Selasa, 21 Oktober 2025

Tiga Sorotan Tersembunyi di Balik Kemenangan Barcelona atas Girona

Tiga Sorotan Tersembunyi di Balik Kemenangan Barcelona atas Girona
Tiga Sorotan Tersembunyi di Balik Kemenangan Barcelona atas Girona

JAKARTA - Kemenangan Barcelona atas Girona di Estadi Olímpic Lluis Companys memang menjadi salah satu laga paling emosional musim ini. Skor akhir 2-1 untuk Blaugrana diraih lewat gol penentu Ronald Araujo di masa tambahan waktu, memastikan tiga poin penting pada pekan ke-9 La Liga 2025/2026.

Namun, di balik euforia kemenangan itu, tersimpan sejumlah cerita menarik yang mungkin luput dari perhatian. Pertandingan yang digelar dalam kondisi cuaca tak menentu — dari hujan deras hingga matahari sore yang menyengat — menjadi cerminan perjalanan Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick: penuh ujian, tapi juga berisi tanda-tanda kebangkitan.

Usai jeda internasional dan badai cedera, Flick menurunkan kombinasi pemain muda dan berpengalaman untuk menjaga stabilitas permainan. Hasilnya manis, meski sang pelatih asal Jerman harus menerima kenyataan pahit setelah diusir wasit dan dipastikan absen dalam laga klasik melawan Real Madrid berikutnya.

Baca Juga

Tantangan Awal Musim NBA: LeBron dan Williams Absen

Kemenangan atas Girona memang penting, tapi bukan hanya hasil akhir yang menarik untuk dibahas. Berikut tiga hal penting yang mungkin terlewat dari kemenangan Barcelona atas Girona.

Montjuïc Belum Sepenuhnya Jadi Rumah Barcelona

Salah satu sorotan utama dari pertandingan ini adalah suasana di Estadi Olímpic Lluis Companys, stadion sementara Barcelona selama renovasi Camp Nou berlangsung. Meski berkapasitas lebih dari 55.000 penonton, atmosfer stadion belum benar-benar memberikan efek intimidatif bagi tim lawan.

Dalam laga kontra Girona, hanya sekitar 43.000 penonton hadir — dan ironisnya, suara dukungan dari suporter tim tamu terdengar lebih dominan dibandingkan sorakan penggemar Barcelona sendiri.

Bagi klub sebesar Barcelona, hal ini menjadi tanda bahwa hubungan emosional antara tim dan penggemar belum sepenuhnya pulih. Dewan klub memang mengakui banyak penonton di Montjuïc merupakan wisatawan internasional, yang membantu pemasukan tetapi belum menghadirkan atmosfer fanatik khas Camp Nou.

Kondisi ini memengaruhi semangat pemain di lapangan. Meski menang, beberapa pemain muda seperti Lamine Yamal tampak kurang mendapat dorongan atmosfer kandang yang biasanya membakar semangat tim.

Montjuïc mungkin menjadi tempat sementara, tetapi bagi para pemain, tantangannya justru menjadikan stadion itu terasa seperti “rumah” yang sebenarnya — tempat di mana dukungan publik bisa menjadi tenaga tambahan dalam laga-laga sulit.

Marc Casado Jadi Bintang Baru La Masia

Di tengah sorotan terhadap nama-nama besar seperti Pedri dan Frenkie de Jong, muncul satu sosok muda yang mencuri perhatian — Marc Casado. Pemain jebolan La Masia ini tampil menonjol dalam laga kontra Girona, menunjukkan kematangan permainan yang jauh melampaui usianya.

Diberi kepercayaan sebagai starter di lini tengah yang minim opsi, Casado tampil solid selama 82 menit berada di lapangan. Statistiknya mengesankan: 86 sentuhan bola, 72 umpan sukses dari 76 percobaan, dengan tingkat akurasi mencapai 95%.

Tak hanya piawai dalam distribusi bola, Casado juga berkontribusi besar dalam aspek bertahan. Ia mencatat dua blok, dua intersep, dan empat kali merebut bola dari lawan. Bahkan, ia memenangkan separuh dari duel tanah yang dihadapinya — sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain muda yang baru mendapat kepercayaan tampil reguler.

