Jumat, 19 Desember 2025

Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik

Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik
Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik

JAKARTA - Pergerakan saham perbankan kembali menjadi sorotan pelaku pasar setelah tekanan jual asing muncul pada perdagangan awal pekan. 

Salah satu emiten yang mencuri perhatian adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI yang mengalami koreksi cukup signifikan.

Koreksi harga saham ini terjadi di tengah sentimen pasar yang masih berfluktuasi. Meski demikian, sejumlah analis tetap menilai fundamental BBRI masih solid dan memiliki prospek menarik dalam jangka menengah hingga panjang.

Baca Juga

Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tajam Dipicu Sentimen Pasar Global

Kondisi tersebut membuat saham BBRI berada pada persimpangan antara tekanan jangka pendek dan peluang pemulihan. Investor pun mulai mencermati kembali arah pergerakan saham bank pelat merah ini.

Tekanan Jual Asing Warnai Pergerakan Saham

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tercatat melemah pada perdagangan Selasa. Harga saham BBRI anjlok 2,38 persen ke level Rp 3.690.

Pelemahan ini terjadi seiring dengan derasnya aksi jual oleh investor asing. Saham emiten perbankan BUMN tersebut tercatat banyak dilepas oleh pelaku pasar global.

Data perdagangan menunjukkan sebanyak 237,95 juta saham BBRI berpindah tangan. Frekuensi transaksi tercatat mencapai 45.520 kali dengan nilai transaksi sebesar Rp 886,7 miliar.

Investor asing membukukan net sell pada saham berkode BBRI senilai Rp 264,61 miliar. Aksi ini memberikan tekanan signifikan terhadap pergerakan harga saham.

Pelemahan ini sekaligus menjadi pembalikan arah setelah sehari sebelumnya saham BBRI mencatatkan lonjakan. Pada perdagangan Senin (15/12/2025), saham BRI ditutup melonjak 4,13 persen.

Rekomendasi Analis Masih Optimistis

Di tengah koreksi harga saham, pandangan analis terhadap prospek BBRI tetap cenderung positif. Samuel Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi buy untuk saham Bank Rakyat Indonesia.

Perusahaan sekuritas tersebut menetapkan target harga saham BBRI di level Rp 4.400. Target ini menunjukkan potensi kenaikan yang cukup besar dari posisi harga saat ini.

Selain itu, target harga konsensus untuk saham BRI juga berada di level yang lebih tinggi. Konsensus analis mematok target harga saham BBRI sebesar Rp 4.605.

Rekomendasi positif ini mencerminkan keyakinan analis terhadap kekuatan fundamental BRI. Bank ini dinilai memiliki basis bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

Optimisme analis juga didukung oleh posisi BRI sebagai bank dengan fokus pada segmen mikro dan UMKM. Segmen ini dinilai tetap memiliki prospek pertumbuhan yang solid.

Momentum Akhir Tahun Sektor Perbankan

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas atau BRIDS menilai sektor perbankan berpeluang mendapatkan momentum positif menjelang akhir tahun. Penilaian ini disampaikan pada awal pekan.

Menurut BRIDS, saham-saham perbankan berpotensi mengalami window dressing. Hal ini disebabkan kinerja sektor perbankan yang masih underperform terhadap IHSG.

Selain itu, valuasi saham perbankan dinilai relatif murah dibandingkan rata-rata historis. Kondisi ini membuka peluang bagi investor institusi untuk kembali masuk.

Fundamental sektor perbankan juga dinilai mulai menunjukkan stabilitas. Pertumbuhan kredit disebut telah mendekati titik terendah atau bottom.

BRIDS menilai bahwa katalis pendukung lainnya berasal dari potensi rotasi dana institusi. Sektor perbankan yang likuid dan berkapitalisasi besar dinilai cocok untuk penempatan dana di akhir tahun.

Faktor Fundamental dan Valuasi Menarik

BRIDS juga menyoroti sejumlah faktor fundamental yang mendukung prospek saham bank besar, termasuk BBRI. Salah satunya adalah kebijakan moneter yang lebih longgar.

Kebijakan ini berpotensi menurunkan cost of fund bagi perbankan. Penurunan biaya dana diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kredit dan menjaga margin bunga bersih atau NIM.

Selain itu, kualitas aset perbankan dinilai relatif terjaga. Tingkat kredit bermasalah atau NPL masih berada dalam kondisi terkendali.

Dari sisi valuasi, saham perbankan termasuk BBRI dinilai menarik. Price to book value atau PBV saham bank besar berada di bawah rata-rata historisnya.

Dividend yield saham perbankan juga menjadi daya tarik tersendiri. BRIDS mencatat dividend yield sektor ini berada di kisaran 7 hingga 9 persen.

“Bank besar diunggulkan karena laba stabil, likuiditas tinggi, dan konsistensi dividen,” ungkap ulasan BRIDS yang dikutip Selasa.

Pandangan tersebut memperkuat keyakinan bahwa tekanan harga saham BBRI saat ini lebih bersifat jangka pendek. Fundamental jangka panjang dinilai masih solid.

Bagi investor jangka panjang, kondisi koreksi ini justru dapat menjadi peluang akumulasi. Namun, pelaku pasar tetap disarankan mencermati dinamika global dan pergerakan dana asing.

Dengan kombinasi valuasi menarik, fundamental yang stabil, serta rekomendasi positif dari analis, saham BBRI masih memiliki potensi pemulihan. Arah pergerakan selanjutnya akan sangat bergantung pada sentimen pasar dan stabilitas ekonomi ke depan.

Enday Prasetyo

Enday Prasetyo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

IHSG Menguat Tipis Sesi Pertama Perdagangan Didukung Saham Unggulan

IHSG Menguat Tipis Sesi Pertama Perdagangan Didukung Saham Unggulan

IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini Analis Rilis Rekomendasi Saham Unggulan

IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini Analis Rilis Rekomendasi Saham Unggulan

IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA

IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA

Peran Crypto Ubah Keuangan AI Privasi Global Menuju Era Baru

Peran Crypto Ubah Keuangan AI Privasi Global Menuju Era Baru

Harga Crypto Terkini Lesu Bitcoin Ethereum Tertekan Pasar Global

Harga Crypto Terkini Lesu Bitcoin Ethereum Tertekan Pasar Global