Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Jumat 17 Oktober 2025
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang mulai berlaku sejak 1 Oktober 2025.
Penyesuaian harga ini mengikuti Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas regulasi sebelumnya terkait formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM umum jenis bensin dan solar.
Penyesuaian ini diharapkan bisa menyeimbangkan kebutuhan energi nasional sekaligus menyesuaikan dengan fluktuasi harga minyak dunia dan biaya distribusi.
Baca Juga
Dasar Hukum Penyesuaian Harga BBM
Harga BBM yang dijual oleh Pertamina diatur dalam Keputusan Menteri ESDM, yang mengacu pada formula harga dasar sebagai pedoman perhitungan harga jual eceran BBM umum.
Perubahan formula ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi pasar global dan faktor-faktor biaya lain seperti pajak dan biaya distribusi.
Keputusan Menteri Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 mengatur revisi terhadap Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020, memberikan dasar hukum yang kuat bagi Pertamina untuk menyesuaikan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamina Dex dan Dexlite.
Harga BBM Nonsubsidi Terbaru
Penyesuaian harga terbaru mempengaruhi BBM nonsubsidi jenis Pertamina Dex dan Dexlite yang mengalami kenaikan harga, sementara harga BBM nonsubsidi lainnya seperti Pertamax, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo tetap stabil.
Untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5 persen, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya:
Dexlite: naik menjadi Rp13.700 per liter dari Rp13.600 per liter
Pertamina Dex: naik menjadi Rp14.000 per liter dari Rp13.850 per liter
Pertamax: tetap di Rp12.200 per liter
Pertamax Turbo: tetap di Rp13.100 per liter
Pertamax Green 95: tetap di Rp13.000 per liter
Harga BBM subsidi juga tidak berubah, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan Bio Solar Rp6.800 per liter.
Rincian Harga BBM Pertamina Per Wilayah
Harga BBM Pertamina bervariasi sesuai dengan daerah, terutama karena adanya perbedaan pajak dan biaya distribusi. Berikut adalah daftar harga BBM nonsubsidi per 17 Oktober 2025 berdasarkan wilayah:
Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, Pertamina Dex Rp14.300
Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertamax Rp11.500, Dexlite Rp12.800
FTZ Batam
Pertamax Rp11.700, Pertamax Turbo Rp12.450, Pertamina Dex Rp13.300, Dexlite Rp13.000
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.700, Dexlite Rp14.300, Pertamina Dex Rp14.600
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.100, Pertamax Green 95 Rp13.000, Dexlite Rp13.700, Pertamina Dex Rp14.000
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Pertamax Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.100, Dexlite Rp13.700, Pertamina Dex Rp14.000, Bio Solar Nonsubsidi khusus NTT Rp13.600
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, Pertamina Dex Rp14.300
Kalimantan Selatan
Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.700, Dexlite Rp14.300, Pertamina Dex Rp14.600
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, Pertamina Dex Rp14.300
Maluku, Maluku Utara
Pertamax Rp12.500, Dexlite Rp14.000
Papua dan wilayah sekitarnya
Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.400 (khusus Papua), Dexlite Rp14.000, Pertamina Dex Rp14.300 (khusus Papua dan Papua Barat Daya)
Harga BBM Subsidi Tetap, Dampak Bagi Masyarakat
Harga BBM subsidi, yakni Pertalite dan Bio Solar, tetap stabil sesuai kebijakan pemerintah. Pertalite dijual Rp10.000 per liter dan Bio Solar Rp6.800 per liter, harga yang relatif terjangkau untuk meringankan beban masyarakat kelas menengah ke bawah.
Stabilitas harga BBM subsidi ini penting untuk menjaga kestabilan sosial dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat yang sangat bergantung pada bahan bakar minyak dalam kehidupan sehari-hari dan sektor usaha kecil.
Permasalahan Pembelian BBM oleh SPBU Swasta
Ada pula berita mengenai pembatalan pembelian BBM impor dari Pertamina oleh beberapa SPBU swasta. Salah satu alasan utamanya adalah persoalan administratif terkait dokumen Certificate of Origin yang menjadi syarat penting dalam transaksi impor BBM.
Kondisi ini sempat menimbulkan kekhawatiran terkait ketersediaan stok BBM di pasaran, terutama di wilayah tertentu. Namun, Pertamina terus berupaya menjaga distribusi agar pasokan tetap lancar.
Penyesuaian harga BBM nonsubsidi oleh Pertamina pada awal Oktober 2025 ini merupakan langkah strategis yang diambil untuk menyesuaikan kondisi pasar energi global dan mempertahankan kelangsungan distribusi energi di dalam negeri.
Sementara itu, harga BBM subsidi tetap dipertahankan agar dapat menjangkau masyarakat luas dengan harga terjangkau. Pengawasan kualitas BBM juga terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Masyarakat dianjurkan untuk selalu mengikuti informasi resmi dari Pertamina terkait harga dan kualitas BBM, serta memahami dinamika pasar energi agar dapat beradaptasi dengan perubahan harga BBM secara bijak.
Rekomendasi
