JAKARTA - Aroma khas petai kerap memunculkan dua sisi pandangan: ada yang menyukainya karena mampu menambah selera makan, namun tidak sedikit pula yang menganggap baunya terlalu menyengat.
Meski begitu, petai telah lama menjadi bagian dari menu rumahan dan masakan Nusantara, terutama saat dipadukan dengan sambal atau hidangan pedas lainnya. Di balik pro dan kontra tersebut, petai ternyata memiliki kandungan nutrisi yang baik dan membawa banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Sebagai bahan makanan yang mudah ditemui di pasar ataupun dihidangkan di meja makan sehari-hari, petai menyimpan gizi yang mendukung berbagai fungsi tubuh. MomsMoney akan mengulas lebih dalam mengenai manfaat makan petai berdasarkan penjelasan beberapa sumber kesehatan.
Baca Juga
Kandungan Nutrisi dalam Petai
Mengutip laman Alodokter, dalam setiap 100 gram petai, terdapat sejumlah kandungan gizi penting, seperti:
Air: 77 gram
Protein: 5,4 gram
Karbohidrat: 15 gram
Serat: 2 gram
Kalsium: 14 miligram
Fosfor: 170 miligram
Zat besi: 1,6 miligram
Natrium: 55 miligram
Kalium: 221 miligram
Selain itu, petai juga kaya vitamin C, B1, B2, B3, dan E. Tidak hanya vitamin, petai juga mengandung antioksidan seperti flavonoid dan senyawa fenolik yang bermanfaat dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan. Dengan komposisi nutrisi tersebut, petai aman dikonsumsi berbagai kalangan, bahkan bisa memberikan manfaat tambahan untuk ibu hamil.
Peran Petai dalam Mendukung Kesehatan Tubuh
Melansir penjelasan dr. Gia Pratama dari laman Klik Dokter, terdapat berbagai manfaat makan petai untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah mendukung kesehatan jantung. Kandungan kalium dalam petai membantu mengatur irama detak jantung dan fungsi otot jantung agar berjalan optimal. Hal ini penting karena jantung menjadi pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Petai juga bermanfaat untuk memperkuat tulang, karena di dalamnya terdapat magnesium dan vitamin B6. Menurut dr. Gia, “Petai memiliki kandungan magnesium dan vitamin B6 yang penting untuk menjaga kesehatan tulang serta mencegah pengeroposan.” Bagi orang yang memasuki usia lanjut atau sedang dalam kondisi rawan osteoporosis, petai bisa menjadi salah satu pilihan makanan pendukung kesehatan tulang selain susu.
Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah kemampuannya dalam mengontrol gula darah. “Petai termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah, sehingga bisa membantu mengontrol gula darah,” ungkap dr. Gia. Hal ini membuat petai cukup bermanfaat bagi penderita diabetes maupun mereka yang ingin menjaga kadar gula tubuh tetap stabil.
Bagi yang sedang menjalankan program diet, petai juga dapat membantu. Serat dalam petai memberikan rasa kenyang lebih lama dan mendukung kontrol porsi makan. “Petai adalah sumber energi yang baik sekaligus rendah lemak. Jika dikonsumsi dengan porsi tepat, petai bisa membantu menjaga berat badan,” kata dr. Gia.
Petai dan Kesehatan Sistem Tubuh Lainnya
Petai memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan karena kandungan seratnya mampu membantu melunakkan feses dan mencegah sembelit. “Serat dari petai dapat menjaga fungsi pencernaan sekaligus mendukung pertumbuhan bakteri baik,” jelas dr. Gia. Serat ini turut menunjang kekebalan tubuh karena usus yang sehat berkontribusi pada sistem imun yang kuat.
Selain itu, kandungan vitamin C dalam petai membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan membuat sel darah putih bekerja lebih efektif dalam melawan berbagai bibit penyakit. Petai juga mendukung kinerja saraf karena kandungan vitamin B dan mineralnya membantu saraf mengirim sinyal dengan baik ke seluruh tubuh.
Dalam hal tekanan darah, petai kembali memberikan manfaat karena kalium di dalamnya membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko gangguan kardiovaskular. Tidak hanya itu, petai juga dapat membantu memperbaiki suasana hati berkat kandungan magnesium yang berperan dalam menjaga keseimbangan hormon dan fungsi otak. Konsumsi petai dapat membuat tubuh terasa lebih rileks dan mood menjadi lebih baik.
Antioksidan dalam petai juga berfungsi mengurangi peradangan dengan melawan radikal bebas. Jika rutin dikonsumsi, petai dapat membantu menekan risiko penyakit kronis yang disebabkan oleh kerusakan sel. Kandungan zat besinya juga membuat petai berperan dalam mencegah anemia, karena zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.
Tidak berhenti sampai di situ, petai juga membantu menunjang fungsi otak karena kalium dalam petai mendukung komunikasi antar sel saraf. Dan manfaat terakhir yang dijelaskan dr. Gia adalah petai mampu meningkatkan kesuburan, karena antioksidan di dalamnya dapat memperbaiki kualitas sel telur pada wanita serta meningkatkan kualitas sperma pada pria.
Walaupun memiliki aroma tajam yang khas, petai ternyata menyimpan banyak manfaat penting bagi tubuh. Kandungan vitamin, mineral, serat, hingga antioksidannya berperan dalam menjaga kesehatan jantung, tulang, gula darah, pencernaan, hingga kesehatan mental dan kesuburan.
Dengan konsumsi yang tepat dan tidak berlebihan, petai dapat menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari. Jadi, bagi pecinta petai, kabar ini tentu menjadi alasan tambahan untuk tetap menikmati hidangan favorit ini.
Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pilihan 5 Rumah Subsidi Strategis di Rancaekek dengan Harga Mulai Rp150 Juta
- Senin, 27 Oktober 2025
Berita Lainnya
12 Manfaat Kulit Melinjo untuk Kulit Sehat dan Perlindungan Radikal Bebas
- Senin, 27 Oktober 2025
Terpopuler
1.
10 Kebiasaan Online yang Tampak Keren tapi Cringe di Dunia Nyata
- 27 Oktober 2025
2.
10 Petualangan Ekstrem Dunia untuk Uji Nyali dan Adrenalin
- 27 Oktober 2025
3.
4.
Resep Minuman Hangat untuk Lawan Dingin dan Masuk Angin
- 27 Oktober 2025
5.
6 Resep Kue Semprong Renyah Gurih dan Anti Patah
- 27 Oktober 2025












