
JAKARTA - Di tengah teriknya musim kemarau, semangkuk es pisang ijo khas Makassar menjadi penyegar yang sulit ditolak.
Perpaduan pisang raja yang lembut, dibalut adonan tepung hijau wangi pandan, menghasilkan tekstur kenyal, manis, dan menyegarkan. Lebih dari sekadar kudapan dingin, es pisang ijo mengenyangkan sekaligus sarat makna budaya. Setiap suapannya menghadirkan keseimbangan rasa antara manisnya sirup merah, gurih santan, dan lembutnya pisang.
Dalam tradisi lokal, pisang kerap dianggap lambang kehidupan yang terus memberi, sebagaimana konsep ilmu ta’bang untia atau ilmu panjang umur dalam lontarak Sulawesi Selatan. Es pisang ijo pun menjadi simbol kehangatan dan keramahan masyarakat Makassar, sekaligus bagian dari identitas kuliner daerah. Popularitasnya kini meluas hingga seluruh Indonesia, bahkan tersaji di restoran modern maupun hotel berbintang.
Baca Juga
Panduan Membuat Pisang Ijo Anti Gagal
Menurut buku Kue Ijo Lekker: 50 Resep Kue Tradisional Plus Step By Step (Gramedia Pustaka Utama, Idemasakku.com), kunci membuat pisang ijo anti gagal adalah pemilihan bahan segar, proporsi tepat, dan teknik pengukusan yang benar.
Bahan Utama:
6 buah pisang raja matang (bisa diganti pisang ambon atau kepok)
Sirup merah khas Makassar
Es serut kasar
Bahan Kulit:
150 gram tepung beras
50 gram tepung sagu
5 gram tepung terigu
200 ml santan kental
80 gram gula pasir
10 lembar daun pandan
10 lembar daun suji
½ sdt garam
Bahan Saus (Kuah Putih):
2 lembar daun pandan, iris tipis
100 ml air
200 ml santan
½ sdm tepung beras
75 gram gula pasir
Cara Membuat:
Kukus pisang hingga matang, biarkan dingin.
Haluskan daun pandan dan daun suji dengan 50 ml air, saring untuk mengambil air hijau pekat.
Campur tepung beras, sagu, terigu, santan, gula, garam, dan air pandan. Uleni hingga adonan kalis dan tidak lengket.
Ambil selembar adonan, pipihkan, bungkus pisang kukus hingga tertutup rapat.
Kukus pisang yang sudah dibungkus hingga kulit matang dan hijau mengilap. Biarkan dingin sebelum dipotong.
Blender daun pandan dengan air, saring. Campur air pandan, santan, gula, dan tepung beras, masak di api kecil sambil diaduk hingga mengental.
Tata potongan pisang ijo di mangkuk, siram saus, tambahkan es serut, dan tuang sirup merah di atasnya. Sajikan segera.
Tips Anti Gagal: Jaga keseimbangan tekstur kulit, jangan terlalu encer saat menguleni, dan kukus pada suhu stabil agar kulit tidak pecah. Pilih pisang raja matang agar rasa manis alami tanpa gula berlebih.
Sejarah dan Filosofi Pisang Ijo Makassar
Jejak sejarah es pisang ijo memang sulit dilacak secara pasti, karena tidak ada catatan lontara kuno yang menyebutnya. Namun, sejarawan kuliner berpendapat hidangan ini muncul dari inovasi masyarakat Makassar yang menggabungkan bahan lokal, seperti pisang dan pandan, dengan es yang dibawa pedagang Jawa pada masa kolonial.
Dahulu, es merupakan simbol kemewahan. Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya 2: Jaringan Asia mencatat es diimpor dari Boston dan hanya dinikmati bangsawan di Batavia. Ketika es mulai diproduksi di Nusantara, masyarakat Makassar menyesuaikan penggunaannya dalam kudapan lokal, salah satunya pisang ijo.
Bagi masyarakat setempat, pisang memiliki makna filosofis mendalam. Ia melambangkan kehidupan yang terus memberi manfaat meski sudah dipanen, sebagaimana dicatat dalam Ceritera Rakyat Daerah Sulawesi Selatan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nilai ini menjadikan pisang ijo lebih dari sekadar makanan—ia simbol semangat pantang menyerah dan ketulusan berbagi.
Makna Warna dan Rasa dalam Es Pisang Ijo
Setiap lapisan pisang ijo memiliki filosofi tersendiri. Warna hijau dari pandan dan daun suji melambangkan kesejukan dan kesegaran alam tropis. Sirup merah yang dituangkan di atasnya mencerminkan semangat dan keceriaan masyarakat Makassar, yang dikenal hangat dan ramah.
Keistimewaan pisang ijo juga terletak pada adaptasi budaya kuliner. Masyarakat Makassar berhasil memadukan bahan lokal dengan pengaruh luar, seperti penggunaan es dan sirup modern. Dari sini lahir hidangan yang kini menjadi ikon nasional, bahkan menembus kancah internasional. Tidak heran, es pisang ijo menjadi favorit semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa, serta menjadi simbol identitas kuliner Sulawesi Selatan yang kaya budaya.
Variasi Sajian dan Penyajian Pisang Ijo
Meski resep dasar pisang ijo sudah populer, variasi penyajiannya bisa disesuaikan. Ada yang menambahkan ketan hijau, bubur sumsum, atau bahkan kacang merah sebagai pelengkap. Dalam penyajian modern, pisang ijo juga sering diberi topping es krim, sirup cokelat, atau susu kental manis. Hal ini tidak menghilangkan esensinya, tetapi justru menunjukkan fleksibilitas kuliner tradisional yang tetap relevan di era kontemporer.
Dengan mengikuti panduan resep anti gagal ini, siapa pun bisa menikmati sensasi pisang ijo Makassar asli di rumah. Dari rasa manis yang pas, kulit hijau yang kenyal, hingga kuah santan lembut yang melengkapi setiap suapan, kudapan ini tetap mempertahankan keaslian dan filosofi budayanya.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Investasi Domestik Pecah Rekor, Motor Baru Ekonomi Nasional
- 20 Oktober 2025
2.
IHSG Turun, Asing Diam-Diam Borong Saham CASA Jumbo
- 20 Oktober 2025
3.
Daftar Saham Pilihan Pekan Ini, Simak Proyeksi Analis
- 20 Oktober 2025
4.
Pasar Crypto Anjlok, Investor Diminta Waspada dan Cari Peluang
- 20 Oktober 2025
5.
Pendiri Huobi dan Investor Asia Bangun Treasury Ethereum
- 20 Oktober 2025