Selasa, 21 Oktober 2025

Pencak Silat Indonesia Sumbang Emas Pertama di Asian Youth Games

Pencak Silat Indonesia Sumbang Emas Pertama di Asian Youth Games
Pencak Silat Indonesia Sumbang Emas Pertama di Asian Youth Games

JAKARTA - Ajang Asian Youth Games (AYG) 2025 yang berlangsung di Bahrain menjadi saksi sejarah pencak silat Indonesia di pentas internasional. 

Atlet muda pencak silat, Winata Fugon Habbil, sukses mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia. Kemenangan gemilang ini sekaligus menegaskan pencak silat sebagai cabang olahraga unggulan yang terus memperlihatkan kehebatannya di kancah Asia.

Dominasi Winata di Final

Baca Juga

Trio Bardghji, Rashford, Yamal: Eksperimen Berani Hansi Flick di Barcelona

di Exhibition World Bahrain, Winata Fugon Habbil bertanding di nomor 51-55 kg putra dan menunjukkan performa luar biasa. Ia menghadapi pesilat tuan rumah Bahrain, Abdulla Qassim, dalam partai final. Dengan skor telak 81-10, Winata berhasil menaklukkan lawannya tanpa memberikan kesempatan sedikit pun kepada sang tuan rumah.

Sebelum final, Winata juga telah memperlihatkan kelasnya di babak semifinal. Ia berhasil mengalahkan Phouk Daniel dari Kamboja dengan skor dominan 51-1. Dominasi ini membuktikan kualitas tinggi yang dimiliki Winata, sekaligus menjadi bukti bahwa pencak silat Indonesia mampu bersaing dan unggul di tingkat Asia.

Perjuangan Olifia Qiken Dwi Tata

Tidak hanya Winata, kontingen pencak silat Indonesia juga diperkuat oleh Olifia Qiken Dwi Tata yang bertanding di kategori putri 51-55 kg. Olifia berhasil melaju ke partai final setelah menundukkan pesilat Uzbekistan, Bozorova Feruza, di babak semifinal. Namun, pada pertandingan puncak, Olifia harus menerima hasil runner-up setelah kalah dari Carpio Kram Airam asal Filipina dengan skor 19-33.

Meski belum berhasil meraih emas, perolehan medali perak ini tetap menjadi prestasi yang membanggakan dan menunjukkan potensi besar dari atlet putri pencak silat Indonesia di ajang internasional.

Pencak Silat: Cabang Olahraga yang Nyaris Tak Masuk

Keikutsertaan pencak silat dalam Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025 hampir tidak terjadi. Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menjelaskan bahwa awalnya pencak silat tidak masuk dalam daftar cabang olahraga yang dilombakan di kedua ajang tersebut.

 Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi kontingen Indonesia, mengingat pencak silat adalah salah satu olahraga unggulan Tanah Air.

Namun, berkat arahan dan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) negara penyelenggara, Bahrain dan Arab Saudi, akhirnya bersedia memasukkan pencak silat ke dalam daftar cabang olahraga sebelum kompetisi dimulai. 

Keputusan ini membuka peluang emas bagi atlet pencak silat Indonesia untuk berprestasi di ajang internasional.

Dukungan dan Peran Presiden Prabowo

Prabowo Subianto dikenal sebagai tokoh yang sangat mendukung dan memajukan pencak silat, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Tidak hanya sebagai figur nasional, namun juga sebagai pemimpin Persilat, ia memiliki peran strategis dalam memastikan olahraga tradisional Indonesia ini mendapat perhatian yang layak di berbagai ajang internasional.

Perintah beliau agar pencak silat masuk dalam Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games menjadi bukti komitmen kuat untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan pencak silat sebagai cabang olahraga sekaligus warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan.

Kontingen Indonesia di Asian Youth Games 2025

Untuk Asian Youth Games 2025 di Bahrain, Indonesia mengirimkan kontingen yang cukup besar, yaitu 123 atlet dan 51 ofisial yang terdiri dari pelatih, manajer, serta tim pendukung lainnya. 

Kehadiran mereka tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan menjaga nama harum Indonesia di kancah olahraga Asia.

Kehadiran pencak silat dalam daftar cabang olahraga di AYG 2025 memberi kesempatan bagi atlet muda untuk mendapatkan pengalaman bertanding di level internasional. Hal ini sangat penting untuk pengembangan karier mereka serta persiapan menghadapi kompetisi yang lebih tinggi di masa mendatang.

Pencak Silat sebagai Warisan Budaya dan Olahraga Prestasi

Pencak silat tidak hanya dikenal sebagai olahraga bela diri, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Keberhasilan para atlet di ajang internasional seperti Asian Youth Games sekaligus membuktikan bahwa pencak silat bisa menjadi olahraga prestasi yang diperhitungkan di kancah dunia.

Medali emas yang diraih oleh Winata Fugon Habbil menjadi bukti bahwa olahraga tradisional ini mampu bersaing dengan cabang olahraga modern lainnya. Selain itu, kemenangan ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus mencintai dan mengembangkan pencak silat.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Keberhasilan ini tentu menjadi momentum penting bagi pengembangan pencak silat Indonesia. Dukungan dari pemerintah, organisasi olahraga, dan masyarakat sangat diperlukan agar cabang olahraga ini bisa terus berkembang dan berprestasi di tingkat dunia.

Selain itu, perhatian terhadap pembinaan atlet muda, penyediaan fasilitas latihan yang memadai, serta program pengembangan yang sistematis menjadi kunci untuk menjaga kontinuitas prestasi pencak silat di masa depan.

Dengan modal pengalaman dan prestasi di Asian Youth Games 2025, pencak silat Indonesia diharapkan semakin siap untuk menghadapi ajang-ajang internasional lainnya, termasuk Asian Games dan Olimpiade.

Kebanggaan Nasional

Kemenangan Winata Fugon Habbil dan medali perak Olifia Qiken Dwi Tata merupakan kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Prestasi mereka bukan hanya sekadar pencapaian olahraga, melainkan juga simbol semangat dan kekuatan budaya Indonesia yang mampu bersinar di pentas dunia.

Peran semua pihak, mulai dari Presiden Prabowo, KOI, pelatih, atlet, hingga masyarakat, sangat penting untuk terus mendukung pencak silat agar tetap berjaya. Semoga pencak silat Indonesia dapat terus mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Louis van Gaal Buka Suara, Bukan ke Timnas Indonesia

Louis van Gaal Buka Suara, Bukan ke Timnas Indonesia

Indra Sjafri Matangkan 21 Pemain Timnas U-22 untuk SEA Games

Indra Sjafri Matangkan 21 Pemain Timnas U-22 untuk SEA Games

Tiga Sorotan Tersembunyi di Balik Kemenangan Barcelona atas Girona

Tiga Sorotan Tersembunyi di Balik Kemenangan Barcelona atas Girona

Layanan AWS Kembali Normal Setelah Gangguan Selama 15 Jam

Layanan AWS Kembali Normal Setelah Gangguan Selama 15 Jam

Klasemen Liga Jerman: Munchen Memimpin, Kevin Diks Terus Berkembang

Klasemen Liga Jerman: Munchen Memimpin, Kevin Diks Terus Berkembang