Wamenaker Perkuat Kolaborasi untuk Kemandirian Penyandang Disabilitas
- Selasa, 21 Oktober 2025

JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menegaskan pentingnya sinergi antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan
Kementerian Sosial (Kemensos) dalam memperkuat pemberdayaan penyandang disabilitas menuju kehidupan mandiri, produktif, dan sejahtera.
Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 20 Oktober 2025.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk menyediakan akses pelatihan, kesempatan kerja, serta pengembangan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas. Afriansyah menilai, sinergi antara dua kementerian menjadi fondasi penting untuk memastikan program yang dijalankan dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat disabilitas.
Baca Juga
Pelatihan dan Wirausaha sebagai Kunci Pemberdayaan
Selama kunjungan, Afriansyah meninjau berbagai program pelatihan vokasi, pembinaan kewirausahaan, dan layanan rehabilitasi sosial yang dijalankan STIS. Ia menekankan bahwa beragam kegiatan tersebut mencerminkan komitmen nyata dalam menciptakan ruang aktualisasi diri bagi penyandang disabilitas.
“Beragam kegiatan di STIS menunjukkan wujud nyata kerja bersama dalam mewujudkan kehidupan yang lebih bermartabat bagi saudara-saudara penyandang disabilitas,” ujar Afriansyah. Ia juga mengapresiasi peran para instruktur yang berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia disabilitas yang terampil, adaptif, dan berjiwa wirausaha.
Kemenaker berkomitmen memperluas kebijakan ketenagakerjaan inklusif melalui penguatan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ketenagakerjaan sebagai pusat layanan terpadu serta Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus (PTKK) yang fokus pada peningkatan akses kerja bagi kelompok rentan. Upaya ini membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk memasuki sektor formal maupun mandiri.
Sinergi untuk Kesempatan Kerja Nyata
Afriansyah menekankan bahwa penguatan kerja sama dengan Kemensos menjadi kunci agar hasil pelatihan dapat tersambung langsung dengan kesempatan kerja yang tersedia. “Sinergi antara sektor ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial harus terus diperkuat agar penyandang disabilitas tidak hanya memperoleh pelatihan, tetapi juga kesempatan nyata untuk bekerja dan berwirausaha,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Wamenaker menguraikan sejumlah langkah strategis yang dapat dikembangkan bersama Kemensos. Pertama, penyelarasan kurikulum pelatihan vokasi STIS dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kedua, integrasi data peserta pelatihan dengan portal SiapKerja untuk mempermudah akses informasi pekerjaan. Ketiga, prioritas bagi lulusan STIS dalam program pemagangan nasional dan perluasan jejaring industri serta mitra usaha.
Selain itu, Kemenaker mendorong partisipasi aktif peserta dalam Job Fair Nasional untuk memastikan penyandang disabilitas memiliki peluang kerja yang setara. Langkah-langkah ini menjadi bentuk nyata sinergi lintas sektor dalam membangun pasar kerja yang inklusif dan berkeadilan.
Langkah Konkret Menuju Indonesia Inklusif
Afriansyah menekankan, tujuan dari seluruh program ini adalah memastikan penyandang disabilitas memiliki keterampilan sekaligus kesempatan kerja yang layak. “Dengan mempertemukan kekuatan di hulu dan hilir, kita dapat memastikan penyandang disabilitas memiliki keterampilan sekaligus kesempatan kerja yang layak. Inilah langkah nyata menuju Indonesia yang inklusif bagi semua,” pungkasnya.
Selain akses kerja, pemerintah melalui STIS juga menekankan pentingnya pengembangan kewirausahaan sebagai sarana kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas. Sinergi antara pelatihan vokasi, layanan rehabilitasi, dan kesempatan berwirausaha memberikan landasan yang kuat bagi peserta untuk mandiri secara finansial dan produktif dalam masyarakat.
Dengan memperkuat kolaborasi lintas kementerian, meningkatkan kualitas pelatihan, serta membuka akses pasar kerja dan wirausaha, langkah ini menjadi cerminan strategi pemerintah untuk membangun masyarakat inklusif yang berkeadilan. Kunjungan Wamenaker ke STIS menegaskan komitmen berkelanjutan untuk menciptakan peluang nyata bagi penyandang disabilitas, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mandiri.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Layanan Logistik Terpadu Dorong Percepatan Transformasi Bisnis Indonesia
- Selasa, 21 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Bebas Kasus Sengketa Tanah
- 21 Oktober 2025
2.
Simkah Efektif Cegah Pernikahan Anak di Kota Mataram
- 21 Oktober 2025
3.
Kementerian ESDM Dorong Energi Berkeadilan untuk Rakyat
- 21 Oktober 2025
4.
Pemkot Bekasi Sewa Mobil Listrik Demi Efisiensi Anggaran
- 21 Oktober 2025
5.
Volvo Indonesia Siapkan Mobil Listrik ES90 Andalan Terbaru
- 21 Oktober 2025