalisasi. 

"Dana beasiswa LPDP perlu diperkuat agar Indonesia dapat mencetak lebih banyak generasi unggul yang berdaya saing global," ujarnya.

Menjawab Tantangan Pendidikan Nasional

Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi tantangan besar dalam sektor pendidikan, mulai dari akses yang belum merata hingga kualitas yang masih perlu ditingkatkan. 

Namun, dengan kebijakan tepat dan pemanfaatan sumber dana yang inovatif seperti dana pengembalian kerugian negara dari tindak pidana korupsi, pemerintah berusaha menjawab persoalan tersebut secara menyeluruh.

Kebijakan ini menunjukkan tekad pemerintah untuk tidak hanya menangani masalah korupsi secara hukum, tapi juga memaksimalkan hasilnya untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Penggunaan dana korupsi sebesar Rp13 triliun untuk penguatan beasiswa LPDP yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk pendidikan nasional. 

Dengan fokus pada pemberdayaan anak-anak berbakat dari berbagai lapisan masyarakat, kolaborasi lintas lembaga, serta pengembangan program-program pendidikan unggulan seperti Sekolah Garuda, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda Indonesia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global.

Inisiatif ini juga menjadi contoh konkret bagaimana hasil penegakan hukum atas korupsi dapat dimanfaatkan secara positif untuk membangun masa depan bangsa yang lebih cerah dan berdaya saing.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Harga Sembako Jatim Hari Ini 21 Oktober 2025, Cabai Turun Tipis

Daftar Harga Sembako Jatim Hari Ini 21 Oktober 2025, Cabai Turun Tipis

Panduan Cek NIK KTP untuk Penerima Bansos Kemensos

Panduan Cek NIK KTP untuk Penerima Bansos Kemensos

Prakiraan Cuaca Jawa Timur Hari Ini 21 Oktober 2025, Hujan Ringan Mengguyur

Prakiraan Cuaca Jawa Timur Hari Ini 21 Oktober 2025, Hujan Ringan Mengguyur

Pesantren Award 2025: Tradisi dan Modernitas Santri Makin Kuat

Pesantren Award 2025: Tradisi dan Modernitas Santri Makin Kuat

Pesantren Award 2025: Tradisi dan Modernitas Santri Makin Kuat

Pesantren Award 2025: Tradisi dan Modernitas Santri Makin Kuat