Kamis, 18 Desember 2025

Ini 5 Sektor Ekonomi Terbesar Menjadi Fokus Penyaluran Pembiayaan Multifinance Nasional

Ini 5 Sektor Ekonomi Terbesar Menjadi Fokus Penyaluran Pembiayaan Multifinance Nasional
Ini 5 Sektor Ekonomi Terbesar Menjadi Fokus Penyaluran Pembiayaan Multifinance Nasional

JAKARTA - Industri multifinance Indonesia mencatat pertumbuhan yang stabil di tengah dinamika ekonomi nasional. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 505,3 triliun per Oktober 2025. Angka ini menunjukkan bahwa sektor pembiayaan non-bank tetap menjadi tulang punggung pergerakan modal dan likuiditas di berbagai sektor ekonomi.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, menyampaikan bahwa sebagian besar penyaluran pembiayaan terkonsentrasi pada lima sektor ekonomi utama. “Lima sektor ini menjadi kontributor terbesar terhadap total pembiayaan industri multifinance, dan peranannya cukup strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Agusman.

Baca Juga

Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tajam Dipicu Sentimen Pasar Global

Perdagangan Menjadi Sektor Pembiayaan Terbesar

Sektor perdagangan tercatat sebagai penerima pembiayaan terbesar di industri multifinance, dengan nilai mencapai Rp 90,88 triliun atau 17,07% dari total piutang pembiayaan. Pembiayaan ini sebagian besar digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan modal kerja pedagang, baik grosir maupun eceran. Agusman menekankan bahwa perdagangan tetap menjadi motor utama perputaran ekonomi, sehingga penyaluran pembiayaan di sektor ini terus mendapatkan perhatian dari multifinance.

Aktivitas Penyewaan dan Industri Pengolahan Mendukung Perekonomian

Di posisi kedua, sektor aktivitas penyewaan menerima pembiayaan sebesar Rp 55,70 triliun, mewakili 10,46% dari total piutang. Sektor ini mencakup penyewaan peralatan, kendaraan, hingga fasilitas industri yang berperan penting dalam mendukung mobilitas bisnis dan efisiensi operasional.

Sementara itu, industri pengolahan menjadi sektor ketiga dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 52,81 triliun atau 9,92% dari total piutang industri. Pembiayaan di sektor ini berperan untuk modal kerja dan ekspansi kapasitas produksi, sehingga mampu mendorong pertumbuhan nilai tambah serta penciptaan lapangan kerja.

Sektor Jasa Lainnya dan Pertambangan Ikut Dominasi Pembiayaan

Selain itu, sektor aktivitas jasa lainnya menyerap pembiayaan sebesar Rp 46,20 triliun, dengan kontribusi 8,68% terhadap total piutang. Sektor ini meliputi layanan profesional, konsultasi, logistik, dan berbagai aktivitas jasa pendukung bisnis lainnya. Penyaluran di sektor ini menunjukkan bahwa multifinance tidak hanya menyalurkan dana ke sektor riil, tetapi juga ke ekosistem jasa yang menopang ekonomi modern.

Sektor pertambangan dan penggalian menempati posisi kelima dengan piutang pembiayaan sebesar Rp 43,81 triliun, atau 8,23% dari total. Pembiayaan ini digunakan untuk mendukung eksplorasi, produksi, serta pengelolaan sumber daya alam, yang tetap menjadi andalan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Modal Kerja Tetap Menjadi Motor Utama Pertumbuhan

Agusman menekankan bahwa pembiayaan modal kerja menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan industri multifinance. Per Oktober 2025, pembiayaan modal kerja tumbuh 9,28% Year on Year (YoY) atau senilai Rp 53,19 triliun, setara 10,53% dari total piutang industri. “Pembiayaan modal kerja mendukung kelangsungan operasi perusahaan dan menjaga daya beli masyarakat, sehingga tetap menjadi fokus industri multifinance,” ujar Agusman.

Profil Risiko Pembiayaan Masih Terjaga

Dalam hal risiko, industri multifinance masih menunjukkan kinerja yang sehat. Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,83% per Oktober 2025, sedikit membaik dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,84%. Sementara NPF gross tercatat stabil di level 2,47%. Kondisi ini mencerminkan pengelolaan risiko yang hati-hati serta seleksi portofolio yang cermat oleh perusahaan multifinance.

Peran Strategis Multifinance dalam Ekonomi Nasional

Secara keseluruhan, penyaluran pembiayaan industri multifinance menunjukkan bahwa sektor ini berperan signifikan dalam mendukung pergerakan ekonomi. Dengan fokus pada sektor perdagangan, penyewaan, industri pengolahan, jasa, dan pertambangan, multifinance menjadi instrumen penting dalam memfasilitasi modal kerja, ekspansi usaha, dan pengembangan kapasitas produksi.

Agusman menekankan bahwa OJK akan terus memantau perkembangan industri dan memastikan profil risiko tetap terkendali. “Kami memastikan industri multifinance berperan optimal dalam menopang perekonomian nasional tanpa mengorbankan kualitas aset dan manajemen risiko,” jelasnya.

Optimisme Pertumbuhan Industri Multifinance

Pertumbuhan industri multifinance diprediksi akan tetap stabil seiring pemulihan ekonomi nasional dan meningkatnya permintaan modal kerja dari sektor riil. Dengan penyaluran pembiayaan yang terfokus pada sektor strategis, industri multifinance diharapkan mampu mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Selain itu, penetrasi pembiayaan di sektor jasa dan penyewaan juga menunjukkan bahwa multifinance dapat beradaptasi dengan kebutuhan ekonomi modern. Hal ini termasuk mendukung teknologi, logistik, dan layanan bisnis lainnya yang menjadi fondasi ekosistem ekonomi digital.

Dengan demikian, industri multifinance tetap menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia, yang kinerjanya tidak hanya tercermin dari pertumbuhan piutang, tetapi juga dari kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi nasional.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

IHSG Menguat Tipis Sesi Pertama Perdagangan Didukung Saham Unggulan

IHSG Menguat Tipis Sesi Pertama Perdagangan Didukung Saham Unggulan

Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik

Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik

IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini Analis Rilis Rekomendasi Saham Unggulan

IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini Analis Rilis Rekomendasi Saham Unggulan

IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA

IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA

Peran Crypto Ubah Keuangan AI Privasi Global Menuju Era Baru

Peran Crypto Ubah Keuangan AI Privasi Global Menuju Era Baru