Ketika ditarik keluar, penonton di Montjuïc memberikan tepuk tangan meriah untuknya. Nama Casado pun bergema di stadion — sebuah momen langka yang menandai lahirnya bintang baru dari akademi Barcelona. Momen ketika ia berlari ke pinggir lapangan untuk merayakan gol Ronald Araujo di akhir laga memperlihatkan betapa besar rasa cintanya terhadap klub.

Penampilan impresif ini bisa menjadi titik awal bagi Casado untuk menjadi bagian penting dalam proyek jangka panjang Hansi Flick di Barcelona.

Hansi Flick dan Tantangan Konsistensi di Tengah Krisis

Meski berhasil membawa Barcelona menang, Hansi Flick menghadapi dilema besar. Ia harus kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera — termasuk Robert Lewandowski, Raphinha, dan Ferran Torres — yang membuatnya terpaksa bereksperimen dalam susunan tim.

Flick menurunkan formasi dengan kombinasi pemain muda seperti Yamal, Casado, dan Fermin Lopez, dipadukan dengan pengalaman dari Gundogan dan Araujo. Keputusan ini terbukti tepat secara taktik, namun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah efektivitas serangan Barcelona.

Dalam wawancara pascalaga, Flick menegaskan pentingnya menjaga mental juang tim di tengah badai cedera. “Kami harus tetap tenang dan percaya pada proses. Tim ini masih berkembang,” ujarnya.

Namun, pelatih asal Jerman itu tidak bisa mendampingi tim pada laga berikutnya setelah diusir wasit karena protes keras di pinggir lapangan. Absennya Flick menjadi kehilangan besar, terutama menjelang laga panas El Clasico melawan Real Madrid yang menuntut fokus ekstra.

Situasi ini menguji sejauh mana para pemain muda Barcelona bisa menunjukkan kedewasaan dan konsistensi mereka di lapangan tanpa kehadiran langsung sang pelatih di sisi lapangan.

Lebih dari Sekadar Kemenangan

Kemenangan atas Girona mungkin terlihat sederhana di atas kertas, tetapi secara emosional dan taktis, laga ini menjadi refleksi perjalanan Barcelona era Hansi Flick yang tengah mencari bentuk terbaiknya.

Di satu sisi, ada semangat baru yang muncul lewat pemain-pemain muda seperti Marc Casado dan Lamine Yamal. Di sisi lain, tantangan besar menanti: membangun kembali kekuatan tim di tengah krisis cedera dan atmosfer stadion yang belum sepenuhnya bersahabat.

Namun jika kemenangan dramatis ini menjadi pertanda, maka Barcelona tampaknya mulai menemukan lagi “DNA juara” mereka — bukan hanya lewat skor akhir, tapi juga melalui perjuangan dan mental pantang menyerah di lapangan.

Dengan fondasi muda yang mulai terbentuk, dukungan publik yang perlahan kembali, dan filosofi permainan yang mulai solid, kemenangan atas Girona bisa jadi bukan sekadar hasil sementara, melainkan awal dari kebangkitan Barcelona yang sesungguhnya.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Trio Bardghji, Rashford, Yamal: Eksperimen Berani Hansi Flick di Barcelona

Trio Bardghji, Rashford, Yamal: Eksperimen Berani Hansi Flick di Barcelona

Harry Maguire Sebut Kemenangan MU di Anfield Hal Memalukan

Harry Maguire Sebut Kemenangan MU di Anfield Hal Memalukan

Louis van Gaal Buka Suara, Bukan ke Timnas Indonesia

Louis van Gaal Buka Suara, Bukan ke Timnas Indonesia

Indra Sjafri Matangkan 21 Pemain Timnas U-22 untuk SEA Games

Indra Sjafri Matangkan 21 Pemain Timnas U-22 untuk SEA Games

Pencak Silat Indonesia Sumbang Emas Pertama di Asian Youth Games

Pencak Silat Indonesia Sumbang Emas Pertama di Asian Youth Games