ENRG Genjot Ekspansi Anorganik, Perkuat Cadangan Migas Nasional
JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), emiten migas milik Grup Bakrie, semakin menunjukkan agresivitasnya dalam memperluas portofolio melalui strategi ekspansi anorganik. Setelah menyelesaikan sejumlah akuisisi penting sepanjang 2024, perusahaan kini memasuki fase baru untuk memperkuat cadangan, meningkatkan efisiensi produksi, dan memperpanjang umur aset secara berkelanjutan.
Langkah ekspansi tersebut bukan sekadar upaya memperbesar skala bisnis, tetapi juga mencerminkan kepercayaan diri ENRG terhadap fundamental keuangannya yang kian solid. Selama dua tahun terakhir, perseroan berhasil memperluas basis produksi melalui serangkaian transaksi strategis yang memperkokoh posisi ENRG sebagai salah satu pemain migas domestik dengan prospek jangka panjang cerah.
Akuisisi Strategis Perkuat Produksi Migas Nasional
Baca Juga
Pada tahun 2024, ENRG resmi mengakuisisi mayoritas kepemilikan di dua blok minyak penting di Riau, yakni Blok Siak dan Kampar. Kedua aset ini kini menjadi tulang punggung peningkatan produksi minyak perusahaan, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
Tidak berhenti di sana, ENRG juga meningkatkan kepemilikan di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan, dari 49% menjadi 100%. Dengan kepemilikan penuh ini, ENRG tidak hanya memperkuat kendali operasional, tetapi juga memperbaiki efisiensi rantai pasok gas. Aset Sengkang kini berperan penting sebagai penyumbang stabilitas pasokan gas bagi perusahaan.
Direktur Utama & CEO ENRG, Syailendra S. Bakrie, menegaskan bahwa kombinasi antara ekspansi dan eksplorasi menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan produksi.
“Ke depannya, kami akan terus melanjutkan eksplorasi sepanjang semester kedua tahun 2025 untuk mengejar penemuan-penemuan baru, sekaligus menjalankan program pengembangan yang bertujuan menjaga dan meningkatkan produksi,”
ujarnya.
Cadangan Migas dan Eksplorasi Jadi Fokus Jangka Panjang
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, ENRG menaruh perhatian besar pada penguatan portofolio cadangan dan sumber daya migas. Saat ini, perusahaan mengelola 434 juta barel ekuivalen cadangan terbukti dan terukur, dengan rata-rata umur produksi mencapai 26 tahun yang tersebar di 13 aset migas di berbagai wilayah Indonesia.
Kegiatan eksplorasi juga berjalan seiring dengan strategi akuisisi. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah mengebor 18 sumur eksplorasi, dengan 11 di antaranya berhasil menemukan potensi migas baru yang prospektif.
Prestasi ini turut menjaga reserve replacement ratio (RRR) ENRG di level 2,1 kali, yang berarti setiap satu barel migas yang diproduksi digantikan oleh dua barel cadangan baru. Pencapaian tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutan operasi jangka panjang, meski di tengah fluktuasi harga energi global.
Kinerja Keuangan Meningkat di Tengah Harga Minyak Menurun
Solidnya strategi ekspansi dan efisiensi operasional berbuah positif pada kinerja keuangan perusahaan. ENRG membukukan penjualan bersih sebesar US$239 juta, naik 18% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan ini turut diikuti peningkatan EBITDA sebesar 25% YoY menjadi US$149 juta, sementara laba bersih naik 7% YoY menjadi US$35,7 juta pada semester I/2025.
Secara operasional, produksi minyak meningkat menjadi 8.380 barel per hari, menandakan efektivitas dari akuisisi blok Siak dan Kampar. Sementara itu, produksi gas mengalami penurunan ringan sebesar 3% menjadi 225 juta kaki kubik per hari, sejalan dengan pola konsumsi industri dan pasokan domestik.
Adapun harga rata-rata minyak ENRG tercatat US$72,08 per barel, turun sekitar 14% dibandingkan tahun sebelumnya, mengikuti tren penurunan harga minyak global. Meskipun demikian, fundamental keuangan perusahaan tetap kokoh berkat diversifikasi sumber pendapatan dan efisiensi biaya produksi.
Private Placement Perkuat Struktur Modal dan Likuiditas
Untuk memperkuat permodalan dan mendukung rencana ekspansi berikutnya, ENRG juga melakukan aksi korporasi melalui private placement pada 2025. Perseroan menerbitkan sebanyak 350 juta saham baru seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Dengan harga pelaksanaan Rp770 per saham, perusahaan berhasil mengantongi Rp269,5 miliar dari aksi tersebut. Dana segar ini diharapkan dapat memperkuat struktur keuangan sekaligus memberikan ruang lebih luas bagi ENRG dalam melakukan investasi strategis dan pengembangan lapangan baru.
Manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa seluruh saham baru tersebut diambil bagian oleh PT Samuel International, yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari perseroan.
“Seluruh saham baru tersebut akan diambil bagian oleh PT Samuel International yang bukan merupakan pihak terafiliasi dari perseroan,”
tulis manajemen dalam laporan resmi.
Menyongsong Pertumbuhan Berkelanjutan
Langkah-langkah strategis yang diambil ENRG sepanjang 2024–2025 memperlihatkan arah yang jelas menuju ekspansi berkelanjutan. Dengan cadangan migas yang kuat, efisiensi operasional yang meningkat, serta dukungan keuangan yang solid, perusahaan berada pada jalur positif untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
Konsistensi dalam eksplorasi, akuisisi aset produktif, serta inovasi dalam pengelolaan energi akan menjadi faktor kunci bagi ENRG untuk menjaga daya saing di industri migas nasional yang semakin kompetitif.
Rekomendasi
