Menpora Erick Thohir Dorong Transformasi Olahraga Nasional Indonesia
- Jumat, 31 Oktober 2025
 
                                             JAKARTA - Transformasi olahraga nasional tidak bisa lepas dari introspeksi diri.
Hal ini ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) 2025 di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta.
Menurut Erick, introspeksi bukan sekadar evaluasi formal, melainkan langkah penting untuk memastikan sistem olahraga Indonesia lebih inklusif, profesional, dan berorientasi hasil.
Baca Juga
“Sebelum melakukan evaluasi dan transformasi di Kemenpora, kami terlebih dahulu melakukan introspeksi diri. Beberapa hal sudah kami koreksi, salah satunya adalah pencabutan Permenpora, sebagai langkah bahwa jika kita ingin maju, kita harus memiliki tenggang rasa dan saling menghormati sebagai satu keluarga besar olahraga,” ujar Menpora Erick Thohir.
Pernyataan ini menegaskan bahwa pembenahan tata kelola olahraga nasional harus diawali dari kesadaran diri dan komitmen memperbaiki kelemahan internal.
Perencanaan Jangka Panjang untuk Prestasi Olimpiade
Dalam kesempatan tersebut, Erick menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang bagi cabang olahraga yang berpotensi di Olimpiade, termasuk balap sepeda. Ia berharap ISSI dapat menyusun roadmap pembinaan yang terukur, berkesinambungan, dan berbasis sport science.
“Sepeda adalah cabang yang masuk Olimpiade. Saya berharap ISSI sudah memiliki roadmap yang jelas dan target yang terukur. Ketika kita bicara olahraga, kita sedang berbicara tentang duta bangsa yang mencerminkan kejayaan Indonesia. Oleh karena itu, kita harus mengirim atlet terbaik,” tegas Menpora.
Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan cabang olahraga tidak hanya ditentukan oleh bakat atlet, tetapi juga oleh manajemen pembinaan yang matang, strategi jangka panjang, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam proses latihan.
Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi
Erick juga menyoroti peran penting kepemimpinan dan struktur organisasi dalam menentukan keberhasilan pembinaan atlet. Ia menilai ISSI di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi (Purn) Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan arah pembinaan yang progresif, kolaboratif, dan berdampak nyata terhadap prestasi atlet.
“Saya yakin roadmap yang dimiliki akan menjadi keunggulan ISSI. Salah satu kelemahan organisasi olahraga biasanya terletak pada lemahnya kepemimpinan dan struktur organisasi, namun saya yakin hal itu tidak terjadi di ISSI,” ujar Menpora.
Pernyataan ini menekankan bahwa organisasi yang kuat menjadi pondasi untuk membangun atlet berprestasi dan ekosistem olahraga yang berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah untuk Program Besar ISSI
Menpora menegaskan pemerintah siap mendukung penuh program-program besar yang dijalankan ISSI. Hal ini sekaligus menjadi motivasi agar cabang olahraga di Indonesia dapat bersaing di level dunia.
“Kalau negara lain bisa, kita juga harus bisa,” sambung Erick. Lebih lanjut, ia menekankan, “Kita harus bisa! Pemerintah siap mendukung program besar ISSI dan seluruh cabang olahraga agar Indonesia semakin berprestasi di kancah global.”
Dengan dukungan ini, Kemenpora mendorong cabang olahraga untuk memperkuat daya saing atlet Indonesia sekaligus membangun sistem pembinaan yang transparan dan profesional.
Transformasi Olahraga Sejalan Arah Pemerintahan
Kebijakan transformasi olahraga yang diusung Kemenpora sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran. Khususnya, cita keempat yakni “Membangun manusia Indonesia unggul, produktif, dan berdaya saing global”, serta cita kelima, “Meningkatkan kedaulatan ekonomi berbasis kreativitas dan industri olahraga”.
Melalui kebijakan ini, olahraga tidak lagi hanya menjadi sarana prestasi semata. Pemerintah menekankan pentingnya menjadikan olahraga sebagai simbol persatuan, kreativitas, dan kebanggaan nasional.
Hal ini sekaligus membuka peluang bagi pengembangan industri olahraga yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi ekonomi, dan mendorong masyarakat aktif serta sehat.
Olahraga sebagai Simbol Kebanggaan Bangsa
Erick menekankan, olahraga merupakan cerminan kejayaan bangsa. Pembinaan atlet yang profesional, kolaboratif, dan berbasis ilmiah tidak hanya meningkatkan prestasi, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, dan mental juara.
Dengan demikian, setiap atlet yang dikirim ke kancah internasional menjadi duta bangsa yang mencerminkan nilai-nilai Indonesia.
Melalui Musyawarah Nasional ISSI 2025, Erick menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam organisasi olahraga. Introspeksi, perencanaan matang, kepemimpinan kuat, dan dukungan pemerintah menjadi kunci bagi transformasi olahraga nasional agar Indonesia mampu bersaing secara global.
Menuju Ekosistem Olahraga Berkelanjutan
Pemerintah menekankan bahwa arah transformasi olahraga harus berbasis ilmu pengetahuan dan kolaboratif. Selain prestasi, olahraga juga berperan memperkuat integrasi sosial, meningkatkan kreativitas, dan menjadi simbol kebanggaan nasional.
Dengan strategi ini, Kemenpora berharap Indonesia memiliki ekosistem olahraga yang tangguh, profesional, dan berorientasi masa depan. Setiap cabang olahraga diharapkan mampu menyusun roadmap yang jelas, menghasilkan atlet berprestasi, dan memperkuat posisi Indonesia di tingkat dunia.
Pernyataan Menpora Erick Thohir menegaskan bahwa introspeksi diri merupakan langkah awal transformasi olahraga nasional. Dukungan pemerintah, kepemimpinan yang kuat, dan perencanaan berbasis ilmiah menjadi fondasi bagi pembinaan atlet berprestasi.
Transformasi olahraga nasional tidak hanya soal medali dan prestasi, tetapi juga simbol kebanggaan, persatuan, dan daya saing bangsa Indonesia di level global.
 
                                    Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Strategi Kemenko Polkam Perkuat TNI Demi Pertahanan Nasional Optimal
- Jumat, 31 Oktober 2025
Kampus dan Industri Perlu Kolaborasi Lebih Kuat Untuk Riset Berdampak
- Jumat, 31 Oktober 2025













