 
                                             JAKARTA - Belakangan, air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua menjadi sorotan publik setelah kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke pabrik pengolahan air mineral. Kontroversi muncul lantaran air Aqua dituding berasal dari sumur bor atau air tanah dangkal, bukan sumber pegunungan sebagaimana diasosiasikan selama ini.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apa sebenarnya perbedaan antara air tanah biasa dan air pegunungan? Bagaimana cara memastikan sebuah air benar-benar berasal dari pegunungan?
Ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan bahwa istilah “air pegunungan” memiliki definisi spesifik dalam hidrogeologi dan tidak bisa disamaratakan dengan semua jenis air tanah.
Baca Juga
Definisi Air Pegunungan Menurut Ahli Hidrogeologi
Heru Hendrayana, Guru Besar Hidrogeologi UGM, menjelaskan bahwa air pegunungan pada dasarnya adalah air tanah yang berasal dari gunung. Sumber air secara umum terbagi menjadi dua, yakni air permukaan dan air tanah.
“Air pegunungan itu artinya air tanah, jadi bukan air permukaan ya (seperti sungai), air tanah yang berasal dari gunung (itu air pegunungan),” jelas Heru.
Heru menekankan bahwa air pegunungan tidak selalu berada persis di ketinggian gunung. Air dari pegunungan bisa mengalir ke lereng, kaki gunung, atau dataran di sekitarnya, yang terpenting adalah asal-usulnya dari pegunungan.
Berbeda dengan air hujan yang meresap ke tanah di lereng gunung, air jenis ini masuk kategori air tanah dangkal, bukan air pegunungan. Air pegunungan memiliki jalur aliran yang lebih dalam dan melewati formasi geologi tertentu sebelum dapat dimanfaatkan.
Air Pegunungan Tidak Bisa Dilihat Kasat Mata
Salah satu kesalahan umum masyarakat adalah menilai air pegunungan hanya berdasarkan lokasi fisik atau kejernihannya. Heru menegaskan bahwa air pegunungan harus melalui sistem akuifer atau sistem vulkanik sebelum dapat dikategorikan demikian.
Akuifer adalah formasi geologi bawah tanah yang mengandung dan mampu mengalirkan air, seperti batuan berpori, sedimen, atau lapisan tanah jenuh air. Akuifer berfungsi sebagai reservoir air tawar terbesar di bumi, yang dapat diakses melalui mata air dan sumur.
Dengan kata lain, untuk disebut sebagai air pegunungan, asal-usul air tersebut harus dapat dibuktikan secara ilmiah melalui sistem batuan di pegunungan yang mengalir ke suatu titik penampungan. Air tanah dangkal, air sumur bor, atau air hujan yang meresap tidak otomatis masuk kategori ini.
Metode Pembuktian Air Pegunungan
Heru menekankan pentingnya metode ilmiah dalam membuktikan air pegunungan. Beberapa pendekatan yang digunakan antara lain:
Analisis Hidrogeokimia: Mengukur kandungan mineral dan unsur kimia dalam air untuk menelusuri asal-usulnya.
Pelacakan Isotop: Menggunakan isotop stabil tertentu untuk menentukan apakah air telah mengalami pergerakan dari formasi pegunungan.
Pemetaan Akuifer: Menentukan jalur aliran air melalui lapisan batuan dan sedimen di bawah tanah.
Proses-proses ini menunjukkan bahwa klaim sumber air tidak bisa hanya berdasar pengamatan fisik atau lokasi pengambilan saja. Air pegunungan memiliki karakteristik yang berbeda dari air tanah dangkal, termasuk kestabilan mineral dan keseragaman komposisi kimianya.
“Air pegunungan tidak bisa dilihat sekadar dari kejernihan atau rasa. Harus ada bukti ilmiah, bahwa air tersebut memang berasal dari sistem geologi di pegunungan,” jelas Heru.
Mengapa Isu Sumber Air Aqua Menjadi Sorotan
Kontroversi mengenai air Aqua muncul karena asosiasi publik terhadap istilah ‘air pegunungan’ yang selama ini dipromosikan sebagai ciri khas produk air mineral kemasan. Banyak konsumen menganggap air pegunungan lebih murni, sehat, dan alami dibanding air tanah biasa.
Padahal, secara ilmiah, air pegunungan hanyalah salah satu jenis air tanah dengan jalur aliran tertentu. Air tanah dangkal atau air sumur bor dapat tetap memenuhi standar kesehatan dan mineralisasi yang ditentukan oleh badan pengawas pangan dan obat.
Heru menekankan pentingnya edukasi publik agar masyarakat memahami perbedaan ini. Dengan begitu, klaim dan promosi air mineral dapat lebih akurat dan transparan, tanpa menimbulkan salah paham di masyarakat.
Air Pegunungan vs Air Tanah Biasa
Air tanah: Bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk air hujan yang meresap ke tanah. Tidak selalu melalui jalur geologi tertentu.
Air pegunungan: Air tanah yang berasal dari pegunungan, melewati akuifer atau sistem vulkanik sebelum mengalir ke mata air atau sumur.
Pembuktian ilmiah: Diperlukan analisis kimia, isotop, dan pemetaan akuifer untuk memastikan air benar-benar dari pegunungan.
Dengan pemahaman ini, masyarakat bisa menilai klaim air mineral secara lebih kritis dan ilmiah. Aqua maupun produsen lain dapat lebih transparan dalam menyampaikan asal-usul air, sehingga kepercayaan konsumen tetap terjaga.
 
                                    Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Lonjakan Pendapatan Cisadane Sawit Kuartal III-2025 Berkat Strategi Berkelanjutan
- Rabu, 29 Oktober 2025













