
JAKARTA - PT Karya Permata Inovasi Indonesia, pemegang saham pengendali PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), melakukan transaksi saham besar-besaran baru-baru ini.
Aksi ini berhasil menarik perhatian pasar karena nilai dan frekuensinya yang signifikan.Setelah sebelumnya menjual 145 juta saham DADA atau setara 1,95% kepemilikan saham pada 8 Oktober 2025, pengendali ini melakukan aksi beli kembali yang intensif.
Setelah penjualan tersebut, posisi kepemilikan saham Karya Permata menyusut menjadi 4,207 miliar saham atau 56,62%.
Baca JugaCek Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni Jayapura-Manokwari Oktober 2025
Namun, hanya beberapa hari kemudian tepatnya pada 14 Oktober 2025, mereka kembali melakukan pembelian saham secara bertahap dalam 21 kali transaksi berbeda yang terjadi dalam satu hari.
Detail Transaksi Pembelian Saham
Pembelian saham yang dilakukan Karya Permata ini berlangsung dengan variasi jumlah saham dan harga yang cukup beragam.
Harga saham yang dibeli berkisar antara Rp152 hingga Rp179 per saham, sementara jumlah saham yang dibeli di tiap transaksi bervariasi dari ratusan ribu hingga puluhan juta saham.
Beberapa transaksi besar termasuk pembelian 67,94 juta saham di harga Rp152 per saham dengan nilai transaksi sebesar Rp10,33 miliar dan pembelian 33,03 juta saham dengan harga Rp153 per saham senilai Rp5,05 miliar.
Selain itu, transaksi lain seperti pembelian 24,55 juta saham di harga Rp160 per saham juga cukup signifikan.
Secara total, nilai transaksi pembelian saham ini mencapai sekitar Rp38,34 miliar, yang menambah total kepemilikan saham Karya Permata menjadi 4,48 miliar saham atau setara 60,23%. Ini berarti kepemilikan mereka meningkat sebesar 3,61% dibanding posisi setelah penjualan awal.
Dampak Terhadap Harga Saham
Meski aksi pembelian besar dilakukan, harga saham DADA justru tidak menunjukkan pergerakan positif. Bahkan, harga saham perusahaan ini mengalami penurunan tajam hingga 14,81% di akhir pekan terakhir menjadi Rp69 per saham.
Penurunan ini merupakan kelanjutan dari tren negatif yang sudah berlangsung selama satu minggu, dengan total pelemahan mencapai 54,6%.
Kondisi ini menandakan bahwa aksi beli saham pengendali belum mampu meredam tekanan pasar yang lebih besar, mungkin akibat sentimen negatif yang mendominasi di pasar modal.
Fluktuasi Harga Saham DADA Sepanjang Tahun
Pergerakan harga saham DADA memang sejak awal tahun ini cukup fluktuatif. Di awal 2025, harga saham tercatat hanya sebesar Rp8 per saham.
Lonjakan dan penurunan yang signifikan sempat membuat saham DADA masuk ke dalam daftar pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena pergerakan harga yang tidak wajar.
Volatilitas harga ini menjadi tantangan tersendiri bagi investor dan pengendali perusahaan. Namun, aksi pengendali membeli saham dalam jumlah besar saat harga sedang turun menunjukkan keyakinan mereka terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Strategi Pengendali dalam Memperkuat Posisi
Pembelian saham yang dilakukan secara bertahap dan beragam harga ini menunjukkan strategi yang hati-hati dari Karya Permata.
Dengan tidak membeli sekaligus dalam jumlah besar di harga yang sama, pengendali berusaha menghindari tekanan berlebihan pada harga saham agar tidak memicu gejolak pasar.
Langkah ini juga memperlihatkan komitmen pengendali untuk mempertahankan dan memperkuat posisi kontrol di perusahaan, di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Kenaikan kepemilikan saham menjadi 60,23% dari sebelumnya 56,62% merupakan bukti usaha pengendali dalam menjaga stabilitas perusahaan dari sisi kepemilikan.
Implikasi untuk Masa Depan Perusahaan
Dengan kontrol saham yang semakin kuat, pengendali memiliki peluang lebih besar untuk menentukan arah dan strategi perusahaan ke depan.
Ini penting agar PT Diamond Citra Propertindo dapat melakukan perbaikan kinerja dan menghadapi tantangan pasar properti yang dinamis.
Di sisi lain, meskipun harga saham saat ini menurun, kepercayaan pengendali terhadap potensi perusahaan bisa menjadi sinyal positif bagi investor lain. Mereka bisa melihat adanya komitmen untuk membangun nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Aksi pengendali PT Diamond Citra Propertindo melalui PT Karya Permata Inovasi Indonesia dalam membeli saham DADA di tengah penurunan harga menunjukkan langkah strategis untuk memperkuat kontrol.
Meskipun harga saham mengalami penurunan signifikan, pengendali tetap optimistis dengan melakukan pembelian secara bertahap dan hati-hati.
Fluktuasi harga saham yang tinggi sejak awal tahun menjadi tantangan tersendiri, namun peningkatan kepemilikan saham oleh pengendali dapat menjadi landasan bagi perbaikan kinerja perusahaan.
Pasar tentu akan terus memantau bagaimana pengendali dan manajemen DADA menghadapi kondisi ini dan mengambil langkah untuk mengembalikan kepercayaan investor.
Dengan langkah ini, pengendali berharap dapat menjaga stabilitas dan memberikan sinyal positif untuk masa depan PT Diamond Citra Propertindo meskipun pasar sedang menghadapi tekanan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Strategi Pertamina NRE Percepat Komersialisasi Energi Bersih
- 20 Oktober 2025
2.
4.
Daftar Tarif Listrik PLN Oktober 2025, Harga Stabil Minggu Ini
- 20 Oktober 2025