Rabu, 10 September 2025

Harga Minyak Mentah Jatuh: AS Alami Kenaikan Persediaan, Kekhawatiran Perang Dagang Memuncak

Harga Minyak Mentah Jatuh: AS Alami Kenaikan Persediaan, Kekhawatiran Perang Dagang Memuncak
Harga Minyak Mentah Jatuh: AS Alami Kenaikan Persediaan, Kekhawatiran Perang Dagang Memuncak

JAKARTA - Dalam perkembangan pasar yang mengejutkan, harga minyak mentah dunia jatuh lebih dari 2% pada Rabu, 6 Februari 2025. Laporan terbaru menunjukkan lonjakan signifikan dalam persediaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat, mengindikasikan adanya penurunan permintaan dari salah satu konsumen minyak terbesar di dunia. Berita ini semakin menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi global, terutama dengan adanya isu perang dagang baru antara dua ekonomi raksasa dunia, Amerika Serikat dan China.

Kenaikan Tajam Persediaan Minyak di AS

Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS melonjak tajam selama minggu terakhir. Lonjakan ini terjadi di tengah kilang-kilang yang tengah melakukan pemeliharaan karena lemahnya permintaan bensin. Seiring dengan naiknya cadangan minyak, harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI), dua tolok ukur utama harga minyak global, mengalami penurunan signifikan.

John Kilduff, mitra di Again Capital di New York, menyampaikan pandangannya tentang situasi ini: "Para kilang saat ini tidak membutuhkan minyak mentah. Mereka bergegas melakukan pemeliharaan, mengingat lemahnya permintaan bensin yang kita lihat." Pernyataan ini memberikan gambaran situasional tentang bagaimana operasional kilang berdampak langsung pada pasokan dan permintaan minyak mentah di AS.

Memudarnya Permintaan Global dan Kekhawatiran Perang Dagang

Selain permasalahan domestik di AS, ketegangan geopolitik turut berkontribusi terhadap kelesuan pasar minyak. Perang dagang baru antara AS dan China bukan hanya sekadar berita sensasional, melainkan kenyataan yang harus dihadapi oleh pasar global. China, sebagai importir energi terbesar di dunia, baru saja mengumumkan penerapan tarif impor pada minyak, gas alam cair, dan batu bara dari Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan sebagai balasan atas tarif yang dikenakan oleh AS pada ekspor China.

"Pengenaan tarif oleh China pada impor AS mengurangi permintaan untuk komoditas tersebut, yang perlu dialihkan ke pasar lain," jelas Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates. Pernyataan Lipow menyoroti dampak langsung dari kebijakan perdagangan internasional pada permintaan energi global dan harga minyak mentah.

Dampak Tarif pada Harga Minyak

Selama sesi perdagangan terakhir, harga minyak mentah Brent turun USD 1,59 atau 2,09%, mengakhiri perdagangan di level USD 74,61 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI AS mengalami penurunan lebih tajam, jatuh USD 1,67 atau 2,3% menjadi USD 71,03 per barel. Pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kemampuan kedua negara dalam mengelola tensi perdagangan yang meningkat.

Peningkatan tarif yang diumumkan China menambah ketidakpastian di antara para pelaku pasar. Efek dari kebijakan ini memperdalam kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dapat berdampak pada permintaan energi jangka panjang.

Prospek Ekonomi Global yang Semakin Suram

Investor kini bersiap diri menghadapi kemungkinan perlambatan ekonomi global lebih lanjut. Ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, AS dan China, memiliki implikasi luas yang dapat mempengaruhi lintasan pemulihan ekonomi dunia setelah beberapa tahun mengalami krisis yang menghantam banyak sektor.

Dengan ketidakpastian yang mengelilingi pembicaraan perdagangan dan dampaknya pada permintaan energi, analis pasar berspekulasi bahwa harga minyak dapat terus menghadapi tekanan. Beberapa prediksi bahkan menyebutkan bahwa harga minyak mungkin akan terus tertekan sampai adanya resolusi yang jelas terkait ketegangan tarif antara dua negara tersebut.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OPEC+ Kendalikan Pasokan, Harga Minyak Dunia Naik Lagi

OPEC+ Kendalikan Pasokan, Harga Minyak Dunia Naik Lagi

Pertamina Umumkan Penurunan Harga BBM, Efektif Hari Ini

Pertamina Umumkan Penurunan Harga BBM, Efektif Hari Ini

Rincian Tarif Listrik PLN Subsidi Non Subsidi September

Rincian Tarif Listrik PLN Subsidi Non Subsidi September

Pemerintah Siapkan Strategi Atur Produksi Batu Bara

Pemerintah Siapkan Strategi Atur Produksi Batu Bara

Pilihan Rumah Murah di Kabupaten Probolinggo Terbaru

Pilihan Rumah Murah di Kabupaten Probolinggo Terbaru