Jumat, 19 Desember 2025

IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA

IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA
IHSG Sesi Pertama Stagnan Saham JAYA SUPA Kompak Cetak ARA

JAKARTA - Pergerakan pasar saham domestik pada sesi pertama perdagangan Kamis mencerminkan sikap wait and see pelaku pasar. 

Indeks Harga Saham Gabungan bergerak terbatas dan berakhir nyaris tanpa perubahan, meskipun di sisi lain sejumlah saham justru mencuri perhatian lewat lonjakan harga signifikan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar tidak sepenuhnya sepi minat. Rotasi dana ke saham-saham tertentu masih terjadi, terutama pada emiten dengan sentimen jangka pendek yang kuat dan likuiditas yang meningkat.

Baca Juga

Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tajam Dipicu Sentimen Pasar Global

Di tengah pergerakan indeks yang cenderung datar, fenomena saham-saham yang mencetak auto reject atas menjadi sorotan tersendiri. Situasi ini menandakan adanya peluang selektif di tengah pasar yang relatif stagnan.

Pergerakan IHSG Pada Sesi Pertama Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia pada sesi I, Kamis, ditutup stagnan di level 8.678. IHSG hanya menguat tipis 0,97 poin dibandingkan penutupan sebelumnya.

Selama sesi berlangsung, IHSG bergerak dalam rentang terbatas antara level 8.656 hingga 8.730. Nilai transaksi yang tercatat mencapai sekitar Rp10 triliun.

Pergerakan indeks yang relatif datar ini mencerminkan keseimbangan antara tekanan jual dan minat beli. Investor terlihat belum mengambil posisi agresif menunggu kepastian sentimen berikutnya.

Aktivitas perdagangan masih berlangsung normal dengan partisipasi pelaku pasar yang cukup beragam. Namun, dorongan untuk membawa indeks bergerak signifikan masih terbatas.

Kinerja Sektor Penopang dan Penekan Indeks

Pergerakan IHSG pada sesi pertama turut dipengaruhi oleh kinerja sektoral yang beragam. Sejumlah sektor mencatatkan penguatan dan menjadi penopang indeks.

Sektor keuangan mencatatkan kenaikan sebesar 0,47 persen. Penguatan ini menjadi salah satu faktor yang menahan pelemahan IHSG lebih dalam.

Sektor konsumer non primer juga bergerak positif dengan kenaikan 0,19 persen. Selain itu, sektor transportasi mencatatkan penguatan paling besar di antara sektor lain, yakni sebesar 0,58 persen.

Di sisi lain, tekanan terlihat pada beberapa sektor lainnya. Sektor konsumer primer mengalami penurunan, diikuti sektor teknologi dan infrastruktur.

Sektor energi, industri, serta material dasar juga tercatat berada di zona merah. Pelemahan sektor-sektor tersebut membatasi ruang gerak IHSG pada sesi ini.

Saham Cetak ARA di Tengah Indeks Datar

Meski IHSG bergerak stagnan, sejumlah saham justru mencatatkan lonjakan harga signifikan hingga menyentuh auto reject atas. Saham-saham ini menjadi magnet perhatian investor pada sesi perdagangan pagi hingga siang.

Saham JAYA mencatatkan kenaikan paling mencolok dengan lonjakan 34,62 persen ke level Rp140. Pergerakan ini membuat saham tersebut langsung menyentuh batas atas perdagangan.

Selain itu, saham SUPA juga mencetak auto reject atas dengan kenaikan 24,68 persen ke level Rp985. Kinerja SUPA menjadi salah satu yang paling diperhatikan pada sesi ini.

Saham RLCO turut mencatatkan penguatan signifikan sebesar 24,56 persen ke level Rp1.065. Lonjakan ini mempertegas tingginya minat beli pada saham tersebut.

Tidak hanya itu, saham DPUM melonjak 26,32 persen ke level Rp240. Sementara saham PORT juga mengalami penguatan 18,32 persen ke level Rp1.195.

Kenaikan tajam saham-saham tersebut menunjukkan adanya perburuan peluang jangka pendek oleh investor. Aksi spekulatif masih terlihat di tengah pergerakan indeks yang cenderung mendatar.

Rekam Jejak Perdagangan dan Minat Investor Asing

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah tipis 9,13 poin atau 0,11 persen ke level 8.677. Meski demikian, investor asing justru mencatatkan pembelian bersih.

Pemodal asing membukukan net buy saham senilai Rp280,47 miliar. Data ini menunjukkan bahwa minat investor asing terhadap pasar saham domestik masih terjaga.

Net buy terbesar tercatat pada saham CARE dengan nilai Rp648,76 miliar. Saham IMPC juga mencatatkan pembelian bersih asing senilai Rp311,75 miliar.

Selain itu, saham FILM turut masuk dalam daftar incaran investor asing dengan nilai net buy mencapai Rp113,87 miliar. Aksi beli ini memberikan sinyal positif terhadap saham-saham tertentu.

Menariknya, meski IHSG melemah tipis pada hari sebelumnya, sejumlah saham juga mencatatkan kenaikan hingga auto reject atas. Kondisi ini kembali menegaskan adanya peluang di luar pergerakan indeks.

Saham DPUM sebelumnya tercatat melonjak 34,75 persen ke level Rp190. Saham RMKO menguat 25 persen ke Rp310, sementara saham PIPA naik 25 persen ke Rp260.

Saham RLCO juga mencatatkan kenaikan 24,82 persen ke level Rp855. Saham SSTM turut menguat 24,75 persen ke level Rp2.520.

Auto reject atas juga dialami saham SUPA yang naik 24,41 persen ke Rp790. Saham KDTN melonjak 24,71 persen ke level Rp1.060.

Selain itu, saham ESTA naik 24,69 persen ke Rp404. Saham NATO juga menguat 24,41 persen ke level Rp316.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun IHSG bergerak stagnan, dinamika perdagangan saham tetap berlangsung aktif. Investor terlihat lebih selektif dalam memilih saham yang dinilai memiliki potensi pergerakan cepat.

Ke depan, pelaku pasar diperkirakan masih akan mencermati sentimen eksternal dan domestik. Pergerakan IHSG diprediksi tetap fluktuatif dengan peluang selektif pada saham-saham tertentu.

Enday Prasetyo

Enday Prasetyo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

IHSG Menguat Tipis Sesi Pertama Perdagangan Didukung Saham Unggulan

IHSG Menguat Tipis Sesi Pertama Perdagangan Didukung Saham Unggulan

Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik

Prospek Saham BBRI Di Tengah Tekanan Asing Masih Menarik

IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini Analis Rilis Rekomendasi Saham Unggulan

IHSG Berpotensi Koreksi Hari Ini Analis Rilis Rekomendasi Saham Unggulan

Peran Crypto Ubah Keuangan AI Privasi Global Menuju Era Baru

Peran Crypto Ubah Keuangan AI Privasi Global Menuju Era Baru

Harga Crypto Terkini Lesu Bitcoin Ethereum Tertekan Pasar Global

Harga Crypto Terkini Lesu Bitcoin Ethereum Tertekan Pasar Global