Senin, 20 Oktober 2025

Pertamina PHSS Terapkan Teknologi Baru Tingkatkan Produksi Minyak

Pertamina PHSS Terapkan Teknologi Baru Tingkatkan Produksi Minyak
Pertamina PHSS Terapkan Teknologi Baru Tingkatkan Produksi Minyak

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) berhasil mencatatkan prestasi signifikan dalam pengelolaan lapangan migas mature melalui penerapan teknologi Through-Tubing Electric Submersible Pump (TTESP).

Teknologi pompa listrik berukuran ringkas ini dapat dioperasikan tanpa memerlukan rig, sehingga mempercepat proses peningkatan produksi. Dengan TTESP, produksi harian sumur-sumur di Southern Area Operation Wilayah Kerja Sanga Sanga di Kalimantan Timur meningkat hingga 150%, dari sebelumnya rata-rata 60 barel per hari menjadi 150 barel per hari.

Southern Area Operation mencakup lapangan-lapangan strategis seperti Lapangan Mutiara, Pamaguan, dan Beras. Penerapan inovasi ini menunjukkan bagaimana PHSS memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lapangan mature, sekaligus memastikan pasokan energi berkelanjutan bagi pembangunan nasional.

Baca Juga

Bappenas Dorong Bali Jadi Model Ekonomi Berkelanjutan Nasional

Iva Kurnia Mahardi, Manager PHSS Field, menekankan pentingnya inovasi dalam strategi perusahaan. “Kami menerapkan inovasi dan teknologi sebagai langkah strategis Perusahaan dalam menahan laju penurunan produksi, meningkatkan recovery rate, mempertahankan tingkat produksi, dan menahan laju penurunan produksi alamiah lapangan-lapangan migas yang sudah mature di wilayah Kalimantan,” jelasnya.

Penerapan TTESP untuk Lapangan Mature

Sumur-sumur mature di WK Sanga Sanga memiliki karakteristik reservoir multi-layer yang banyak menggunakan teknik pengeboran monobore dan sistem gas lift. Tantangan utama pada lapangan ini adalah menjaga stabilitas produksi dengan teknologi terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, PHSS mengembangkan TTESP, sistem pompa yang dipasang langsung melalui pipa produksi dengan diameter di bawah 3 inci, tanpa workover rig, hanya menggunakan spooler unit.

Menurut Iva, teknologi TTESP tidak hanya menstabilkan produksi tetapi juga mampu meningkatkan output sumur hingga 150 persen. Sistem ini efektif diterapkan pada lapangan-lapangan mature, memberikan solusi praktis untuk mempertahankan produktivitas serta memperpanjang umur lapangan. Dengan metode konvensional yang memerlukan waktu dan biaya lebih besar, TTESP menonjol sebagai inovasi hemat waktu dan efisien.

Keberhasilan implementasi teknologi ini juga mendapatkan pengakuan luas. Sejak 2023 hingga 2025, TTESP meraih lebih dari tujuh penghargaan nasional dan internasional, termasuk nominasi Penghargaan Efisiensi Energi Nasional ESDM dan Jury Prize dari China Association of Invention. Dukungan SKK Migas turut memperkuat posisi PHSS sebagai perusahaan yang adaptif dan inovatif dalam mengelola lapangan mature.

Efisiensi Operasional dan Dampak Ekonomi

Penerapan TTESP tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi, tetapi juga menambah potensi pendapatan hingga USD 32 juta. Hal ini berasal dari kombinasi kenaikan produksi minyak, peningkatan efisiensi, dan keandalan operasi. Proses instalasi yang hanya memakan waktu satu hari kerja memberikan efisiensi tinggi dibandingkan metode konvensional.

Selain manfaat finansial, teknologi TTESP meningkatkan kemampuan adaptasi PHSS terhadap tantangan operasional yang semakin kompleks. Stabilitas produksi yang lebih baik memungkinkan perusahaan menjaga aliran migas secara konsisten, mengurangi downtime, dan meningkatkan efektivitas pemanfaatan sumber daya. Langkah ini sejalan dengan komitmen PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan energi berkelanjutan sesuai Asta Cita pemerintah.

Inovasi ini diharapkan menjadi model bagi lapangan-lapangan lain di Indonesia. Dengan mengadopsi teknologi serupa, lapangan mature di wilayah lain dapat meningkatkan produksi dan efisiensi, sekaligus mendukung target pemerintah mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2029 atau 2030.

Kontribusi Terhadap Ketahanan Energi Nasional

Keberhasilan PHSS dengan teknologi TTESP menegaskan peran strategis perusahaan dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Peningkatan produksi lapangan mature secara signifikan tidak hanya menambah pasokan minyak dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi Pertamina sebagai pelaku industri migas yang kompetitif dan berorientasi pada keberlanjutan.

Dengan inovasi berkelanjutan, PHSS menunjukkan bahwa pengelolaan lapangan mature dapat dilakukan secara efisien, adaptif, dan menguntungkan secara ekonomi. Teknologi TTESP menjadi contoh implementasi teknologi canggih yang mendukung pencapaian target energi nasional, sambil menjaga keberlanjutan produksi migas.

“Penerapan inovasi dan teknologi akan meningkatkan kemampuan adaptasi Perusahaan terhadap tantangan operasional dan bisnis yang semakin kompleks sehingga dapat menjaga keberlanjutan produksi migas,” tutup Iva. Dengan pendekatan ini, PHSS membuktikan bahwa kolaborasi teknologi, strategi bisnis, dan efisiensi operasional menjadi kunci sukses pengelolaan sumber daya alam yang mature, sekaligus mendukung pembangunan Indonesia berkelanjutan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Sawit Jambi Tembus Rp3.666 per Kg Oktober 2025

Harga Sawit Jambi Tembus Rp3.666 per Kg Oktober 2025

Jember Dapat Tambahan 10 Ribu Rumah Subsidi Oktober 2025

Jember Dapat Tambahan 10 Ribu Rumah Subsidi Oktober 2025

Harga Gabah Tetap Tinggi Meski Panen Raya Indramayu Tiba

Harga Gabah Tetap Tinggi Meski Panen Raya Indramayu Tiba

Pertamina Tekan Emisi Lewat PLTS Rokan Berkapasitas 25,7 MWp

Pertamina Tekan Emisi Lewat PLTS Rokan Berkapasitas 25,7 MWp

Tarif Token Listrik PLN Terbaru Berlaku Mulai 20-26 Oktober 2025

Tarif Token Listrik PLN Terbaru Berlaku Mulai 20-26 Oktober 2025