JAKARTA - Setelah melewati periode sulit dengan pergantian pelatih yang kerap terjadi, Juventus kini tengah menatap masa depan dengan optimisme baru. Luciano Spalletti, pelatih berpengalaman asal Italia, muncul sebagai kandidat utama untuk memimpin Bianconeri kembali ke jalur kemenangan.
Namun, Spalletti menegaskan bahwa ia tidak akan mengambil posisi ini tanpa syarat khusus.
Manajemen Juventus menyambut positif peluang bekerja sama dengan Spalletti. Mereka berharap kehadirannya tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi sebagai bagian dari proyek jangka panjang untuk membangun kembali identitas dan stabilitas tim.
Baca Juga
Spalletti Minta Kontrak Jangka Panjang
Menurut laporan Il Bianconero, Spalletti tidak tertarik menjadi pelatih interim hingga akhir musim. Ia secara tegas meminta kontrak 30 bulan, agar memiliki cukup waktu untuk membangun tim dari nol, baik secara taktik maupun mental.
“Juventus membutuhkan pembangunan menyeluruh yang tidak bisa dilakukan dengan pendekatan jangka pendek,” kata sumber terkait.
Permintaan kontrak panjang ini mencerminkan keyakinan Spalletti terhadap metode kepelatihannya sekaligus keinginan untuk memastikan stabilitas setelah masa penuh tekanan bersama tim nasional. Ia memahami bahwa mengembalikan Juventus ke puncak sepak bola Italia membutuhkan kesabaran, fokus, dan dukungan penuh dari manajemen klub.
Juventus dikabarkan siap memenuhi syarat tersebut, melihat Spalletti sebagai sosok berpengalaman yang tepat untuk memimpin fase transisi klub. Keputusan ini juga menandakan kesiapan manajemen untuk berkomitmen pada proyek jangka panjang setelah bertahun-tahun berganti pelatih tanpa arah yang jelas.
Membangun Kembali Identitas Juventus
Tantangan pertama Spalletti adalah menanamkan kembali prinsip permainan yang menjadi ciri khasnya: penguasaan bola, pergerakan kolektif, dan struktur permainan yang solid. Filosofi ini diharapkan dapat mengembalikan disiplin dan identitas tim yang sempat hilang dalam beberapa musim terakhir.
“Jika proyek ini berjalan sesuai harapan, Juventus bukan hanya akan menemukan kembali jati dirinya, tetapi juga bisa kembali menjadi kekuatan dominan di Italia seperti era kejayaannya dulu,” kata analis Serie A.
Dengan masa kontrak yang lebih panjang, Spalletti bisa melakukan perubahan mendasar, bukan sekadar solusi instan. Hal ini termasuk penataan ulang lini depan, penguatan lini tengah, serta pengembangan bakat muda yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Proyek Jangka Panjang vs Solusi Instan
Kehadiran Spalletti menandakan perubahan filosofi manajemen Juventus. Alih-alih mencari pelatih sementara untuk “memadamkan api” sementara tim dalam krisis, klub tampaknya memprioritaskan pembangunan pondasi jangka panjang.
Pendekatan ini kontras dengan beberapa musim terakhir, di mana Juventus sering berganti pelatih tanpa konsistensi. Kini, manajemen menekankan pentingnya stabilitas, visi taktik yang jelas, dan pengembangan skuad yang berkelanjutan.
Selain itu, Spalletti juga dianggap mampu menyeimbangkan antara strategi permainan dan psikologi pemain. Ia dikenal piawai membangun tim yang solid, di mana setiap pemain memahami peran masing-masing dan mampu tampil maksimal.
Ekspektasi dan Tantangan ke Depan
Jika kesepakatan resmi tercapai, Spalletti akan menghadapi beberapa tantangan utama:
Mengembalikan produktivitas lini depan yang mandul dalam beberapa musim terakhir.
Menata ulang filosofi tim agar sesuai dengan visi jangka panjang dan gaya bermain modern.
Membangun kembali mental dan disiplin pemain, terutama setelah periode pergantian pelatih yang mengganggu stabilitas.
Mendukung pengembangan pemain muda agar dapat menjadi bagian dari struktur tim yang solid.
Ekspektasi tinggi ini sekaligus menuntut dukungan penuh dari manajemen. Keberhasilan Spalletti dalam membangun tim Juventus kembali akan menjadi tolok ukur sejauh mana klub serius dalam proyek jangka panjang mereka.
Luciano Spalletti muncul sebagai kandidat utama pelatih Juventus setelah Igor Tudor pergi.
Ia meminta kontrak 30 bulan agar dapat membangun tim secara menyeluruh.
Filosofi permainan Spalletti berfokus pada penguasaan bola, pergerakan kolektif, dan disiplin tim.
Proyek jangka panjang ini menandai perubahan strategi manajemen Juventus dari sekadar solusi instan menuju pembangunan pondasi tim yang berkelanjutan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, kehadiran Spalletti bisa menjadi awal era baru Juventus, di mana klub kembali menemukan identitas, performa konsisten, dan dominasi di kancah Serie A.
Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Lonjakan Pendapatan Cisadane Sawit Kuartal III-2025 Berkat Strategi Berkelanjutan
- Rabu, 29 Oktober 2025













