Jumat, 31 Oktober 2025

Wisata Gratis di Malaka Bagi Pengunjung Berkebaya Nyonya 2026

Wisata Gratis di Malaka Bagi Pengunjung Berkebaya Nyonya 2026
Wisata Gratis di Malaka Bagi Pengunjung Berkebaya Nyonya 2026

JAKARTA - Mulai tahun 2026, wisatawan yang mengenakan kebaya nyonya di Malaka, Malaysia, akan mendapatkan tiket masuk gratis ke sejumlah objek wisata populer. Kebijakan ini diumumkan oleh Ketua Menteri Melaka, Datuk Seri Ab Rauf Jusoh, sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Peranakan yang menjadi ciri khas negara bagian tersebut.

“Malaka itu unik dan keputusan menawarkan tiket masuk gratis ke berbagai objek wisata adalah untuk menghormati sejarah panjang dan warisan yang kaya dari komunitas Tionghoa Peranakan dan Chetti di negara bagian kami,” ujar Ab Rauf, seperti dikutip dari The Star.

Beberapa tempat yang termasuk dalam program ini adalah Kebun Binatang Melaka dan layanan Melaka River Cruise. Program ini diharapkan tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga mendorong pengunjung untuk mendalami tradisi lokal dan mengapresiasi warisan budaya.

Baca Juga

Resep Ayam Lengkuas Gurih dan Wangi, Lauk Tradisional Nusantara

Melestarikan Budaya melalui Pariwisata

Ketua Menteri Melaka menekankan bahwa upaya ini sejalan dengan strategi pariwisata negara bagian untuk menonjolkan identitas multikultural. Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk menghubungkan sektor pariwisata dengan pelestarian budaya.

“Warisan kita bukan sekadar sesuatu yang harus dilestarikan, tapi sesuatu yang harus dijalani dan dibagikan pada dunia,” tambah Ab Rauf setelah menghadiri acara Deepavali di The Lisbon Melaka Hotel, Permukiman Portugis, Ujong Pasir.

Kebijakan ini sekaligus mendukung pariwisata inklusif dan berkelanjutan, dengan tujuan memastikan kemakmuran ekonomi tersebar merata ke seluruh komunitas di Melaka. Pemerintah negara bagian juga berencana terus berkolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat setempat untuk memperkuat peluang ekonomi melalui pariwisata.

Pariwisata Malaysia Tumbuh Positif

Tren pariwisata di Malaysia menunjukkan perkembangan positif sepanjang tahun 2025. Negeri Jiran mencatat kedatangan 28,2 juta wisatawan dalam delapan bulan pertama 2025, meningkat 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini menegaskan posisi Malaysia sebagai negara tujuan wisata terpopuler di Asia Tenggara.

Menurut Kementerian Pariwisata Malaysia, capaian ini menunjukkan momentum kuat pascapandemi, di tengah negara pesaing seperti Thailand yang mengalami penurunan kedatangan wisatawan. Faktor pendorong Malaysia termasuk kebijakan visa yang longgar, perbaikan infrastruktur, dan kampanye promosi pariwisata yang intensif.

Sebagai contoh, pemerintah Malaysia telah memperpanjang kebijakan bebas visa bagi wisatawan China selama lima tahun mendatang, dengan kemungkinan perpanjangan hingga 2036, menurut laporan Bernama.

Dampak bagi Pariwisata Indonesia

Sementara itu, Indonesia juga mencatat tren pemulihan positif di sektor pariwisata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari–Agustus 2025 mencapai 10,04 juta kunjungan, naik 10,38 persen dibandingkan periode sama 2024. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19.

Tidak hanya wisatawan internasional, pasar wisata domestik pun menunjukkan geliat serupa. Pada periode yang sama, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 807,55 juta perjalanan, meningkat 19,71 persen dibandingkan 674,6 juta perjalanan pada tahun sebelumnya.

“Perjalanan wisnus berperan penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama melalui sektor transportasi dan konsumsi publik yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa.

Selain itu, tercatat 6,13 juta perjalanan wisatawan nasional (wisnas) ke luar negeri, termasuk 685 ribu perjalanan pada Agustus 2025. Tren ini menunjukkan adanya peningkatan mobilitas masyarakat yang berpengaruh positif terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tingkat lokal dan nasional.

Kesimpulan: Pariwisata dan Pelestarian Budaya Bersinergi

Program tiket gratis bagi wisatawan yang mengenakan kebaya nyonya di Malaka menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dapat memadukan pelestarian budaya dengan strategi ekonomi. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga memperkenalkan budaya Peranakan kepada masyarakat luas.

Kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat setempat menjadi kunci sukses dalam menciptakan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan menguntungkan seluruh komunitas. Dengan meningkatnya tren wisata regional dan domestik, upaya ini sekaligus menunjukkan bahwa pelestarian warisan budaya dapat menjadi daya tarik strategis dalam membangun ekonomi pariwisata yang kompetitif di Asia Tenggara.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi 3 Resep Ikan Asap Santan Pedas Khas Manado Gurih Wangi

Rekomendasi 3 Resep Ikan Asap Santan Pedas Khas Manado Gurih Wangi

9 Manfaat Push Up Setiap Hari untuk Tubuh Kuat dan Sehat

9 Manfaat Push Up Setiap Hari untuk Tubuh Kuat dan Sehat

7 Manfaat Kapulaga Aromatik untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran Optimal

7 Manfaat Kapulaga Aromatik untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran Optimal

9 Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih dan Manis

9 Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih dan Manis

5 Resep Tempe Mendoan Sederhana, Gurih dan Praktis

5 Resep Tempe Mendoan Sederhana, Gurih dan Praktis