
JAKARTA - Libur Natal dan Tahun Baru menjadi momentum penting bagi sektor transportasi untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Pemerintah melalui kebijakan diskon tiket pesawat domestik kelas ekonomi hingga 14 persen berupaya menggerakkan mobilitas masyarakat sekaligus meningkatkan konsumsi yang berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa langkah ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini menjadi penopang ekonomi nasional.
Baca JugaPresiden Lula Ajak Indonesia Segarkan Kembali Kemitraan Strategis 17 Tahun
Insentif untuk Mobilitas dan Ekonomi yang Lebih Hidup
“Jadi kita berharap menggerakkan ekonomi melalui sektor perhubungan, transportasi, termasuk dengan memberikan sejumlah insentif atau penurunan harga tiket menurut saya sangat baik, kontribusinya untuk ekonomi kita,” kata Menko AHY.
Diskon tiket pesawat ini merupakan kebijakan berkelanjutan yang pernah diterapkan pemerintah pada masa Lebaran serta libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya. Menko AHY optimistis kebijakan ini akan kembali berhasil meningkatkan angka perjalanan masyarakat.
Penerapan diskon tiket pesawat tidak hanya memudahkan masyarakat dalam merayakan libur dengan melakukan perjalanan keluar kota, namun juga menggerakkan ekonomi lokal di berbagai destinasi.
Masyarakat yang bepergian selama periode libur cenderung meningkatkan belanja, baik untuk kebutuhan konsumsi pribadi maupun jasa lokal. Hal ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan usaha kecil dan menengah yang bergantung pada wisatawan dan mobilitas masyarakat.
“Ini akan membantu masyarakat seperti waktu kita lakukan di masa Lebaran, juga Natal dan Tahun Baru yang lalu,” jelas AHY. Harapan pemerintah adalah agar semakin banyak keluarga yang dapat melakukan perjalanan, baik di dalam pulau maupun lintas pulau, sehingga pergerakan ekonomi menjadi lebih hidup.
Komitmen Pemerintah dalam Menjaga Konektivitas
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan, kebijakan penurunan tarif tiket pesawat sebesar 13-14 persen akan berlaku untuk periode angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kebijakan ini diambil agar konektivitas antardaerah tetap terjaga dengan baik, serta mobilitas masyarakat dapat berjalan lancar tanpa hambatan harga tiket yang tinggi.
Menurut Dudy, tarif tiket pesawat yang lebih terjangkau sangat penting untuk memastikan masyarakat tetap dapat merayakan momentum liburan secara nyaman dan aman.
Penurunan tarif ini berlaku khusus untuk tiket domestik kelas ekonomi selama periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Masa pembelian tiket berlangsung dari 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026.
“Kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru, serta menjaga agar perjalanan tetap lancar dan terjangkau,” jelas Menhub.
Meningkatkan Konsumsi Rumah Tangga dan Daya Beli Masyarakat
Langkah pemerintah menurunkan harga tiket pesawat juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional di semester II tahun 2025.
Fokus utama yang diharapkan adalah peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat, yang merupakan motor penggerak perekonomian.
Mobilitas masyarakat yang tinggi selama periode libur berpotensi memacu peningkatan pengeluaran, baik di sektor transportasi, akomodasi, makanan, hingga suvenir dan kebutuhan lokal lainnya.
Masyarakat yang melakukan perjalanan tentu berkontribusi terhadap perputaran ekonomi yang menguntungkan berbagai sektor, terutama UMKM.
Menko AHY menyatakan, “Dan tentunya dengan adanya perpindahan sekaligus juga perjalanan itu akan ada belanja (spending). Itu buat ekonomi bagus, termasuk juga untuk sektor UMKM.” Ini menjadi strategi yang efektif untuk memperkuat pemulihan ekonomi pascapandemi dan menghadapi tantangan ekonomi global.
Dampak Positif pada UMKM dan Sektor Pariwisata
Sektor UMKM selama ini dikenal sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, terutama di daerah-daerah wisata. Saat libur panjang Natal dan Tahun Baru, banyak UMKM yang mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produk dan jasa mereka kepada wisatawan domestik.
Dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, diperkirakan jumlah wisatawan yang bepergian meningkat signifikan, membuka ruang lebih besar bagi pelaku UMKM untuk berkembang.
Selain UMKM, sektor pariwisata pun turut merasakan manfaat dari kebijakan ini. Destinasi wisata lokal menjadi lebih ramai pengunjung, yang secara langsung meningkatkan pendapatan daerah dan mempercepat pemulihan ekonomi wilayah.
Periode Pembelian dan Perjalanan yang Fleksibel
Periode pembelian tiket diskon yang dimulai sejak 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026 memberikan fleksibilitas bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan mereka sesuai kebutuhan dan anggaran.
Ini memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat dari berbagai kalangan untuk menikmati liburan dengan biaya lebih terjangkau.
Selain itu, pemerintah memastikan aturan dan mekanisme diskon ini jelas sehingga tidak menimbulkan kebingungan di kalangan konsumen dan pelaku usaha transportasi udara. Penurunan tarif ini pun berlaku khusus untuk kelas ekonomi, sehingga dapat menyasar lapisan masyarakat yang paling membutuhkan insentif harga.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Kebijakan diskon tiket pesawat ini diharapkan mampu menjadi salah satu katalisator penggerak ekonomi yang nyata, terutama untuk sektor yang sangat terdampak selama pandemi.
Dengan meningkatnya mobilitas dan konsumsi masyarakat, diharapkan roda perekonomian dapat berputar lebih cepat dan merata hingga ke pelosok daerah.
Namun, pemerintah juga perlu memastikan bahwa kebijakan ini berjalan efektif tanpa mengorbankan kualitas layanan dan keselamatan penerbangan.
Sinergi antara pemerintah, operator penerbangan, dan stakeholder terkait harus terus diperkuat agar program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada penguatan sistem transportasi nasional secara berkelanjutan.
Diskon tiket pesawat hingga 14 persen pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 menjadi langkah strategis pemerintah dalam menggerakkan ekonomi nasional.
Melalui kebijakan ini, diharapkan mobilitas masyarakat meningkat, konsumsi rumah tangga bertambah, dan sektor UMKM serta pariwisata mendapatkan dorongan signifikan.
Menko AHY dan Menhub Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa ini adalah bentuk komitmen pemerintah menjaga konektivitas dan meringankan beban masyarakat pada momen penting akhir tahun. Dengan sinergi yang baik, kebijakan ini berpotensi menjadi momentum pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Erick Thohir Dorong Reformasi SEA Games, Fokus pada Cabang Olimpiade
- Kamis, 23 Oktober 2025
Menag Nasaruddin Umar Dorong Itjen Kemenag Perkuat Sistem Deteksi Dini
- Kamis, 23 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Perpres AI Ditargetkan Terbit 2026, Meutya Hafid Ungkap Alasan
- 23 Oktober 2025
3.
Strategi Hemat Nikmati Diskon Transportasi Nataru 2025/2026
- 23 Oktober 2025
4.
Changan Siap Jual Dua Mobil Listrik di GJAW 2025
- 23 Oktober 2025